8

1.4K 172 8
                                    

Oline baru saja sampai didepan gerbang sekolah Erine dengan motor scoopy-nya. Tadi anak itu minta Oline jemput dengan alasan ingin diantar ke butik langganan mamah-nya untuk mengambil pesanan

Ini bukan yg pertama kalinya untuk Oline ke sekolahan Erine, buktinya banyak yg menyapanya disana. Apalagi mengingat bahwa sekolah Erine dan Oline sering bertemu dalam beberapa pertandingan, tidak ada kata permusuhan antara dua sekolah itu. Mereka bahkan bisa dibilang bersahabat

"Eh ada si cantik Oline" Oline yg sedang duduk manis diatas motornya yg distandar itu menoleh pada asal suara

"Nungguin aku yaa??" Ucap temannya ikut menimpali

"Padahal tadi biar aku aja yg jemput kamu" kedua orang itu tertawa geli

Oline yg mendengarnya ingin mual seketika, dia tetap diam tak menaggapi. Tiba-tiba saja ada suara yg menegur dua pria tadi

"Egi! Darwin! Sopan lu kaya gitu?!"

Kedua lelaki itu menoleh dan mendapati seorang lelaki juga yg kini jalan menghampiri ke arah mereka

"Anjir bang Zaidan! Kabur kabur!" seru keduanya dan pergi saat itu juga

Oline yg menyadari semuanya kini mengubah posisi turun dari motornya, dan kini Zaidan sudah didepannya

"Maaf ya lin, adik kelas gua yg dua itu emang rada cogil" ucapnya

Oline hanya mengangguk "gk papa"

"Lu kesini mau jemput Erine bukan?" Tanya Zaidan

"Iya kak, lu liat gk?" Tanya Oline pada akhirnya, karna chat yg dia kirim tadi belum juga kunjung ceklis dua biru

"Tadi gua liat ada di-"

"OLIIINEEEE" nahkan panjang umur anaknya langsung muncul

"Baru aja diomongin" Zaidan

Seperti biasa Erine akan langsung memeluk Oline, untung aja Oline bisa nahan badan mereka yg hampir jatuh. Bahkan Zaidan juga sudah siap untuk ikut menahan jika mereka beneran jatuh

"Hehe lama ya? Tadi aku dipanggil kepsek dulu" Erine merapihkan rambut Oline yg sedikit berantakan itu

"Engga ko" Oline

"Kak Zai ko bisa ada disini?" Erine bertanya saat tersadar ada Zaidan ternyata disana, tadi ia tidak terlalu fokus selain ke Oline

"Tadi kaka liat Egi sama Darwin ngusilin Oline, yaudah kaka usir anaknya. Nyamperin Oline deh" Zaidan

"Ckk.. mereka ya padahal udah aku bilangin jangan ganggu Oline kalau kesini" Erine memanyunkan bibirnya Zaidan jadi gemas kan liatnya jadi pengen nyubit, Oline juga kok

"Oh ya Len, nanti buku kaka kamu simpan aja ya" Erine memukul keningnya pelan "ya ampun kak aku lupa belum ngembaliin" Erine

"Udah gk papa buat kamu aja, lagian kaka udah beres bacanya" Zaidan

Lama-lama Oline ingin meninggalkan tempat ini sekarang juga, ia merasa tidak dianggap

"Eh? Jangan kak nanti aku balikin ko kalau udah beres" Erine

"Buat Alen aja, udah gk nerima penolakan" ucap Zaidan final

Erine menggaruk kepalanya dengan muka polos "yaudah deh kak, makasih banyak ya" Zaidan tersenyum

"Iya sama sama" Zaidan

Dengan sengaja Oline berdeham, mereka berdua kompak menoleh dan sesudahnya saling pandang tak enak. Oline hanya membuang muka seakan-akan memperhatikan hal menarik yg sedang ia lihat

"Engg.. kaka duluan ya Len, hati-hati bawa motornya ya Lin" pamit Zaidan

Oline hanya menoleh, tak lebih hanya untuk sekedar menjawab "iya"

Why Should You? (ORINE)Where stories live. Discover now