5. 𝙑𝙤𝙡𝙚𝙣𝙩

689 102 31
                                    

================================="Pintunya semakin menutup, kita baru tau caranya sekarang meskipun itu terlambat

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

=================================
"Pintunya semakin menutup, kita baru tau caranya sekarang meskipun itu terlambat. Kalian pergilah..." kata paman Song.

"PAMAN SONG CHIYEOL?!"

"Pintunya nggak tertutup biarpun hanya tersisa satu orang kan? Kalian yang masih muda pergilah dari sini. Nona Juhee bisakah kamu membantu nona (Name) memapah Sung?"

"Ba-baik!" tapi saat Juhee ingin berbalik badan, tiba-tiba dirinya langsung jatuh ke bawah. Kaki nya sepertinya sudah tak kuat lagi untuk berjalan.

"Loh? Kakiku... Kakiku nggak bisa gerak" kata Juhee gemeteran.

"Mungkin karena kekurangan mana? Kamu menghabiskan mana mu untuk menyembuhkan Sung" kata paman Song.

"Paman saja yang membawa Juhee dan pergi dari sini. (Name) kamu juga ikut bersama paman Song..."

"KAN SUDAH KUBILANG AKU YANG AKAN TINGGAL DISINI!" Teriak paman Song.

"LALU SIAPA YANG MEMAPAH JUHEE? (NAME) JUGA TERLUKA! TIDAK ADA WAKTU, PAMAN PERGILAH! (NAME) KAMU JUGA!"

"Jangan, Jin-woo! Lebih baik aku saja..." kata Juhee.

"Aku janji untuk mentraktirmu makan malam kan? Gunakanlah ini untuk beli makanannya bersama (Name)... Kalau aku keluar dari sini, aku akan minta uang kembaliannya" Jin-woo memberikan dua kristal sihir pada Juhee dan Juhee langsung menerimanya tapi di satu sisi dia juga menangis karena harus meninggalkan Jin-woo.

"JANGAN BERCANDA DI SITUASI KAYA GI–" belum sempat menyelesaikan perkataannya, paman Song membuat Juhee pingsan dan langsung menggendongnya seperti karung beras.

"Maaf... Waktunya semakin sedikit, ayo Nona (Name)" kata paman Song.

"Mohon bantuannya... (Name) kamu bisa berhenti memapahku dan pergilah bersama paman Song"

(Name) menyenderkan Jin-woo di batu altar persembahan. Air mata mulai keluar karena tak kuat membendung nya terlalu lama, baru kali ini Jin-woo melihat (Name) menangis. Jin-woo menghapus air mata yang masih mengalir di pipi (Name). "Pergilah (Name)..."

"TIDAK! AKU AKAN DISINI BERSAMA MU!!! PAMAN SONG PERGILAH BERSAMA JUHEE" (Name) berdiri dan memegang sapu nya dengan erat, dirinya siap bertarung dengan patung batu tersebut.

"APA?!"

"NONA (NAME), APA YANG KAMU LAKUKAN? CEPAT KITA HARUS PERGI"

"Maaf, paman. Tapi aku tidak akan pernah membiarkan Jin-woo sendirian" (Name) tersenyum dengan dirinya yang masih menangis.

"(NAME) KAMU HARUS PERGI, BIAR AKU SAJA YANG ADA DISINI!"

"Paman Song, pergilah..." dengan terpaksa paman Song pun meninggalkan mereka berdua disana.

"(Name), kenapa kamu tidak ikut pergi?! Kamu harus hidup..." kata Jin-woo yang sudah menangis.

"Aku kan sudah bilang, aku tak akan pernah membiarkan kamu sendirian. Kita akan selalu bersama" (Name) tersenyum lembut sambil mengelus kepala Jin-woo.

𝐂𝐚𝐥𝐚𝐦𝐢𝐭𝐲 | 𝐒𝐨𝐥𝐨 𝐋𝐞𝐩𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 |Место, где живут истории. Откройте их для себя