II25II

48.4K 1.6K 25
                                    

Hai.. Hai.. Aku up lagi nih...

Selamat Membaca

~0~

Saat ini Violyn tengah berada di dapur bersama Giana dan Tamara. Mereka bertiga memasak makanan untuk makan siang. Beberapa kali Violyn melirik ke arah Tamara yang sibuk memotong sayuran. Violyn menghela napas berulang kali sampai Tamara yang berada tak jauh darinya terkekeh kecil.

"Kamu sakit Vi?" 

Spontan Violyn menoleh dan menggeleng lalu tersenyum kikuk menatap Tamara, "Nggak tante, aku nggak sakit kok"

Tamara kembali terkekeh kecil. Tangannya sibuk memotong-motong sayuran, tapi sesekali ia melihat Violyn, "Saya dan Kevanno itu sepupu. Kami juga sangat dekat. Tapi satu tahun lalu saya harus ke inggris dan menetap disana. Dan ini ketiga kalinya saya mengunjungi Kevanno". Tamara melirik Violyn yang tampak serius mendengarkannya, "Gak usah khawatir. Kevanno benar-benar mencintaimu, saya jamin itu. Dan maaf untuk kemarin. Kamu jadi salah paham" Tamara tersenyum di akhir ucapannya. 

Violyn menundukkan wajahnya. Jujur saja ia sangat malu sekarang. "Gue pengen ngilang aja rasanya. Huwaaa mamii! Vio maluuu"

Tiba-tiba Bella datang menghampiri mereka dengan senyum lebarnya. Violyn yang mengetahuinya merasa was-was pada gadis itu.

"Asik banget kayanya" Celetuk Bella melihat mereka satu persatu. Dia berjalan ke arah Giana yang sibuk memotong daging.

"Grandma" Panggilnya menatap Giana tersenyum.

Giana melihat Bella dengan tatapan heran. "Kenapa?"

"Ntar malem aku sama bunda izin party ya..yaa" Giana yang mendengarnya terdiam sesaat. Tapi ketika bella merayunya dengan mengeluarkan puppy eyes yang membuat Giana mengangguk.

"Yess!" Girang Bella tersenyum lebar, "Tapi nanti grandma izinin ke papa ya, Ntar aku sama bunda kena marah"

"Iya, nan-"

"Sejak kapan kamu manggil Vio bunda?" Tanya Tamara memotong ucapan Giana. Tamara memberi kode pada Giana membuat wanita itu tersenyum mengerti.

Bella diam berpikir. Gadis itu menatap Tamara sengit, "Ya sejak Vio jadi bunda aku lah!"

Tamara tersenyum miring menatap Bella, "Emang kapan Vio jadi bunda kamu heem? Emang Vio Nya mau?" Sekilas Tamara melirik Violyn yang sibuk mengaduk sop di kompor.

Bella terdiam mendengar ucapan Tamara. Dia menatap Violyn yang sibuk memasak dengan sendu. Ucapan Tamara sedikit membuat hatinya kacau.

Tamara yang melihat Bella terdiam tersenyum tipis, "Makanya suruh papa kamu cepet nikahin Vio"

Violyn yang mendengarnya spontan menoleh menatap Tamara dan Bella. "Eeee.. aku permisi mau ke kamar Al. Soalnya aku udah janji mau main sama dia" Dengan terburu-buru Violyn pergi setelah mematikan kompornya.

Bella dan Tamara saling bertatapan satu sama lain dan tersenyum. Giana yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dasar!

"Ntar malem kalian beneran jadi party?" Tanya Tamara menaikkan alisnya sebelah.

"Jadilah, kan tadi udah izin sama grandma" Jawab Bella tersenyum. Tamara membalas senyum itu dengan senyuman juga.

My Roomate is Duda √ [END] [TERBIT]Where stories live. Discover now