[📕] CHAPTER :: 04

1.1K 97 9
                                    

Suara antara pedang dan besi beradu terdengar memekakkan telinga. Berbagai serangan dari robot berhasil [Name] hindari.

Hari ini Musicbot meminta [Name] untuk kembali mengasah kuasanya. Disebabkan oleh Musicbot yang ingin menujukkan benda apa saja yang dapat [Name] gunakan dengan kuasa Musiknya itu.

[Name] menatap tajam pada salah satu robot yang berhasil melukai pipi bagian kanannya. "Sakit anj!"

Ia kemudian mengubah pedangnya kembali menjadi Flute. Anak maroon itu kemudian mengibaskan Flute miliknya. "Bola musik!"

Bola bola musik berwarna merah tercipta cukup banyak. Semua robot robot itu telah terkena bola musik, membuat mereka semua terhipnotis.

Kala robot incarannya telah berhasil terhipnotis, [Name] langsung melompat dan menendang robot tersebut hingga terpental mengenai robot lainnya.

Selang tiga menit selanjutnya, pertarungan itu selesai. Lagi lagi Musicbot mengapresiasi pelatihan [Name] kali ini.

Setelah itu, mereka berdua pun kembali kerumah setelah membersihkan sedikit kekacauan pasca pertarungan tadi.

✧✦✧

"[Name], Bunda sama Ayah harus hadir dalam acara kantor Ayah. Abang abangmu juga katanya mau nginep dirumah temennya. Kamu tinggal bareng Musicbot gapapa?"

Kira kira itulah perkataan Bunda sebelum [Name] pergi ke kedai Tok Aba. Merasa tak keberatan, [Name] pun mengiyakan asal ada cemilan cemilan sebagai bayaran.

Ketika dalam perjalanan, [Name] dikejutkan dengan Yaya yang terbang melintasinya, diikuti oleh kapal angkasa Adudu dibelakang.

"Itu kapal angkasa nya Dadu ga si?"

[Name] langsung berlari menuju kedai Tok Aba berharap BoBoiBoy ada disana.

Tak sampai lima menit, [Name] sudah berada di kedai Tok Aba. Namun ia tidak melihat keberadaan BoBoiBoy disana. Ia hanya melihat Ochobot dan Tok Aba.

"Tok Aba!!" serunya, beriringan dengan seruan lainnya dibelakang dengan kalimat yang sama.

"Ye BoBoiBoy? [Name]? Kenapa?" Tok Aba berbalik dan menjawab.

"Adu Du.. Adu Du dia.." nafas BoBoiBoy terengah-engah karena berlari. [Name] jadi melupakan apa tujuannya datang kemari. Ia jadinya hanya memperhatikan bagaimana BoBoiBoy yang mengatur nafasnya bersama Gopal.

"Tok Aba!"

"Ye Gopal?" Tok Aba mengalihkan pandangannya kepada Gopal.

"Coklat tarik kurang manis satu!" ucap Gopal memesan. Tok Aba lalu membentuk tanda 'ok' lalu memberi tahu Ochobot yang berada di belakang Tok Aba.

Ochobot pun membuatkan pesanan Gopal lalu memberikannya kepada sang pemesan.

"Kerja baru kau, Ochobot?" ledek [Name]. Ochobot menatapnya malas dan terdengar helaan nafas panjang. "Dah nasib," [Name] terkikik geli.

"Ish kau ni! Kite kesini sebab Ying dan Yaya!" mendengar nama teman yang berjilbab pink itu disebut oleh BoBoiBoy membuat [Name] teringat dengan tujuannya kemari.

"Oiya! Yaya, Tok Aba! Yaya!" 

"Tenang [Name]! Tenang! Apa jadi dengan Yaya? BoBoiBoy? Apa pula jadi dengan Ying? Cuba ceritakan betul betul," BoBoiBoy dan [Name] pun menceritakan beberapa kejadian pagi hari ini.

Gopal hanya diam mendengarkan sembari menyeruput minuman pesanannya dengan santai.

"Lepas ni pasti Gopal! Lalu [Name]! Aduuh, macam ki-" kalimat tersebut tertentu saat BoBoiBoy melihat Tok Aba yang tertidur.

BoBoiBoy x Reader'sWhere stories live. Discover now