18. Kesalahpahaman

2.9K 452 411
                                    

Setelah kurang lebih dua jam, akhirnya keempatnya landing di bandara internasional Soekarno Hatta.

Suhu udara yang panas menyambut mereka, tidak ada langit biru lagi.

Mila sampai bergegas mengeluarkan kipas angin portablenya.

"Punya kaki gak sih, tuh cewe lemot?! Gak tau gerah, njing!" cerca Mila ketika melihat Kiran tertinggal jauh karena kesulitan membawa koper.

Gavin melepas kacamata hitamnya, lalu tungkainya mengayun cepat, berjalan kembali menuju istrinya.

"Berat? Sini–"

"Gausah." sambar gadis itu, menolak mentah-mentah tawaran Gavin.

"Sorry sorry ya, Kak Ra itu gak manja." bela Clara.

Sekaligus menyindir Mila yang koper serta tasnya dijinjing oleh Gavin.

Namun, gadis dengan pakaian seksi itu tak ambil pusing. Ia memutar bola mata lalu memanggil nama pacarnya untuk meninggalkan Kiran dan Clara.

"Duluan aja ke bunda, ntar gue nyusul." cetus Gavin dengan halus.

"What the hell? Emang tuh cewe siapa? Harusnya bawain barang dan anterin istri kakak dulu, dong?" celoteh Clara, menyatukan alis.

Gavin memutuskan tidak menjawab, lalu ia berjalan cepat menyusul pacarnya. Kalimat adik sepupunya tadi seakan mental dari daun telinganya.

"Kakak!" geram Clara.

"Sstt, udah, biarin aja, La" tahan Kiran.

"Kakak... La kesel banget liat tingkah bossy tuh cewe..." keki gadis itu sembari menggenggam erat lengan Kiran.

"Sama." timpal Kiran, menghembuskan nafas berat saat netranya melihat punggung Gavin makin mengecil.

"Cuaca udah panes, liat pemandangan yang panes lagi!" gerutu Clara.

"Gimana kalo.." gadis itu melirik Kiran.

".. Kita beli eskrim aja, kak?" terbesit secercah ide brilian di benak Clara, senyumnya mengembang.

Kesedihan Kiran lagi-lagi teralihkan sementara karena gadis itu, dagunya langsung mengangguk, tanda setuju.

"Lesgooo!" Clara melingkarkan lengan di tangan kanan kakak iparnya.

Keduanya berjalan pulang dengan ria.

Sebuah kendaraan roda empat yang mewah menyebabkan pagar raksasa mansion membelah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Sebuah kendaraan roda empat yang mewah menyebabkan pagar raksasa mansion membelah. Dua satpam yang berjaga memberikan senyum hormat.

Mobil hitam mengkilat itu menyusuri paping, memutari air mancur megah setinggi lima meter yang terletak di bagian tengah halaman.

Dua perempuan yang memakai outfit yang kembaran, yaitu sama-sama pink pastel, keluar dari kendaraan setelah sampai di depan pintu utama mansion orangtua Gavin.

Married With BenefitWo Geschichten leben. Entdecke jetzt