diterima juga

438 69 4
                                    

Sekarang jam delapan malam, Zayyan dan Leo saling memandang satu sama lain di atas kasur yang empuk.

"Apa jawabannya? Jangan mengujiku lagi." Leo memulai percakapan.

Zayyan merebahkan tubuhnya "Entahlah, aku bingung harus memberi jawaban apa."

"Apa aku kurang tampan dimatamu? Tubuhku kurang bagus? Atau apa?"

"Bukan gitu, Leo."

"Terus apa?" Leo mendekatkan dirinya ke Zayyan lalu memeluknya dengan bibir mengerucut khasnya.

Zayyan tak membalas, ia hanya melihat Leo yang memeluknya seperti anak kecil.

"Kalo aku bilang 'iya, aku mau' apa untungnya buatku?" Tanya Zayyan menatap mata Leo.

Leo menjawab dengan lembut dan tulus "Kamu ga akan merasakan sakit hati bersamaku, aku akan melindungimu dari apapun yang mengganggu, dan aku akan mendukungmu. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu dan berbagi kebahagiaan bersamamu. Terakhir kali aku akan menanyai hal ini, aku mencintaimu, Zayyan."

Zayyan membalikkan tubuhnya menghadap ke Leo "Aku juga mencintaimu, Leo."

Leo tersenyum lalu mencium bibir Zayyan dan dibalas oleh Zayyan.

Dikiranya cukup, Leo menyudahi kegiatan tersebut dan berkata "Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, Zayyan."

Zayyan memeluk Leo "Aku juga."

✰✰✰✰

Keesokan harinya

Zayyan terbangun dari tidurnya, ia melihat Leo masih tertidur disampingnya.

"Leo, bangun, udah pagi." Zayyan menepuk-nepuk lengannya, Leo membuka matanya perlahan dan terduduk lalu melihat ke arah Zayyan dan tersenyum.

"Rambut kamu." Zayyan terkekeh lalu merapikan rambut Leo yang berantakan.

"Mau mandi bareng?" Tanya Leo yang kini memeluk Zayyan.

Zayyan mencubit pinggang Leo, membuatnya meringis sambil memegangi pinggangnya yang sakit.

"Maaf." Ucapnya lalu mengecup pipi Leo.

Leo tersenyum "Gapapa."

"Ayo mandi bareng." Sambungnya.

"Ga mau."

"Kenapa?"

Zayyan beranjak dari kasur lalu mendekati lemari dan mengambil sebuah handuk kemudian melemparkannya ke Leo. Leo menangkapnya lalu menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Ayo~" Ajak Leo dengan nada merayu.

Zayyan menghela nafasnya lalu dengan pasrah mengangguk. Leo tersenyum dan memeluk Zayyan sampai masuk ke kamar mandi, selanjutnya mereka mandi untuk membersihkan diri, mungkin sesuatu terjadi?🌚🌚.

✰✰✰✰

Siang harinya, karena guru sedang rapat di aula sekolah, seluruh siswa harus merasakan jamkos.

"Bosen." Keluh Beomsoo.

Sing yang mendengar keluhan Beomsoo langsung membalikkan badannya "Kamu bosen? Maka cobalah air laut ini, dijamin rasa bosanmu akan hilang dalam sekejap." Sing menyodorkan sebuah botol air bertuliskan 'air laut cap rumput laut'

"Minuman baru kah?" Tanya Beomsoo sembari mengambil botol air tersebut, tanpa curiga sedikitpun ia langsung menenggak minuman itu kemudian ia muntahkan kembali.

"Apa-apaan ini! Kok asin?!"

Tanpa perasaan bersalah, Sing berkata "Kan itu air laut, makanya rasanya asin."

Davin dan Zayyan yang melihat hal itu sontak tertawa terbahak-bahak.

"Mau aja dibodohi sama Sing." Ledek Zayyan.

"Kan Sing udah bilang itu air laut, masih aja diminum, emang bodohnya natural." Sahut Davin.

Beomsoo tersenyum kecut "Biasanya juga Sing suka ngasih minuman yang bener, kali ini aja dia ngide, lagian dapet dari mana coba air laut dalam kemasan botol kayak gini." Beomsoo mengetuk-ngetuk botol air itu.

"Dari toko yang jual ikan hias di depan rumahku, aku beli karena unik."

"Kehabisan kata-kata." Guman Beomsoo.

"Oh iya, kamu mau ini Zay?" Sing memberikan sebuah cokelat bar ke Zayyan.

"Makasih, tapi aku ga bisa nerima itu." Tolak Zayyan secara halus.

"Kenapa? Ini ga aneh kok beneran."

"Gapapa hehe."

"Buat aku aja." Beomsoo mengulurkan tangannya.

Sing menolak "Ini mahal."

"Bagi dikit aja, kan Sing orangnya baik."

"Ogah, beli aja sendiri."

✰✰✰✰

"Leo? Ngapain di bawah situ?" Tanya Zayyan yang melihat Leo tengah berjongkok.

"Lagi kasih makan kucing ini." Jawabnya lalu memperlihatkan kucing liar berwarna putih itu.

Zayyan ikut berjongkok "Lucunya." Zayyan mengelus kepala kucing tersebut.

"Lucuan aku." Gumam Leo.

Zayyan kemudian berdiri lalu mengajak Leo untuk melanjutkan makan.

"Leo." Panggil Zayyan.

Leo menoleh "Kenapa Zayang?"

"Zayang?"

"Iya, Zayyan sayang." Ucapnya sembari menyuapkan Kimbab miliknya.

Zayyan merasakan panas di wajahnya yang mulai memerah karena perkataan Leo tadi "Apa sih Leo! Jangan panggil aku gitu."

Leo mengulum bibirnya lalu menyentuh pipi Zayyan dengan jarinya.

Tbc

Sumimasen baru bisa update, habis ngerevisi semua chapter yang belum di publish

Next sedikit konflik dari leo dan sing

LOVE YOU LIKE I DO[LEOxZAYYAN]Where stories live. Discover now