Why Should You? (ORINE)

25

HAPPY READING!!!

.
.
.
.
.

•••

Hari demi hari terlewati, belum satu minggu ini ditempat les Oline kedatangan anak murid baru yang sudah kita ketahui sebelumnya. Oline juga sudah cukup banyak bicara dengan anak itu

Namanya Trisha, ia pikir ucapan Ashel diwaktu awal memberi tau anak itu benar-benar yang notabenya 'anak kecil'. Ternyata dia anak sd yang menginjak kelas 6 semester akhir, memang sih masih anak-anak, tapi lebih tepatnya anak yang tumbuh menuju remaja

Dan anehnya sudah 3 hari berturut-turut Ashel mengunjungi tempat itu dengan embel-embel ingin melihat Trisha

"Memangnya kamu deket banget dek sama ka Ashel?"

Ditengah waktu istirahatnya Oline menghampiri adik itu yang memanggilnya, ternyata baru saja tadi ia diberi makanan berupa bekal dari Ashel. Ashel juga memberi hal serupa untuk Oline yang ia titip lewat Trisha

"Engga yang deket banget juga sih ka, paling beberapa kali aku ketemu sama dia kalau lagi ikut sama kaka aku. tapi semenjak masuk kesini aja sering ketemunya" jawab Trisha sambil melahap burger dari isi bekal, ada salad sayur juga disana

Oline hanya terlihat memikirkan sesuatu sambil ikut melahap bagiannya juga

"Tapi lebih keliatan kaka sih yang deket sama ka Ashel" ucapan Trisha tadi berhasil membuat Oline tersedak dari kunyahannya

Trisha menyerahkan air minumnya untuk Oline dan ia terima langsung meneguknya

"Ada hubungan apa kaka sama ka Ashel?" Trisha

Oline terlihat kelimpungan sendiri, padahal apa susahnya tinggal menjawab?

"K-ka Ashel itu kaka kelas aku pas smp" Oline

Trisha hanya mengangguk mengerti dari jawaban yang ia terima. Cukup lama melihat dari pergerakan Trisha yang seperti ingin mengucapkan sesuatu karna masih mengunyah makanannya, sesudahnya Oline makin dibuat tersentak akan ucapan Trisha

"Jangan denial ka, siapa tau dia kesini bukan pure mau ke aku"

"Tapi tujuannya ke ka Oline"

•••

Sudah waktunya pulang dan Oline bersiap menuju parkiran untuk mengambil motornya. Sedari tadi pikirannya penuh akan ucapan dari si bocah sd beberapa waktu lalu

"Shhhh fokus Oline! Gamungkin juga lah kaya gitu, buat apa coba?"

Ingatannya mulai membawa akan ucapan Erine beberapa hari lalu, jujur hingga saat ini Oline sama sekali tidak mengerti maksud tujuan dari ucapan Erine. Tapi apakah ada kaitannya dengan yang sedang terjadi saat ini? pikirnya

Saat menaiki motor ia merasa ada yang aneh disini, terasa berat saat di gas. Dirasa ada yang tidak beres ia kembali turun dan-

"Oh shit" ucapannya lembut, tapi tidak dengan artinya

Ban motor depan maupun belakangnya kempes, bukan kempes biasa seperti kurang angin- melainkan sangat terlihat kalau itu hal yang sengaja diperbuat. Oline memeriksa lebih dalam lagi bagian bannya

"Kurang kerjaan banget sih" Oline berkacak pinggang di akhir

"Salah apa yang udah aku lakuin hari ini???"