VI. Tom Riddle

983 59 107
                                    


❝ your skin without your scars would be like the sky without the stars ❞
───────────────────────────

Ivory Gaunt, Gaunt terakhir yang tersisa, semenjak sang Ayah berada di Azkaban, ia di asuh oleh Delilah Mirecourt, bibi jauhnya. Kini ia tinggal di Amerika, dengan saudara-saudara jauhnya, meski begitu, tak sedikit dari mereka yang ingin menjodohkan anaknya dengan Ivory, mengingat jika Ivory adalah Gaunt asli, darah Salazar Slytherin jelas lebih dominan daripada keluarga Mirecourt yang darahnya sudah tercampur dengan keluarga lain. Lebih singkatnya, darah Salazar Slytherin di keluarga Mirecourt tak begitu mendominasi, atau bahkan hampir memudar.

Morfin Gaunt, jatuh cinta dengan seorang penyihir berdarah murni, Aleyah L'Edrelkövc, lalu keduanya menikah, lahirlah satu bayi perempuan, Ivory Gaunt.

Aleyah Gaunt mati ditikam ayahnya sendiri yang di duga memiliki gangguan kejiwaan. Semenjak hari itu, Morfin menjadi lebih buruk dari sebelumnya, melakukan hal tolol yang membuat dirinya sendiri harus masuk ke dalam Azkaban, meninggalkan anak perempuan yang masih bayi bersama Marvolo Gaunt.

Berita masuknya Morfin kedalam Azkaban terdengar dimana-mana, termasuk keluarga Mirecourt, jadilah keluarga tersebut setuju untuk mengasuh Ivory. Tak ada maksud lain selain ingin membesarkan keturunan Gaunt asli, karena keluarga Mirecourt tahu, Marvolo memperlakukan anak perempuannya, Merope Gaunt, bagaikan budak. Lalu ketika Morfin masuk ke dalam Azkaban, keluarga Mirecourt berpikiran jika Ivory di tinggalkan dengan Marvolo, Marvolo tentu bisa menyakiti Ivory dengan mudah, mengingat Ivory saat itu masih berusia satu tahun.

Marvolo memiliki emosi yang tidak stabil, setelah Merope Gaunt melarikan diri dari rumah satu tahun yang lalu, emosinya semakin tak stabil. Dari situlah keluarga Mirecourt memiliki pemikiran jika Marvolo akan menyakiti Ivory.

Namun ketika di hari Delilah Mirecourt bersama suaminya, Gideon Mirecourt datang ke kediaman Gaunt dan menyampaikan maksud kedatangannya dengan baik-baik, Marvolo justru semakin mengamuk dan melempar barang-barang yang ada di sekitarnya, pria itu mengatakan jika tak akan sudi memberikan cucu satu-satunya pada keluarga Mirecourt meskipun keduanya masih sama-sama keturunan Salazar Slytherin.

Gideon Mirecourt yang menerima tindakan buruk dari Marvolo pun tak terima, namun juga ia tak ingin menyerah dan mengalah begitu saja. Ia menginginkan bayi sejak lama, namun Delilah memiliki gangguan pada rahimnya yang membuatnya tak dapat memiliki keturunan. Gideon senang saat mendengar kabar Morfin ke dalam Azkaban meninggalkan seorang bayi, jelas ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk memiliki seorang bayi.

Gideon memang pria angkuh, sombong dan tamak, tapi keinginannya untuk memiliki anak juga besar, ia sama sekali tak meninggalkan Delilah demi memiliki seorang anak, ia mencintai Delilah tulus, tak peduli wanita itu tak dapat mengandung sekalipun.

Pasangan tersebut sama-sama memiliki keinginan untuk memiliki bayi, mereka memikirkan itu sedari lama, ketika keduanya sudah sepakat, satu hari kemudian, mereka mendengar kabar tentang anak Morfin, mereka memutuskan untuk mengasuh bayi perempuan tersebut.

Dan di hari itu pula, saat Marvolo memberikan respon buruk pada dua pasangan tersebut, Gideon berduel dengan Marvolo, Gideon mengatakan jika ia menang, Ivory harus ia asuh, begitupun sebaliknya, Marvolo juga mengatakan jika ia menang, ia yang akan memiliki Ivory dan menghabisi Gideon detik itu juga.

Keduanya saling menikam, saling melempar mantra dan menghancurkan beberapa benda di sekitar. Pertikaian itu berakhir, di menangkan oleh Gideon yang terlihat mencemooh kemampuan Marvolo.

Marvolo memang hebat, harus Gideon akui, namun menikam seseorang yang setengah gila adalah hal mudah, Marvolo contohnya, meskipun beberapa tubuh Gideon terdapat luka kecil dari serangan Marvolo, ia tetap menjadi pemenangnya.

ㅤㅤㅤ Inamorata ; SlytherinㅤboyㅤoneshotWhere stories live. Discover now