3 - Teruslah Tertawa.

641 63 31
                                    

"Kak, jangan-jangan ayah selingkuh???" Si konyol Blaze mengitari Taufan menatap dari atas ke bawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak, jangan-jangan ayah selingkuh???" Si konyol Blaze mengitari Taufan menatap dari atas ke bawah. Pipi Taufan dia cubit dan tarik. "Mirip banget sama kita??? Kamu anak haram ya!?"

"Blaze!" Tegur Gempa, adiknya ini sesekali memang perlu dihajar kayaknya. Walau dia juga penasaran siapa Taufan, terlebih dengan tatapan Hali yang tak lepas dari remaja laki-laki bertopi biru itu. Membuat Gempa semakin penasaran.

Atok Aba seperti tidak punya maksud untuk menjelaskan situasi absurd ini, padahal Taufan sudah memberi tatapan meminta bantuan. Membuat Taufan hanya bisa tersenyum kaku.

Dia meneguk saliva, memberanikan diri untuk menyapa. "Haii, namaku Taufan. Bingung karena muka kita terlihat sama??" Blaze dan Thorn mengangguk dengan bodohnya. "Kalian bisa bertanya pada Atok Aba."

"Lahh," bibir Blaze mengerut. "Kenapa bukan kau saja yang memberitahukan sekarang???" Keluh Blaze. "Atau jangan-jangan kau beneran anak haram ayah????"

Bugh. Punggung Blaze langsung di pukul oleh Hali. "Augh, sakit kak!" Blaze mengeluh. "Aku kan hanya bertanya! Kenapa menatapku seperti itu?"

Hali melotot jengkel pada Blaze, dasar tidak peka! Apa dia tidak lihat kalau tubuh Taufan mendadak kaku mendengar ucapan tak sopan ya itu??

"Diamlah," Suara Hali berat, menandakan dia tidak ingin dibantah. "Kau." Dia menunjuk Taufan. "Duduk sini!"

"Maaf aku—"

"D-u-d-u-k." Hali menekan huruf demi huruf, matanya berkilat dingin. Membuat Taufan tidak bisa membantah.

"Hahaha... Oke-oke.." Taufan tertawa canggung, dia pun beranjak duduk disebelah Hali. Solar yang sadari tadi diam mengamati Taufan membelalak terkejut.

"AH! Aku tau sekarang! Kau yang sering digambar oleh kak Hali kan???"

Gempa, Blaze, Thorn, dan Ice, segera menatap Taufan terkejut. Dan setelah diperhatikan, ternyata benar! Topi miring ke sisi kanan, bibir senantiasa tersenyum meski dalam ke adaan canggung, juga gambar angin pada hoodi birunya.

Jelas sekali sekarang siapa yang digambarkan Hali selama ini.

Taufan memiliki tanda tanya besar di kepalanya sekarang, digambar? Okeh Hali? Dia?? Taufan mengalihkan pandangan pada Hali yang juga melihatnya. Senyum Taufan mendadak kaku, uh wajah Hali sekarang menakutkan.

"Dia," suara Hali mengalihkan perhatian mereka dari Taufan. "Dia kakak ke dua kalian."

"HAH???????" Seru Gempa, Blaze, dan Thorn serempak. Ice dan Solar? Mereka sudah punya dugaan, masalahnya entah Taufan ini saudara beda ayah atau beda ibu, atau malah saudara darah kental dengan mereka.

*Darah kental: sama ayah sama ibu.

*Darah kental: sama ayah sama ibu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Freedom Where stories live. Discover now