Ailyla 04🦖

137 84 48
                                    

Secantik-cantiknya bunga mekar, pasti akan layu juga!
Seganteng! Cantiknya seseorang, pasti akan peyot juga🤣😉

No insecure, cuman sekedar penghibur, jadi jangan diambil hati, takut mati nanti🤣🦖

_____ᕙ𝔏𝔲𝔨𝔦𝔰𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔯𝔞𝔨𝔥𝔦𝔯 𝔄𝔦𝔩𝔶𝔩𝔞ᕗ_____

"Ohh!... Jadi bang Wildan dapet juara satu!, di olimpiade debat bahasa Inggris!" Ucap Ailyla, pada seseorang yang berada di sebrang telponnya

"Dan!... Sekarang kita bakal dikumpulin!, buat pengumuman itu di sekolah!" Ucap seseorang itu, disebrang.

Tok! Tok!

"Non Lila sarapannya sudah siap dimeja makan!" Panggil mba Tarmi,

"Iya mba!... Bentar lagi Lila bakal turun!" Ucap Ailyla sedikit berteriak, agar mba Tarmi yang berada didepan pintu kamarnya, bisa mendengarnya

Ailyla melihat pantulan dirinya dicermin, dengan sesekali merapikan seragam sekolahnya, lalu ia menaburkan sedikit bedak pada wajahnya, dan sedikit polesan lipstik, agar tidak terlalu pucat.

"Git! gue matiin dulu ya!... Sampai ketemu di sekolah Inggit!" Ucap Ailyla, lalu mematikan sambungan telponnya

Ailyla keluar kamar, bersamaan dengan Wildan yang juga keluar dari kamarnya, yang berada disamping kamar Ailyla.

Ailyla mematung, berdiam diri didepan pintu kamarnya, lalu menatap Wildan yang sedang berjalan melewatinya

"A-abang!" Ucap Ailyla, terbata-bata

Entah kenapa ia menjadi sangat gugup, ketika bertemu kembali dengan Wildan, yang sudah hampir satu Minggu meninggal kan rumah

Wildan berbalik menatap Ailyla, yang berada dibelakangnya, dengan ekspresi wajah yang datar

"S-selamat buat Abang!" Ucap Ailyla gugup, ketika Wildan menatap nya

"Hmm!"

Wildan hanya berdeham dengan suara seraknya, has laki-laki itu. Lalu ia beranjak pergi meninggalkan Ailyla, yang masih berdiam diri di tempatnya.

Ailyla berjalan mengikuti langkah Wildan dari belakang, untuk menuju ke meja makan, yang berada di lantai bawah. Ia tidak henti hentinya tersenyum, ketika Abangnya yang cuek, dan dingin itu, akhirnya meresponnya.

"Bang Wildan?"

Deg.

Wildan menghentikan langkahnya, yang di ikuti oleh Ailyla dari belakang. Mereka berhenti ketika Melihat seorang gadis yang sedang berjalan menghampiri mereka, lebih tepatnya menghampiri Wildan.

"Bang Wildan selamat! Buat juaranya!, Abang keren bisa dapet juara unggul!" Ucap gadis itu, dengan tersenyum ceria pada Wildan

"Iya!..." Ucap Wildan hangat, kepada gadis itu sambil mengusap lembut puncak kepala gadis itu.

Ailyla terdiam ditempat, melihat interaksi antara Abangnya dengan gadis itu. Lalu ia tertunduk lesuh, senyuman lebar yang tadi ia pelihtkan kini perlahan-lahan memudar

"Kak Lila?..." Panggil gadis itu,

Ailyla perlahan mendongakkan kepalanya, untuk menatap gadis itu. "Iya Leli!," ucap Ailyla tersenyum.

Setelah itu Leli dan Wildan, berjalan bersamaan, dengan Ailyla yang mengikutinya dari belakang. "Ayah!... Mama!" Sapa Leli, kepada kedua orang tuanya, ketika mereka sudah sampai dimeja makan

"Sakit hati!... Masa cuma ayah sama mama yang disapa!, abangnya ga!" Ucap Bima sedikit merengek, dengan memegangi kedua dadanya, kepada Leli

"Ga!... Soalnya bang Bima suka usil sama Leli!," ucap Leli dengan sedikit memanyunkan bibirnya

Lukisan Terakhir Ailyla [Ongoing]Where stories live. Discover now