Ailyla 02🦖

158 88 49
                                    

Warning⚠️
Cerita ini mengandung adegan kekerasan dan ujaran kebencian, jadi mohon bijak dalam membaca, terimakasih!.

_____ᕙ𝔏𝔲𝔨𝔦𝔰𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔯𝔞𝔨𝔥𝔦𝔯 𝔄𝔦𝔩𝔶𝔩𝔞ᕗ_____

"Gila!... Di luar panas banget cuy!" Keluh Inggit

Ailyla terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu, "Lo yang minta jalan kaki kan!, katanya biar sehat!" Ledek Ailyla, pasalnya sejak keluar dari gerbang sekolah, Inggit merenggek pada Ailyla, agar berjalan kaki ke tempat, yang akan mereka kunjungi.

Saat ini Ailyla, dan Inggit sedang berada disalah satu caffe favorit mereka, yang berada tidak jauh dari sekolahnya, Inggit mengajak Ailyla untuk mampir sebentar di caffe itu, dan Ailyla menyetujuinya, karna masih sangat siang, untuknya pulang ke rumah.

"Eh Ly! Pipi Lo udah diolesin salep dari kak Liam?" Tanya Inggit,

Pasalnya, cap merah yang menghiasi pipi Ailyla, masih terpapang jelas, membuat Inggit khawatir.

Ailyla menggeleng, "belum!" Ucap Ailyla menatap Inggit

Inggit hanya menghela nafas mendengar ucapan Ailyla. menurut Ailyla luka segitu tidak sebanding dengan luka yang selama ini Ailyla rasakan, Inggit sudah paham itu.

Mereka menikmati suasana caffe sambil berbincang, dan sesekali Inggit membuat lelucon, yang membuat Ailyla tertawa, mendengar lelucon yang dilontarkan oleh Inggit.

Prang!

Suara pecahan piring terdengar sangat nyaring, membuat atensi pengunjung teralihkan, termasuk Ailyla dan Inggit yang sekarang sedang memperhatikan kekacauan itu

"Lo bisa kerja ga sih!, gini aja ga becus!." Ucap salah satu pelayan caffe, pada temen rekan kerjanya yang terlihat lebih muda darinya

"M-maaf kak!" Ucap gadis itu dengan menundukkan kepalanya, lalu berjongkok, untuk mengambil satu persatu pecahan piring yang tergeletak dilantai, dan pelayan satunya hanya berdiri, engan untuk membantunya, lalu beranjak pergi.

"Itu kan Lina!," celetuk Inggit

Ailyla yang mendengar celetukan Inggit, mengalihkan pandangannya, lalu memandang Inggit dengan bertanya-tanya

"Siapa Lina! Lo kenal?" Tanya Ailyla penasaran

"Halina Grizelle!, anak kelas sepuluh MIPA satu!, siswi biasiswa yang kerap kali jadi sasaran pembully karena salah satu most wanted Halim high school!, dengan terang-terangan nyatain perasaannya ke dia!." Jelas Inggit, menjawab pertanyaan Ailyla

"Most wanted HHS!, siapa?," tanya Ailyla lagi, dengan rasa ingin tahunya

"Abang Lo!... Kak Bima!" Jawab Inggit,

Ailyla hanya mengangguk kecil mendengar jawaban Inggit, lalu ia beranjak dari duduknya membuat Inggit heran

"Mau Kemana?" Tanya Inggit pada Ailyla yang sudah berdiri dihadapannya

"Bentar!... Lo disini dulu!" Ucap Ailyla, yang mendapat anggukan dari Inggit

Ailyla berjalan perlahan, mendekati gadis yang sedang membersihkan sisa pecahan piring.

"Permisi!" Ucap Ailyla ketika ia sudah berada disamping gadis itu, lalu ikut berjongkok disampingnya

Gadis itu menoleh menatap Ailyla dengan ragu-ragu, lalu tersenyum canggung kepada Ailyla

"I-iya!" Ucapnya dengan terbata-bata

Ailyla tersenyum pada gadis didepannya, lalu mengulurkan tangannya kepada gadis itu

Lukisan Terakhir Ailyla [Ongoing]Where stories live. Discover now