[📕] CHAPTER :: 07

761 74 1
                                    

Pada pagi hari ini, [Name] bersama dua kakak kembarnya serta Musicbot tampak sedang bermalas-malasan di ruang keluarga.

Ditemani oleh banyaknya bungkus snack makanan mereka tadi, ketiga manusia dan satu robot Sphera itu berbaring tak beraturan kesana kemari.

[Name] berbaring di sofa, namun kakinya diletakkan di sandaran punggung sofa. Dean berbaring telungkup di sofa panjang dengan sebelah tangannya menggantung ke lantai. Jean duduk di single sofa namun dengan posisi duduk bak dirinya berada di warkop.

Mereka menatap televisi yang menampilkan sebuah kartun persahabatan dua ekor penghuni hutan yaitu Monyet dan Gajah betina, dengan tatapan tak minat.

"[Name] tol— Yaampun!! Ini rumah udah kayak kapal pecah aja! Bersihin sekarang!" Bunda tiba tiba saja datang, membuat ketiga manusia itu terkena amukan dari sang ratu.

Mendapati perintah mutlak dari sang penguasa rumah, [Name], Jean, Dean juga Musicbot secara tergesa-gesa membersihkan kekacauan yang mereka buat.

Setelah [Name] membuang bungkus bekas snack makan ia dan dua kakak kembarnya, ia lalu menghampiri Bunda.

"Bunda napa panggil [Name] tadi??"

Bunda yang sibuk dengan masakan makan siang itu menunjuk dua buah kotak entah apa isinya di atas meja makan.

"Antarkan kotak tu kerumah Mama Ying sama Tok Aba. Tadi malam Bunda bikin kue kebanyakan,"

[Name] memasang pose hormat lalu bergerak mengantarkan kotak berisi kue buatan Bundanya itu ke tujuan.

✧✦✧

[Name] mengetuk pintu kayu berwarna coklat itu sebanyak tiga kali. Tak lupa ia juga mengucapkan salam. Tak lama setelahnya, sang penghuni rumah pun membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, eh? Kenapa [Name]? Pagi pagi lagi dah bertamu," BoBoiBoy membuka lebar pintu rumah kakeknya itu.

[Name] tersenyum mendengarnya, "nah kue dari Bunda aku, dia buat terlebih semalam,"

BoBoiBoy ber'oh ria. Ia mengambil kotak berwarna merah bertutup putih itu. "Aaahh, terimakasih ye, [Name],"

"Siapa tu BoBoiBoy?" tak disangka Tok Aba pun ikut datang menyambut kedatangan si [Name]. "Ooh, [Name] rupanya."

[Name] menjelaskan maksud kedatangannya pagi pagi seperti ini. Tok Aba mengangguk paham lalu berterimakasih. "Ha, masuk lah, masuk,"

[Name] tersenyum tipis dan membuka sepatunya. Ia masuk kedalam rumah sederhana milik Tok Aba. BoBoiBoy pergi menyimpan kotak berisi kue tersebut, sementara Tok Aba pergi entah kemana.

"Loh? Gopal? Pagi pagi dah nak main je," [Name] sedikit terkejut dengan adanya Gopal yang sudah duduk manis di ruang tamu Tok Aba.

"Eh, [Name]. Mari duduk, mari duduk. Buat je macam rumah sendiri," [Name] menatap datar pada Gopal, namun ia tetap duduk di single sofa sebelah Gopal. "Apa kau hantar tadi tu?"

"Ada lah! Kau tak perlu tau," kini giliran Gopal yang menatap [Name] datar. [Name] menjulurkan sedikit lidahnya mengejek Gopal.

Tak lama BoBoiBoy datang dan ikut bergabung duduk di samping Gopal. [Name] menatap televisi yang menampilkan sebuah game entah apa itu.

"Korang nak main apa?"

"Kitorang baru nak main game Papa Zola edisi terbaru!" jawab Gopal antusias.

[Name] ber'oh ria, ia melihat kearah Tok Aba dan Ochobot yang sedang mengangkat kotak. "BoBoiBoy, kau tak tolong Atok kau?" ia melirik BoBoiBoy.

"Hn, jangan harap," Tok Aba menyahut.

BoBoiBoy x Reader'sWhere stories live. Discover now