MY FUTURE HUSBAND 22

1.3K 126 5
                                    

"Gue gak bisa tidur sialan!!" Gerutu Ara yang berusaha memejamkan mata nya. Hari ini begitu lelah pikiran nya terus kemana mana dia tengah mencari ayah kandung nya di sisi lain pikiran nya tertuju pada Arvin saat mengungkapkan perasaan nya langsung tadi pagi.

"Apa gue harus percaya sama dia? Tadi pagi dengan lantang dan enteng nya dia teriak cinta sama gue tapi perbuatan nya tidak memperlihatkan perkataan nya" Kesal Ara yang terus mengingat kejadian keberadaan Arvin dan Alya beberapa waktu lalu. Prustasi nya Ara memikirkan itu semua menjambak rambut nya sendir berteriak di dalam kamar untung nya Arvin belum pulang kerja.

"Ara?" Ara dengan kaget terhenti saat kedua tangan nya tengah menjambak rambut nya terlihat jelas rambut nya kini acak acakan layak nya orang tidak di sisir dua tahun.

"B-bunda Anya?" Kaget nya Ara melihat Anya tengah berdiri tepat di samping kasur nya.

"Apa yang kamu lakukan sayang? Lihat jadi berantakan rambut kamu ini" Anya mengambil sisir Ara yang tak jauh dari posisi nya berdiri. Dengan lembut Anya menyisir rambut Ara lembut. Sungguh sentuhan Anya membuat hati Ara nyaman.

"Ara stres sama tugas aja Bunda Anya makanya jadi gila kaya gini hehehe."

"Astaghfirullah Ara, kamu ini masih anak muda udah stres stres aja. Kan ada Arvin dia bisa bantu kamu dia lulusan S1 masa gak bisa bantu istri nya nugas."

"M-mas Arvin lagi kerja Bunda."

"Yaudah kamu siap siap."

Kaget dan reflek Ara berdiri tepat di atas kasur membuat nya terasa tinggi dari Anya yang tengah duduk.

"Kemana?."

"Ke kantor suami kamu, anak Bunda."

Reflek Ara berteriak membulatkan matanya sempurna kaget. Tak hanya kaget ia yang masih mengenakan piyama pokemon nya itu harus melepas nya untuk pergi ke kantor di malam hari karena di paksa Anya.

Gak bisa berkata kata, gue paling malas harus ke kantor dimana dia bermesraan dengan Alya.

Suara sepatu heals nya terdengar jelas, Arvin menatap pintu ruangan nya terlihat dengan gaun merah dan warna bibir merah merona itu mendekati nya memeluk nya hangat.

"Alya, ada apa? Saya sedang kerja sebaiknya kamu selesaikan pekerjaan kamu terlebih dahulu."

"Aku dandan cantik gini buat kamu, kamu usir aku gitu aja" Alya mrlepas pelukan Arvin menyilangkan kedua tangannya di dada cemberut.

Arvin membalikan badan Alya yang kini berbalik pada nya saling berhadapan.

"Alya saya mau bilang hal penting sama kamu."

"Apa?" Jawab Alya dengan nada kesal.

"Kita akhiri hubungan ini sampai sini saja, hubungan ini salah kamu benar sejak awal saya sudah menikah" Alya yang tadinya tangan nya di lipatan di dada kini terlepas lemas menatap Arvin.

"Gak bisa, aku udah sayang sama kamu. Kita kan mau nikah? Ceraikan saja istri kamu itu nikahi aku."

"Gak bisa Alya, saya mencintai Ara."

Alya memukul dada Arvin keras, Arvin hanya bisa menerima nya.

"Gakkkkk!! Aku gak mau putus aku mau sama kamu terus Arvin!!."

"Saya gak bisa, saya mencintai istri saya sekarang Alya. Tolong kamu hargai keputusan ini anggap hubungan kita ini kesalahan dan tidak pernah ada dan jangan khawatir kamu akan tetap menjadi sekretaris saya di kantor ini."

"Aku mau nya kamu Arvin, aku mau kamu tetap sayang aku. Apa kelebihan dia sih? Sampai kamu sekarang jatuh cinta sama dia? Bukannya kamu gak sayang dia?."

My Future Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang