Ryujin bersahabat dengan Jihoon sejak kecil. Sudah sejak lama Ryujin menyukai Jihoon...
Suatu kali Jihoon mengenalkan Ryujin pada teman baiknya, seorang ketua gangster bernama Hyunjin..
"Heeiii.... kalau begitu kenapa matamu sembab? Kau habis menangis? "
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hyunjinssi... Aku ingin sendiri... bisakah kau membiarkanku sendiri? "
"Tidak bisa... ikut denganku... "
Hyunjin mengajak ryujin berjalan jalan... menghabiskan waktu dengan nonton bioskop ... Ryujin sejak tadi diam... jika boleh jujur ia tidak suka ini... ia tertekan... entah apa yang dipikirkan hyunjin tapi ini benar benar bukan waktu yang tepat untuk menonton bersama... Selama film diputar, pikiran ryujin terus kembali pada kejadian siang tadi...
Flashback
"Kau tidak harus mengiyakan maunya... kau bisa menolaknya..."
"...."
"Traumatismu bisa semakin parah... aku tidak mau itu..."
"Jihoon ah... ini masalahku.. aku bisa menyelesaikannya..."
"Apa katamu? Aku punya hak untuk mengkhawatirkanmu... aku walimu disini..."
"Tapi tetap saja... kau tidak bisa seenaknya menggeretku seperti tadi... bagaimana perasaan pacarmu saat melihatmu seperti ini?"
Deggg....
"Ryujin ah... masalah itu...."
"Kau memintaku selalu jujur denganmu.. tapi kau sendiri juga sama saja... kau tidak memberitahuku kalau kau sedang menjalin hubungan...."
"Wuuahhh... jadi apa karena itu kau berpacaran dengan hyunjin.. karena kau melihatku memeluk yuna?"
"Bukan seperti itu.... aku tidak tahu kenapa kau bisa marah seperti ini... maksudku.. kita sudah dewasa sekarang... masing masing kita berhak menentukan keputusannya sendiri... lagipula kami hanya akan bersama selama 3 minggu... "
"Kau yakin...? "
"Dia sudah mengiyakannya..."
"Baiklah kalau begitu..."
"Sekarang giliranmu... sejak kapan kau berpacaran dengan yuna? Kau mencintainya ?"
"Ryujin ah... aku bisa menjelaskannya..."
"Apa kau sedang mempermainkanku? Kau tahu bahwa aku menyukaimu... kau bahkan tahu aku kemari karena dirimu.. kau bilang saat itu kau belum bisa memutuskan.. apa karena ini? Kalau begitu kenapa kau tidak menolakku? Kenapa kau masih ingin dekat dan berhubungan denganku?"
