terkunci di gudang

393 66 12
                                    

"Sing! Ayo bolos!"

Sing memijat keningnya, ia tak habis pikir mengapa sekarang jadi Zayyan yang suka mengajaknya untuk bolos setiap pelajaran olahraga.

"Ga seru kalo ada yang ngikutin kamu terus, Zay."

Zayyan lalu menunjuk ke Leo dan dibalas anggukan oleh Sing.

"Gapapa kan, Sing?" Zayyan bertanya dengan wajah memelas membuat Sing ingin sekali melahapnya, namun ia tersadar bahwa Zayyan memiliki singa galak.

Sing mendekat kemudian membisikkan sesuatu di telinga Zayyan. Terlihat Zayyan memicingkan matanya lalu mengangguk setuju dengan apa yang dibisikkan Sing.

✰✰✰✰

Disinilah mereka sekarang, dalam gudang sekolah yang sepi dan dipenuhi alat-alat olahraga dan alat kebersihan yang tersimpan rapi.

"Zay, snack nya simpen aja di meja itu." Sing lalu mendudukkan dirinya di box tempat bola disimpan.

Kemudian Zayyan menyimpannya dan ikut duduk disamping Sing.

"Disini aman kalo mau sembunyi atau bolos pelajaran hehe."

Zayyan melepaskan sepatunya lalu menyilangkan kakinya.

"Zay."

"Iya?"

"Bisa tutup mata sebentar ga?"

Zayyan mengerutkan dahinya lalu sedikit menjauh dari Sing.

"Aku ga akan mesum, Zay! Percaya sama aku." Sing mencoba meyakinkan Zayyan.

"Ga!"

"Zay... Sekali aja."

"Mau apa dulu nyuruh aku tutup mata?"

Sing menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal kemudian berdiri lalu mengambil tas plastik berisikan snack tadi dan kembali ke tempat semula.

"Mau ini?" Tawar Sing menyodorkan sebuah bungkus es krim.

Zayyan mengambil es krim tersebut lalu membuka bungkusnya dan mulai menikmati es krim itu.

"Beomsoo sekarang makin kurang ajar sama aku, Zay. Enaknya diapain ya dia." Keluh Sing yang tengah memakan keripik kentang itu.

Zayyan memandang Sing sambil mengunyah es krimnya lalu menjawab "Coba ngobrol dengannya, Sing. Mungkin ada alasan kenapa dia bersikap seperti itu."

"Alasannya apa? Aku ga punya salah sama dia, atau mungkin karena waktu itu aku kasih air laut ke dia? Tapi itu udah lama, dia mulai kurang ajar sejak minggu lalu."

"Ga tau juga aku."

Kemudian tak ada lagi yang berbicara setelah ini. Sing sibuk dengan keripik kentangnya dan Zayyan sendiri sibuk dengan es krimnya.

Dirasa canggung, Sing kemudian mendekatkan dirinya ke Zayyan dan memegang tangannya.

"Zay, tanganku dingin ga?"

"Tanganmu hangat, Sing."

Sing terlihat ragu dan menggigit bibirnya seperti merasa resah tak tau karena apa.

"Kenapa, Sing? Kamu kedinginan?"

"Coba tutup mata sebentar, Zay."

Zayyan menggelengkan kepalanya "Sing, jangan aneh-aneh, kita lagi berdua aja di gudang."

"Beneran, Zay. Tutup mata aja, aku ga akan ngapa-ngapain kok."

"Ya udah." Zayyan pasrah akhirnya menutup matanya sesuai permintaan Sing.

Kemudian Sing tersenyum dan memiringkan kepalanya lalu mendekatkan wajahnya pada Zayyan untuk mengecup bibirnya, namun.

"Ada aku disini, kalian jangan mesum."

Tiba-tiba ada Hyunsik yang muncul dibalik box tempat bola dengan wajah khas orang bangun tidur.

Sontak Sing menjauhkan wajahnya dan mengelak "Aku ga mesum ya! Cuma mau bersihin kotoran yang ada di rambut Zayyan aja." Kemudian Sing mengusap-usap rambut Zayyan yang tak ada kotoran sama sekali.

Hyunsik menyipitkan matanya kemudian ikut duduk di atas box tersebut.

"Wah ada kukis mini."

Hyunsik lalu mengambil kukis tersebut dan memakannya.

"Btw, kenapa kamu ada disini, Hyun?" Tanya Zayyan.

"Tadi aku dikejar sama Beomsoo yang bawa tongkat penggaris punya pak Yuta, jadi akhirnya aku masuk ke gudang terus tidur." Jawabnya yang masih memakan kukis itu. "Kalo kalian?" Hyunsik balas bertanya.

"Bolos hehe."

"Cuma bolos apa sambil itu?" Hyunsik menaik-turunkan alisnya sambil menyeringai kecil.

"Ga, kita ga ngapa-ngapain." Kata Sing lalu mengambil keripik kentangnya.

"Tapi tadi ngapain mau ci—"

Sing menyumpal mulut Hyunsik dengan kukis.

"Makan lagi, makan yang banyak. Jangan banyak omong." Sing terus memasukkan kukis itu hingga mulut Hyunsik penuh.

"Apa?" Tanya Zayyan dengan curiga.

"Apa?" Sing malah balik bertanya.

Setelah pelajaran olahraga selesai, mereka memutuskan untuk kembali ke kelas. Tetapi saat mereka akan membuka pintu gudang tersebut, pintunya tak mau terbuka walau Sing sudah menariknya berkali-kali.

"Pintunya macet." Adunya.

"Coba sini." Hyunsik mencoba memutar gagang pintu itu dan tetap saja tak mau terbuka.

"Terus gimana?" Tanya Zayyan yang terlihat panik.

Hyunsik mengangkat bahunya "Kita terkunci di gudang ini."

"Oh iya aku baru inget, pintu gudang ini ga boleh ditutup rapat."

"Coba chat Davin minta tolong buka pintu gudang ini dari luar." Usul Hyunsik.

Zayyan merogoh saku celananya tetapi ia baru ingat bahwa dirinya tak membawa hp.

"Kita ga bawa hp, gimana?"

"Ya udah kita nunggu sampe jam pelajaran olahraga kelas lain yang bawa bola ke gudang."

Tbc

LOVE YOU LIKE I DO[LEOxZAYYAN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora