Apa semua harus suka??

28 9 21
                                    

"Devinisi menyukai dari semua orang adalah hal yang tak bisa ditanyakan satu persatu, itu ada pada dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Devinisi menyukai dari semua orang adalah hal yang tak bisa ditanyakan satu persatu, itu ada pada dirimu."
-Asy

Mengusahakan segala hal untuk semua orang, menunggu validasi dari segala hal yang sudah kita usahakan, berujung pada kekurangan, ingin lebih dan tak pernah menghargai usahamu sendiri.

Hingga dirimu sudah lupa akan apa tujuanmu sebenarnya, membenarkan validasi dari semua orang, meyakinkan dirimu bahwa kamu adalah anggapan mereka terhadapmu, tanpa kamu sadari bahwa kamu terlalu hilang. Dari dirimu sendiri.

Seolah bom waktu yang sudah dipersiapkan sebelumnya, masih ada di sekitarmu. Mereka hanya menunggu, hingga pada waktunya semua itu akan meledak. Kamu akan hilang!

Dan ada satu celah yang bisa menjadi penolongmu. Kamu ingin tahu itu siapa?
Dari pertanyaanku di part sebelumnya, kamu sudah menyadarinya?
Yap! Dirimu sendiri adalah penolongmu. Kamu memiliki pilihan untuk bisa menjinakan bom waktu yang melekat pada tubuhmu, meminta bantuan pada orang yang 'tepat' menggandeng orang yang setia di samping kita.

Bagaimana jika bom itu tetap meledak?

Setidaknya kamu mati tanpa harus membawa sebuah sesal. Kamu sudah berusaha.

Keluarlah menjadi dirimu sendiri, tak perlu harus disukai semua orang. Kamu hanya butuh orang yang mampu berada di sampingmu dan kamu bisa menghargai orang tersebut.

Terkadang menjadi sepi untuk semua orang bukanlah hal yang menyeramkan, kamu hanya perlu menjadi ramai pada orang yang tepat.

Oke, apakah kamu sudah membaca tiga part sebelum part ini? Bagaimana? Apa kamu sudah menyadari hal kecil? Jika sudah  coba tulis. Emm gumamkan dalam hati pun tak apa.

Sebentar, lalu apa aku harus egois dengan hidup tanpa kepedulian pada orang lain?

Yap! Mari kita pisahkan, oke?
Terkadang, kita susah membedakan antara terlalu peduli pada orang lain dan bermanfaat bagi orang lain. Sebenarnya, sebuah hal yang sangat baik jika hidupmu menjadi sebuah kebermanfaatan bagi orang lain. Ingat ya, kali ini konteksku tentang "dianggap"

Aku hanya ingin mengatakan bahwa, tak selamanya kita hidup untuk mendedikasikan diri pada semua orang. Ingatlah, kamu punya dirimu sendiri yang perlu diperhatikan. Dan sedikit aku ingatkan bahwa dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Iman Ahmad bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”
(HR. Ahmad).


Tetap berbuatlah baik kepada orang di sekitarmu, tanpa harus menunggu validasi arti kebaikan dari semua orang.

Tentang sebuah anggapan adalah sebuah hal yang susah untuk diungkapkan oleh beberapa orang. Aku yakin, bahwa diam seseorang tak selamanya hanya ingin menyendiri. Mungkin saja, dirinya ingin diakui. Namun, dirinya belum tau caranya, dirinya takut mengungkapkan, takut dianggap hanya mencari perhatian.

Padahal, dirimu bisa mulai dengan menyeimbangkan sikapmu. Tidak perlu berlebihan untuk dianggap ada oleh seseorang, tidak perlu terlalu berjuang untuk disukai oleh semua orang.

Selalu ingat dengan apa tujuanmu hidup, anggaplah dianggap baik oleh semua orang adalah bonus.

Eits!
Tapi aku juga ingin memberikan remider untuk dirimu, boleh ya?
Pilahlah mana yang menjadi ketidaksukaan seseorang untuk menjadi jalan dirimu berkembang, tinggalkan yang membuatmu tumbang.

"Jangan sampai kamu melupakan dirimu sendiri, demi menjadi baik di mata semua orang."
-Asy

_🤍_

Sekian guys untuk bagian kali ini, i'm sorry kalo ngga sesuai dengan kalian yaps🤍
Buat kalian yang mengalami hal2 semacam ini dan ingin dibahas juga di part selanjutnya, bisa DM or cht ke aku yaps
Jangan lupa mampir di instagram aku di

Asy_Thisyourtime

I hope kalian bisa coment tulisan aku ya
Love to all and semangat untuk hari-harinya!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan, Aku Lelah dengan Diriku SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang