penjelasan Jovan

555 59 62
                                    

Vote+Comment ya maniezz

1,219k word

1,219k word

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐇

Jovan masih mengelus punggung itu dengan lembut menyalurkan rasa hangat padanya "udah puas nangis nya?" Tanya Jovan dengan hati-hati sambil mengusap mata cantik itu yang sangat sembab

Yang ditanya hanya mengangguk pelan, lalu menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Jovan.
"Bobok aja nanti kalo udah nyampe gue bangunin"

"M-mau eskrim" ucap Nata dengan lirih

"Gak, lo masih sakit" Tolak Jovan ia harus membatasi apa yang Nata makan, karena suaminya baru sembuh dari sakit

Mendapat penolakan dari Jovan membuat nya terisak lagi "Hiks...m-mau eskrim"

Jovan panik melihat Nata menangis lagi, mau tidak mau ia harus menuruti kemauan nya "Yaudah iyaa nanti kita beli" Jovan berikan kecupan singkat pada pipi gembul itu.

Jovan menyalahkan mesin mobilnya lalu pergi dari kawasan rumah sakit, Nata masih berada di pangkuannya ia tidak masalah itu sama sekali tidak menganggu nya dalam berkendara, ia sangat merasa senang karena bisa berdekatan lagi dengan kekasih cantiknya.

Setelah sepuluh menit berkendara Jovan membawa mobil menuju toko eskrim favorit Nata, ia tidak keluar dari mobil tapi ia menelpon karyawan yang bekerja di sana untuk membawakan nya satu cup eskrim rasa cokelat, ia sangat hapal apa yang disukai oleh si cantik nya ini.

Tak lama kemudian karyawan toko itu menghampiri mobil Jovan, mereka sudah sangat akrab karena Nata sering memesan eskrim di sini.

Mata Nata langsung berbinar saat rasa dingin dan manisnya cokelat menyentuh lidahnya, ia langsung memakan eskrim itu dengan semangat nya membuat permukaan pipi dan bibirnya terkena noda eskrim. Jovan sedari tadi menahan gemas agar tidak mencium bibir pink itu.

"Pelan-pelan makanya" Jovan usap wajah nya yang terkena noda dengan tisu, biasanya jovan tanpa sopan langsung meraup bibir itu agar nodanya hilang, tapi sekarang ia tidak bisa melakukannya ia takut jika itu membuat Nata risih dengan nya.

Nata menatap Jovan dengan wajah lucunya, demi tuhan Jovan sangat amat menyesal telah menyakiti hati manusia cantik didepannya ini, dalam hati Jovan selalu mengucapkan kata maaf padanya.

Jovan usap pipi lembut yang pernah ia tampar tanpa sengaja waktu itu, ia masih teringat jelas saat tangan kekarnya menampar wajah cantik suami nya, rasa bersalah selalu menghantui dirinya. Lalu tangan nya ia bawa untuk mengusap sudut bibir itu, tamparan nya sangat keras membuat bibir cantik ini sobek.

Tatapan mereka bertemu untuk sesaat, Nata mengerti akan tatapan tersebut ia langsung mengangguk sebagai jawaban.

Jovan mendekatkan wajahnya membuat tidak ada jarak bagi mereka, mata tajam Jovan terpejam saat merasakan sensasi lembut dari bibir Nata, manis sangat manis ditambah rasa dingin dari eskrim yang Nata makan, ia lumat bibir itu dengan lembut ia takut jika dirinya kembali melukai Nata, Jovan sangat menikmati ciuman ini walaupun tidak ada balasan dari Nata, ia sangat amat rindu dengan bibir manis ini.

sorry but I love you S2 [nikhoon/Hoonki]Where stories live. Discover now