[📗] CHAPTER :: 15

753 79 1
                                    

Di kelas waktu itu, BoBoiBoy, Yaya, Ying dan Gopal berkumpul membahas masalah pertandingan sepak bola seminggu yang akan datang.

"Okey! Aku striker, Gopal kiper, Yaya dan Ying bek."

"Ish, aku mana reti main." sergah Yaya cepat.

"Takpe, aku dengan Gopal reti." BoBoiBoy berusaha menenangkan salah seorang sahabatnya itu.

"Kau jadi tiang pun takpe, hehe." Gopal terkekeh. Merasa sedikit tersinggung, Yaya langsung mengeluarkan pena berkepala domba dan buku nota miliknya.

Ia menyuruh Gopal melakukan gerakan naik turun dengan kedua tangan memegang telinganya. "Apa ni Yaya?" Gopal pasrah.

"Haaa, ini lah dia denda menyakitkan hati kawan." jelas Yaya santai.

"Hehe, terbaik!"

"Wei! Wei! Mau main bola ni, kena ada 5 orang kan?" tanya Ying setelah ia menghitung jumlah pemain bola tim BoBoiBoy.

"Tu lah masalahnya. Aku dah tanya semua orang, diorang taknak. Tengok bola nak lah." keluh BoBoiBoy.

"Alah, [Name] kan ada. Kita ambil dia je lah." saran Gopal yang baru saja selesai melaksanakan hukumannya.

"Eh, ha'ah lah! Tapi, mana dia?" Yaya bertanya. Semua mengedikkan bahu mereka tanda tak tahu.

"Hm, jom lah kita cari dia." BoBoiBoy pun beranjak mencari [Name].

✧✦✧

BoBoiBoy, Yaya, Ying juga Gopal sudah mencari salah seorang teman mereka kemana-mana. Tapi nihil, tak ada tanda tanda keberadaan anak perempuan maroon itu.

"Ha! Tu dia!!" Ying menunjuk [Name] yang berada di dekat kamar mandi sekolah. Anak itu tengah menggaruk pelan keningnya sembari menatap Fang yang sedang memohon kepadanya.

"Haih, aku tak boleh ikut tim kau." [Name] menghela nafas sangat pelan. "Aku-"

"Sorry, Fang. Dia dah masuk tim aku. Kau terlambat." BoBoiBoy datang dan menyela kalimat [Name] sambil tangannya merangkul pundak gadis itu kemudian berujar mengejek pada Fang.

"Ish!" Fang menatap kesal pada BoBoiBoy dan berlalu dari sana. BoBoiBoy melepaskan rangkulannya lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap datar pada [Name].

"Apa?" tanya anak perempuan itu bingung pada sikap BoBoiBoy.

"Kenapa kau ada sama dia? Kau tau tak, kitorang penat cari kau keliling sekolah!" ujar BoBoiBoy cepat. Yaya, Ying dan Gopal yang menyaksikan hanya diam membisu. Tak biasanya BoBoiBoy bersikap seperti ini.

"Maaf, tapi dia yang tarik aku." [Name] merengut menjawab pertanyaan BoBoiBoy. Anak lelaki itu hanya menghela nafas pelan lalu menyuruh [Name] masuk kedalam kelas mereka.

Di dalam kelas, BoBoiBoy duduk diatas meja Yaya menghadap [Name] yang berdiri di depan meja guru.

"Perubahan posisi. Aku jadi striker, Gopal kiper, Yaya dan [Name] bek, dan Ying center."

"Cok?! Yang bener aje lu ye! Aku mana reti jadi bek! Apa tu bek pun aku tak tau!"

"Ssssttt!" Gopal menempelkan jari telunjuknya ke bibir [Name] yang dibalas delikan tajam dari sang empu. "Masalah tu, kau main asal pun takpe."

"Mana ada orang main bola asal asal?!" [Name] menepis jari Gopal yang masih setia menutup bibirnya. Gopal terkekeh.

"Takpe, [Name]. Kita berdua sama sama jadi bek. Setidaknya kau tak main sorang sorang." Yaya tersenyum menatap [Name].

BoBoiBoy x Reader'sDonde viven las historias. Descúbrelo ahora