TO BE 21

1.3K 154 2
                                    

Setelah beberapa hari sejak kepulangan Lio, keluarga Gerald memutuskan untuk pergi berlibur sebagai perayaan atas kesembuhan si bungsu.

Rencananya mereka akan pergi berlibur di vila luar kota milik keluarga mereka, jarak antara vila ke tempat lainnya juga lumayan dekat, karena Gerald memang membangun di tempat yang strategis, memungkinkan mereka lebih mudah pergi berbelanja atau bahkan ke rumah sakit jika ada suatu hal yang tidak di inginkan terjadi.

Terlebih sekarang mereka telah memiliki si bungsu yang memerlukan ekstra perawatan, membuat mereka semakin mantap untuk memilih vila tersebut sebagai tempat berlibur.

Sebelumnya, Gerald dan Nindira telah menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan si bungsu pada sang dokter, perihal apa saja yang harus mereka lakukan untuk si bungsu, apa lagi sekarang memang hari weekend dan kedua anaknya yang lain tengah libur sekolah, dan mereka telah memutuskan untuk berlibur selama satu minggu di sana, dan biar lah kedua anaknya membolos untuk satu minggu, walau pun Gerald melarang mereka untuk ikut pun percuma, karena mereka bilang tidak ingin sang adik hanya di monopoli oleh ayah dan bunda mereka.

Dan di sinilah mereka sekarang dengan segala hiruk piuknya, tanpa terkecuali Lio yang tengah duduk anteng di kursi mobil menunggu mereka bersiap.

Lio sesekali menyesap dot miliknya, matanya perlahan memberat sangking lamanya dirinya menunggu keluarganya bersiap.

Brakk

Suara pintu mobil di tutup, mereka semua masing masing memasuki mobil yang akan mereka kendarai.

Nindira di buat gemas saat melihat mata si bungsu yang hanya tersisa lima watt, tangannya mencubit pipi si bungsu gemas, yang membuat Lio melebarkan matanya terkejut, padahal tinggal sedikit lagi dirinya akan terlelap.

"Anak bunda udah mengantuk ya?" tanya Nindira, sang empu tidak menjawab lebih memilih menutup matanya kantuk.

"he he...baiklah, selamat tidur anak bunda." Nindira terkekeh pelan seraya mengusap pucuk kepala sang anak. Lalu mendudukkan dirinya di samping kursi Lio.

"Lio tidur?" tanya Gerald di kursi pengemudi.

"Iya mas, apa lagi sekarang udah waktunya Lio tidur siang!" jawab Nindira seraya melihat jam tangan miliknya.

"baiklah, sekarang kita berangkat." Putusnya.

Rombongan mobil itu satu persatu mulai meninggalkan halaman mansion, walau pun sekarang adalah liburan keluarganya, tapi Gerald tidak boleh lengah sedikit pun untuk menjaga keselamatan keluarganya alhasil Gerald mau tidak mau harus membawa beberapa bodyguard yang akan menjaga keluarganya.

.
.
.
.

Perjalanan memakan waktu selama tiga jam, sedangkan Lio beberapa menit yang lalu terbangun, saat pertama kali membuka mata, Lio di buat bingung, ia lupa bahwa sekarang dirinya tengah dalam perjalanan menuju vila untuk berlibur.

"Lio mau susu?" Tanya Nindira saat melihat wajah bingung anaknya, melihat wajah bantal sang anak membuatnya ingin menggigit pipi Lio.

"Eum!" Jawab Lio sembari mengulurkan tangan mungilnya.

"Aduh, lucunya anak bunda." Ucap Nindira gemas.

Tidak terasa sekarang mereka telah tiba di vila milik Gerald.

Para bodyguard satu persatu memindahkan barang bawaan yang mereka kemas kemarin.

Lio berada dalam gendongan Gerald, matanya menelisik setiap tempat yang terjangkau oleh matanya.

Bibir kecil Lio mengukir senyum di wajahnya, Gerald merasa puas saat memandang wajah bahagia sang anak, tidak sia sia ia memilih tempat ini untuk Lio dapat tinggal seterusnya.

TO BE PERFECT(D.R) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang