Tahun Ini Aku Lulus, Selanjutnya?

85 20 43
                                    

"Dan lihatlah dirinya, 18 tahun yang penuh dengan pilihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dan lihatlah dirinya, 18 tahun yang penuh dengan pilihan. "
-Asy

Menemukan hal baru, merencanakan dengan matang apa yang kita inginkan. Menggali seberapa dalam diri ini bisa menjadi bagian dari mereka.

"Aku ingin masuk PTN favoritku"

Sebuah harapan dari seorang remaja 18 tahun itu. Mencari berbagai jalur, berharap dirinya bisa masuk universitas yang dirinya inginkan, ingin menggunakan almamater kebanggaan, ingin menunjukan pada keluarga bahwa aku bisa.

"Aku ingin bekerja, aku ingin cepat membahagiakan orangtuaku."

Beberapa remaja 18 tahun sudah memikirkan bagaimana dirinya lulus dan bisa bekerja, berharap segera membantu kedua orangtuanya, membanggakanya. Menggunakan seragam kerjanya walau tak merasakan seragam kuliah seperti remaja seusianya, namun inilah yang dirinya inginkan.

Dari keinginan yang ada, mereka ditempatkan pada sebuah pilihan dan fakta, fakta bahwa

"Aku belum diterima di PTN Favoritku"

Sebuah pukulan keras, setelah sebuah perjuangan yang dilakukan namun hasil tak membahagiakan. Menghadang sebuah layar biru namun pada kenyataannya layar merah masih menjadi tantangan bagiku. Mencoba jalur-jalur lain, nyatanya tetap nihil.

Aku dipertemukan dengan dunia baru, menunda impianku, menemukan jalan baru dan bertemu dengan pengalaman baru.

Diterima di sebuah perusahaan, menjadi seorang pekerja, menggunakan seragam yang orang lain mungkin inginkan. Dan aku masih di sini, masih menginginkan menjadi seperti mereka, menggunakan almamater kebanggaannya.

"Aku belum bekerja dan aku masih belajar lagi."

Sebuah hal yang tak direncanakan sebelumnya, sebuah planning yang sudah direncanakan mencari lowongan yang sekiranya cocok dan aku inginkan. Namun, waktuku untuk membantu kedua orangtuaku mungkin belum tepat.

Aku diterima di PTN, menjadi seorang mahasiswa, menggunakan almamater yang orang lain inginkan. Dan aku masih di sini, masih menginginkan menjadi seperti mereka,  menggunakan seragam kerjanya, dan membantu kedua orangtuanya.

Sekali lagi, aku menemukan

"Aku lelah dengan diriku sendiri, yang terlalu fokus pada rencanaku, tanpa memperhatikan-Nya"

Pada titik itulah seseorang menyadari bahwa ... terkadang, kita terlalu fokus merencanakan dunia, tanpa sadar Sang Pencipta sudah mengatur dengan sedemikian indahnya. Mari kita simak bagaimana jika...

"Sekarang aku sudah bekerja"

Aku belum diterima di PTN yang aku inginkan, namun aku berharap bisa mencoba di tahun yang akan datang. Tak seburuk itu ternyata bekerja di usia remaja, menerima banyak pengalaman baru, terjun dalam dunia penuh tekanan, menjalani hal yang tak direncanakan. Sebuah langkah untuk pengalamanku dengan latar yang berbeda.

"Sekarang aku menemukan dunia baru"

Diriku sekarang, yang terjebak pada hal yang tak aku rencanakan. Terkadang lelah dengan perjalanan yang tidak diinginkan, namun... entah mengapa, mungkin ini menjadi langkah awalku untuk mengembangkan apa yang aku bisa, bertemu dengan orang baru, mendapat pemikiran yang jauh lebih terbuka. Dan ini diriku sedang memproses untuk impian besar selanjutnya.

Dunia adalah tempat membuat cerita, panggung kehidupan yang pastilah ada plot twist nya. Segala rencana yang ada, merupakan sebuah hal yang bisa kita usahakan. Setelahnya? Allah punya hak untuk menentukan.

“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghen-daki kesukaran bagimu… .”
[Al-Baqarah/2 : 185]
_🤍_

Sekian guys untuk bagian kali ini, i'm sorry kalo ngga sesuai dengan kalian yaps🤍
Buat kalian yang mengalami hal2 semacam ini dan ingin dibahas juga di part selanjutnya, bisa DM or cht ke aku yaps
Jangan lupa mampir di instagram aku di

Asy_Thisyourtime

I hope kalian bisa coment tulisan aku ya
Love to all and semangat untuk hari-harinya!!!

Tuhan, Aku Lelah dengan Diriku SendiriWhere stories live. Discover now