chap 17

2.1K 142 2
                                    

"gaa terlalu lama baru satu bulan yg lalu, iya aku anak om Zaky" ucapnya sedikit gugup, Shania tau lelaki didepannya ini sedang gugup

"oh gitu toh" jawabnya, Adel tidak tau harus menjawab apalagi, kemana mami Ashel tolong bantu dia pergi dari sini

"udah tau masa lalu Ashel?" tanya Shania, Adel mengeryit kan dahinya masa lalu apa?

"oh belum tau" ucap Shania peka terlihat Adel mengernyit kan dahinya

"deketan duduknya" pinta Shani Adel pun langsung merapatkan duduknya tidak terlalu dekat

"jadi..." Adel mengangguk ngangguk pas Shania bercerita ia hanya merespon dgn menggeleng dan deheman, Ia sedikit kaget mendengar cerita itu, Aran? siapa Aran? Adel seperti mengenali nama itu, tapi sudahlah ia sudah tidak ingat, ia kembali terkejut mendengar cerita itu, Shania tidak sanggup untuk menceritakan itu, nada bicaranya saja sudah lain, Adel yg peka dan langsung menyuruh Shania untuk berhenti cerita, dan menyuruh mengambil nafas sejenak

"hembusin nafas pelan pelan" ucap Adel merasa kasian dgn Shania yg seperti kelelahan bercerita

"gara gara kamu nih del" ucap Shania sembari menghembuskan nafasnya pelan

"jadi kamu, jagain Ashel ya del" ucap Shania

"iya ka, aku jagain" jawabnya tidak gugup seperti tadi

"kaget kan?" tanya Shania sambil melihat wajah tampan itu

Adel mengangguk "kaget, awalnya aku kira ceritanya ga seru seru amat" ucap Adel, Shania tertawa pelan, lucu juga Adelio ini ya

"haha, ada ada aja kamu del" ucap Shania dan kembali fokus kelayar tv itu

"jadi jasadnya dibawa kemana?" tanya Adel ia sedikit tidak mendengar tadi, Shania kembali menoleh lalu menghembuskan nafasnya berat, dari A sampai Z Adel tidak juga mengerti? miris sekali

"ke k a m p u n g Adelio raksa sanjaya" ucap Shania sedikit geram, Adel terkekeh melihat wajah kesal itu

"oke oke maaf" ucap Adel masih terkekeh, sifat dinginnya tidak muncul sekarang

"Adel ini maaf ya tante lama tadi bikinin Ashel bubur juga nih" ucapnya tiba tiba, dan itu Statia Adel langsung bangkit dari duduknya dan mengambil nampan itu, Lalu tersenyum

"makasih tante, kalo gitu Adel naik dulu ya" ucap Adel, Statia mengangguk dan tersenyum, Adel pun berjalan ke arah tangga

"ngobrol apa tadi shan" tanya Statia sambil duduk

"kepo amat" jawab Shania dan langsung dihadiahi lemparan bantal sofa

"ga sopan banget" ucap Statia dgn wajah kesalnya, Shania kembali tertawa terbahak bahak

Kreak

bunyi pintu, Adel langsung masuk dan meletakan nampan itu disamping ranjang, disitu aja meja kecil berserta lampu tidur

Adel tersenyum melihat Ashel tertidur sambil bersandar dikepala ranjang, tangannya memegang hp ia pun mengambil handphone itu dan meletakkan dipinggir

"Ashel" panggilnya tidak ada jawaban
ia pun mengelus pipi itu dgn lembut

"Ashell" sedikit panjang, Ashel sedikit terusik dan langsung menegakkan badannya pelan, lalu membuka matanya

"makan dulu ya, terus minum obat" ucap Adel lembut, Ashel masih setia melamun mungkin lagi ngumpulin nyawa hehe

Adel mengambil bubur terlebih dahulu, mungkin Ashel tidak ingin menelan jika nasi yg ia suapkan, ia pun mengambil bubur dan mengaduknya, waw berarti Ashel tim bubur diaduk ya

Ashel yg melihat itu, hanya tersenyum ia suka sifat Adel yg sekarang ia kelihatan care, dgn sifat dinginnya itu, didalam hatinya ia tak henti hentinya menyebut kata 'ganteng'

"ganteng banget" ucapnya sambil memandang wajah fokus itu
Adel melirik lalu tersenyum tipis

"iya ganteng, kamu makan dulu ya" ucapnya lalu mengarahkan sendok itu ke mulut, Ashel langsung meyambut kedatangan itu, lalu mengunyahnya sebentar dan menelannya

Kini suapan terakhir, Adel tersenyum melihat itu Ashel juga ikut tersenyum kenapa ia pas disuapi pujaan hatinya ini langsung mood makan? aneh sekali

"tuh habis bilangnya ga laper" ucap Adel sembari membawa mangkuk kecil itu kearah nampan, dan mengambil air putih beserta obat obatan Ashel

"kamu yg nyuapin" ucapnya pelan, Adel terkekeh mendengar itu dan langsung memberi obat itu

Ashel pun mengambil, sungguh ia sangat tidak ingin memakan obat ini, ia paksa karna pujaan hatinya ini menyuruh. obat itu lenyap habis dan sudah ia teguk cepat cepat ia mengambil air

"pinter" kata kata itu langsung membuat Ashel ingin teriak

"Adel ih, kamu kek gini minta dipacarin tau ga" ucapnya sedikit mencabik kan bibirnya, Adel bingung harus menjawab apa ia pun duduk disamping Ashel, Ashel langsung saja memeluk dirinya begitu saja, Aroma parfum yg harum itu, menyejukkan indra penciumannya

"jgn pulangg" ucapnya sedikit merengek

"ko gaboleh pulang, besok kan sekolah" jawab Adel sadari dari tadi tangannya mengelus punggung itu

"absen aja napa si" ucapnya kesal

"gaboleh dong" jawab Adel, ashel pun langsung melerai pelukan itu bibirnya ia cabik kan kebawah, dan mata berkaca kaca

"emm, gamau aku gamau sendirii" ucapnya merengak dan meninju ninja sprai kasurnya itu, Adel berusaha tidak mencubit pipi itu 'gemas sekali'

"ada mami Statia" jawab Adel sengaja menjahili gadis ini

"GAMAUU, POKOKNYA GAMAUU" ucapnya sedikit teriak Adel memejamkan matanya mendengar teriakan itu

"shut, udah malem jgn teriak teriak"

"KAMU SI" ucapnya sambil menunduk sebentar lagi akan ada air mancur guys

"shutt, iya iya aku temenin ya" jawab Adel, Ashel langsung menaikan kepalanya dan langsung memeluk lekaki itu erat

"ga sekolah janji?" tanya Ashel

"aku sekolah dulu, ntar disekolah kita vc ya?" jawab Adel, Ashel yg kesal langsung meng gigit lengan Adel kuat

"ARGGGHH, ASHEL" ucap Adel sedikit menaikan suaranya, Ashel tersenyum puas melihat karya nya disitu

Adel menggeleng melihat tingkah Ashel yg kesal, dan berakhir menggigit dirinya

"udah, jgn digigit bisa rontok daging aku" ucap Adel dramatis, Ashel langsung tertawa

"HAHA"

"KETAWA?!" ucap Adel kesal, sambil melihat gigitan itu

"haha maaf sayanggggg" ucapnya dgn nada panjang

"tapi janji ya disekolah vc?"

"iya Ashelia, mau dimana ig atau wa" tanya Adel

"IG AJAAA" ucapnya excited, Adel tersenyum tipis, dan mengangguk














VOTE YAA, KALO GA VOTE JD MALES UP DEH HEMMMMMMM

 GANTENG BANGET? 𝐑C𝐇. "(DelShel)"🚩Where stories live. Discover now