hamil?

2K 103 14
                                    

VOTE+COMMENT YA MANIEZZ

VOTE+COMMENT YA MANIEZZ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

flashback

Tiba-tiba saja Nata mengeluarkan sebuah benda putih dengan dua garis merah yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya itu. "T-tapi tespek nya g-garis dua hiks...ini gimana...hikss a-aku gak mau~" Nata menangis di pelukan Jovan, ia benar-benar takut sekarang.

"Loh?" Jovan menatap tespek itu dengan tatapan tak percaya nya.

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

Setelah kejadian tadi malam Nata benar benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, ia merasa gelisah dan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, ia merasa dirinya belum siap untuk mempunyai anak terlebih lagi dia dan Jovan masih sangat muda untuk menjadi orang tua.

Matahari sudah terbit dengan indah nya pancaran sinar menembus kaca jendela mereka membuat Jovan meringis tidak nyaman, ia perlahan membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah Nata yang menangis sesegukan di bawah selimut nya. Dengan rasa khawatirnya Jovan Langsung menyibakkan selimut tebal itu dan melihat sosok Yang ia cintai dengan mata yang sudah sembab karena air matanya.

"Astaga Nata! Lo kenapa" Panggil Jovan dengan khawatir dan membantu Nata untuk duduk.

"Hiks...J-jovan aku g-gak mau...hiks" Tangisannya semakin menjadi jadi membuat Jovan menatapnya kebingungan kenapa Nata Menangis seperti ini.

"Gak mau apa? Coba ngomong sama gue" Jovan berusaha untuk bertanya kepada sosok disampingnya ini

"A-aku gak mau hiks..hamil"

"Kita kan belum ke dokter Nata"

"Tetep aja! Aku t-takut"

"Sutt udah, gak perlu takut ada gue di sini. Apapun yang terjadi kedepannya gue selalu sama lo" Jovan memeluk Nata menyalurkan rasa sayang nya

"Mau ke dokter sekarang? Atau dokternya panggil aja ke sini?" Tawar Jovan kepada si cantik nya

"Huum panggil aja"

"Yaudah sana mandi dulu, gue siapin sarapan dulu ya... jangan nangis lagi"

Setelah Nata selesai dengan sesi mandinya dan Jovan juga sudah selesai membuat sarapan pagi untuk mereka.

"Ayo sarapan dulu, dokter fahmi bentar lagi datang"

"Aku gak lapar Jovan..."

"Lo Harus tetep makan Nata nanti sakit perut, ayo gue gak mau ribut pagi-pagi" akhirnya dengan terpaksa Nata bawa kaki jenjangnya menuruni tangga menunju ruang makan, wajahnya benar-benar lesu ia terlalu kalut memikirkan kejadian tadi malam.

sorry but I love you S2 [nikhoon/Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang