4. 𝙄𝙣𝙚𝙭𝙀𝙧𝙖𝙗𝙡𝙚

640 108 32
                                    

================================="Itu pujian untuk dewa lain!" batin Jin-woo

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

=================================
"Itu pujian untuk dewa lain!" batin Jin-woo.

"KYAAA!!!"

"AAARGH!!!"

"LARI!!!"

(Name) langsung menarik Juhee dan berlari bersama Jin-woo. Mereka semua lari dari kaki patung batu yang terus melangkah.

"BAHAYA KALAU KITA BERKUMPUL, SEMUA BERPENCAR!" Perintah paman Song.

"YA!"

Semuanya berlari memencar untuk menjauhi patung batu raksasa, salah satu pria di sana ada yang berlari mengarah ke patung yang memegang senjata dan berhenti di sana. Tapi naas sekali hidupnya, dia mati terbelah menjadi dua karena di tebas oleh patung bersenjata tersebut. Padahal dia memiliki istri yang sedang hamil anak kedua, kasian sekali.

Mereka yang berlari mendekat ke arah patung bersenjata langsung mati begitu saja karena ditebas oleh patung tersebut. Yang masih tersisa terus berlari menjauh dari patung yang membawa senjata agar tidak mati begitu saja seperti mereka.

"ALAT MUSIK!!! SEMUANYA BERLARI KE PATUNG YANG MEMBAWA ALAT MUSIK!!! CEPAT JIKA KALIAN INGIN TETAP HIDUP!" Teriak (Name) yang terus berlari sambil menggenggam tangan Juhee.

Paman Song sudah sampai di depan patung alat musik dan patung tersebut langsung memainkan alat musiknya. Seketika paman Song menyuruh mereka untuk cepat pergi ke patung alat musik seperti yang dikatakan (Name).

"Juhee, kamu diam disini mengerti? Patung ini tidak bisa bermain jika lebih dari satu orang" kata (Name) yang mengelus kepala Juhee untuk menenangkannya.

"(Name)... Jin-woo..." Juhee menangis dan tak mau melepaskan tangan kiri (Name) yang masih menggenggamnya. Tapi (Name) harus melepaskannya, agar patung tersebut bisa cepat memainkan alat musiknya.

"Diamlah disini ya, Juhee. Ayo, Jin-woo!" (Name) menarik tangan Jin-woo dan berlari kembali untuk mencari patung yang bermain alat musik.

"Patung ini tidak bermain jika lebih dari satu orang? Ah, benar.... Patung itu langsung memainkan alat musiknya jika hanya ada satu orang di bawahnya" batin Jin-woo yang melihat patung di belakang Juhee langsung memainkan alat musik ketika mereka berdua menjauh dari sana.

Patung batu raksasa langsung melirik (Name) dan Jin-woo yang masih berlari dan belum berada di patung yang membawa alat musik. (Name) dan Jin-woo terus berlari dari patung batu raksasa yang kini mengikuti mereka berdua. Mereka berdua menghindar dari kaki patung batu raksasa yang ingin menginjak mereka, alhasil genggaman (Name) dan Jin-woo terlepas. Lalu Jin-woo pikir patung yang ada di depannya adalah yang membawa alat musik tapi ternyata patung tersebut membawa perisai, karena itu patung tersebut mengarahkan perisai nya ke Jin-woo dan berhasil membuat kaki nya putus.

"JIN-WOO!!!" (Name) langsung berdiri dan berlari ke arah Jin-woo. Sial, kakinya terluka akibat menghindar dari kaki patung batu tersebut. Dengan cepat (Name) menggendong Jin-woo yang kini terluka parah, pasti sudah sangat sulit untuk berjalan jika seperti itu. Yang pastinya Jin-woo harus dia bawa cepat-cepat ke patung yang membawa alat musik yang tak jauh dari tempatnya.

𝐂𝐚𝐥𝐚𝐊𝐢𝐭𝐲 | 𝐒𝐚𝐥𝐚 𝐋𝐞𝐩𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 |Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin