sial

971 85 64
                                    

Vote & Comment ya maniezz

Vote & Comment ya maniezz

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐇


Sudah hampir satu Minggu Jovan jarang sekali berada di rumah, ia pulang hanya untuk mengambil baju dan mengambil beberapa berkas perkejaan nya. Kedua orangtuanya sekarang berada di Indonesia karena kerabatnya ada yang meninggal, tapi sebelum mereka pergi Jovan sempat pulang untuk menemani Nata dan setelah orang tua nya pergi ia juga pergi meninggalkan Nata.

Nata duduk termenung di sofa ruang tamu dengan televisi yang menyala, pikirannya berkecamuk ia sangat merindukan Jovan, ia selalu ingin dekat dengan ayah dari bayinya. Semenjak hamil Nata sangat menjadi sensitif dan selalu overthinking, hanya Jovan yang ia pikirkan kenapa laki-laki itu akhir-akhir ini selalu menghindari nya.

Ini memang salah nya seharusnya ia menerima bayi ini dan tidak selalu menyalahkan Jovan.

Saat matanya sibuk dengan ponselnya, pintu utama tiba-tiba terbuka membuat Nata langsung menatap ke arah sumber suara "Jovan..."

Yap itu Jovan yang baru pulang dengan pakaian yang berbeda, tentunya karena ia mandi di apartemen nya.

Jovan hanya menatap sekilas wajah Nata lalu langsung melanjutkan jalan nya menuju kamar mereka, Nata sempat mencium parfum perempuan yang sangat menyengat dari baju Jovan tadi walaupun hanya sekilas tapi penciuman nya sangat tajam.

Matanya mulai berkaca-kaca pikirannya sudah jelek terhadap Jovan, ia takut jika apa yang ia pikirkan ini terjadi

"Hiks...Kalo Jovan memang beneran selingkuh gimana aku harus susul dia" dengan air mata yang terus mengalir ia menaiki tangga dengan cepat tanpa peduli dengan perutnya yang sudah sedikit membesar itu.

"J-jovan..."

Jovan yang sedang berbicara melalui telpon pun langsung menatap Nata yang berdiri di depan pintu.

"ngapain lo kesini! Lo ganggu gue banget tau gak!" Ujar Jovan dengan kesal

Nata bersandar di pintu dengan mata yang berkaca-kaca "Hiks...k-kamu selingkuh?"

Mendengar tuduhan dari Nata membuat Jovan menggenggam tidak suka "Lo apaan sih kenapa tiba-tiba nuduh gue selingkuh, minggir gue harus pergi!"

Mendengar tuduhan dari Nata membuat Jovan menggenggam tidak suka "Lo apaan sih kenapa tiba-tiba nuduh gue selingkuh, minggir gue harus pergi!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ia akan melangkah keluar Nata menahan jas yang Jovan kenakan "Gak! kamu gak boleh pergi hiks...sebelum kamu jelasin semuanya sama aku"

"Nata gue udah telat!" Ucap Jovan dengan jengkel dan menepis tangan Nata yang memegang jas kerjanya

Dengan emosi yang membuncah Nata berteriak di depan wajah Jovan
"APA! LO TAKUT SELINGKUHAN LO MARAH GARA-GARA LO TELAT JEMPUT DIA!"

"JAGA YA MULUT LO, JANGAN SEMBARANGAN KALO NGOMONG" seakan tidak ingin kalah, Jovan juga balas ucapan Nata dengan berteriak. Urat-urat lehernya keluar menandakan bahwa dia sangat marah saat ini

"KENYATAAN NYA EMANG GITU JOVAN! AKU DENGAR SEMUANYA, AKU TAU KAMU SELINGKUH! SIAPA DIA SIAPA!" Nata memberontak sambil memukul-mukul dada bidang Jovan melampiaskan rasa sakit hati nya.

PLAK~ suara tamparan begitu nyaring membuat wajah Nata seketika menoleh ke samping terdiam sejenak merasakan rasa panas di pipinya lalu menatap Jovan dengan tatapan tak percaya.

"J-jovan...! Kamu berani tampar aku!" Air mata Nata terus menerus keluar dari mata cantik, seumur hidupnya baru kali ini ia mendapatkan sebuah tamparan keras dan ini langsung dari tangan suaminya sendiri.

Jovan hanya diam mematung saat melihat pipi Nata yang merah dan pinggiran bibir sedikit sobek

"Kamu jahat Jovan hiks...kenapa disaat aku pengen memperbaiki semuanya kamu malah jadi gini! Hiks....Kamu berubah jovan. Apa kurangnya aku, aku udah berusaha buat nerima anak kita aku cuman butuh waktu untuk ini s-semua hiks...." Nata terduduk lemas dilantai dengan menangis tersedu-sedu

"N-nata sorry gue gak berma-"

"JANGAN SENTUH AKU!" Teriak Nata saat Jovan mencoba untuk menyentuh pipinya yang berdenyut sakit

"Nata gue gak selingkuh, apa yang lo denger tadi itu gak bener!" Jovan masih berusaha untuk menjelaskan semuanya

"Apa? I'm not stupid Jovan! Aku bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi"

"Tapi lo salah paham Nata! Gue gak se-"

Tiba-tiba suara handphone Jovan berbunyi menandakan ada yang menelepon nya, ia langsung menggeser tombol hijau itu

"Iya hallo"

"Sayang kamu dimana...aku udah nungguin kamu dari tadi katanya mau jemput"

"Iyaa sebentar lagi, tunggu oke"

Tut

Setelah sambungan telepon mati, Nata langsung berdiri menjauh dari Jovan

"Hikss...aku mau kita pisah! Aku gak tahan kalo harus gini terus, aku capek hiks... J-jovan..."

Nata langsung berjalan cepat menuruni tangga tanpa memperdulikan Jovan yang terus memanggil nya

"Nat-"

Entah lah mungkin ini adalah hari sial bagi Nata, saat ia berlari menuruni anak tangga membuat ia tersandung kakinya sendiri

"Aghkk j-jovan sakit hikss" Tangis Nata saat ia sudah terduduk di lantai dengan darah yang mengalir dari selangkangan nya

"Nata!" Teriak Jovan lalu dengan cepat menghampiri Nata lalu menggendong nya ala bridal style menuju mobil nya.

"Hiks...sakit banget Aghhkk" Tangis Nata semakin keras ia meremas perut nya yang sangat sakit.

"KITA KEDOKTER!" Ujar Jovan lalu mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh


TBC

Hehe gak jelas banget kan alurnya? Maaf yaaa

Maaf juga gue baru sempet up, gue udah selesai ujian sih Tinggal ujian PAS aja.

Terimakasih buat kalian yang masih mau baca cerita gue, gue seneng banget. Maaf juga kalo banyak typo jangan lupa Vote sama komen yah biar gue semangat terus hehe.

Love u sekebon muah🫴🏻

sorry but I love you S2 [nikhoon/Hoonki]Where stories live. Discover now