IV. Regulus Black

867 62 40
                                    


❝ magic tumbled from her pretty lips and when she spoke the language of the universe, the stars sighed in unison ❞
───────────────────────────

Mata gadis berambut cokelat panjang tersebut terbuka kala ia mendengar gedoran keras yang berasal dari pintu kamarnya. Saat ini masih pukul enam pagi, hari libur, ia benar-benar kesal sekali karena waktu tidurnya di ganggu.

Olydia Moonbryn mendongak, ia melihat kekasihnya masih tertidur lelap sembari memeluk dirinya. Bersyukur karena pria itu tak terbangun, jika terbangun, mungkin akan kesetanan.

Perlahan, ia melepaskan rengkuhan tangan Regulus yang melingkar erat di pinggangnya, bibirnya terkatup pelan saat melihat respon Regulus, kening pria itu mengerut, seolah menunjukkan perasaan tak sukanya.

Setelah berhasil, Olydia beranjak dari kasur, mendengus karena gedoran pintunya tak kunjung berhenti. Dengan perasaan kesal, ia membuka pintu kamarnya, disana ia melihat teman perempuannya, Lowelly Lebork.

"Hey girl, kau lama sekali membuka pintu— oh Salazar, who's the guy, Lydia?" mata Lowelly mematung menatap kasur besar Olydia yang terdapat seorang pria sedang tertidur tanpa menggunakan baju. Tangannya menutup mulutnya yang terbuka lebar, tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"My fucking God, bisakah kau diam? Kau berisik sekali."

Lowelly menggeleng, kedua tangannya kini berada di kedua bahu Olydia, mengguncangnya cepat, "Answer me, bitch. Siapa pria itu?"

Belum sempat Olydia menjawab, Lowelly kembali membuka suara, "Kau sudah berani nakal, Lydia. Kau sudah berani menyelinapkan pria ke dalam kamar mu? Astaga, aku tidak percaya ini!" pekiknya heboh, matanya berbinar-binar, tampak bangga dengan perbuatan nakal Olydia.

"Ck, kembali ke kamar, Lowelly. Aku akan pergi menemui mu setelah bersiap-siap, cepat pergi." Olydia mengusir Lowelly agar gadis itu tak kembali memekik heboh, telinganya akan rusak jika terus-menerus mendengar pekikan Lowelly.

"Baik, jika kau ingin nakal lagi, jangan lupa gunakan kondom!" Lowelly berlari meninggalkan kamar Olydia sebelum gadis itu benar-benar mengutuknya, ia berlari sembari terkikik.

Saat Olydia menutup kamar dan membalikkan badan, ia terkejut sekali, Regulus sudah bangun dan duduk diatas kasur, rambutnya berantakan, matanya menatap datar kearah Olydia. Olydia meneguk ludahnya kasar saat matanya dapat melihat tubuh atletis Regulus dengan jelas.

"What are you doing?"

Olydia bersumpah, ia tak pernah mendengar suara pria se-seksi ini sebelumnya. Ia berdehem pelan, mengalihkan pandangan, menghindari tatapan Regulus, "Nothing." pipinya bahkan sudah memerah sekarang.

Gadis itu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri, beberapa kali ia mengulum bibir kala mengingat wajah dan suara Regulus. Setelah beberapa saat, ia keluar dengan pakaian yang sudah ganti.

"Kemana kau akan pergi?" tanya Regulus sembari menatap Olydia yang mulai duduk di depan cermin, memoles wajah dan membentuk rambut panjangnya.

"Lowelly." Regulus mengangguk, ia berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Untuk sesaat, Olydia menghembuskan napasnya lega.

Entah berapa lama Olydia memoles wajahnya hingga tak sadar kini Regulus telah keluar dari kamar mandi, wangi masukin mendominasi kamar tersebut, disana ia melihat Regulus menggunakan setelan hitam, membiarkan rambut basahnya berantakan. Dari arah cermin, Olydia dapat melihat Regulus yang mengeluarkan rokok dari sakunya, mulai menghisap rokok tersebut yang mengapit di kedua bibirnya.

Olydia menggelengkan kepalanya pelan kala pikiran kotor mulai berdatangan di benaknya.

"Bantu." Olydia mengangguk paham, ia mulai mengeringkan rambut basah Regulus, mendengus pelan saat kedua tangan Regulus mulai melingkar di pinggangnya.

ㅤㅤㅤ Inamorata ; SlytherinㅤboyㅤoneshotWhere stories live. Discover now