"Part : "12"🧹Alasan🔮

17 7 0
                                    

"Jadi, apa yang terjadi di sini?" Tanya Profesor mcgonagall dengan tatapan horor kepada keempat anak itu. Dia memandang Harry Potter dan Ron Weasley lebih dulu, seolah-olah hendak menginterogasi mereka.

"Sebenarnya, apa yang terjadi? Bukankah kalian berempat sudah diminta untuk memasuki kelas masing-masing pada saat jam makan tadi?" katanya dengan tatapan kesal.

Empat anak itu terdiam dengan rasa cemas. Namun, di antara kepanikan semua anak, hanya (Name) lah yang merasa tidak enak. Kekuatan yang berlebihan justru menghancurkan tembok yang ada di area kamar mandi - sebuah adegan yang seharusnya tidak ada dalam cerita sampai sehancur ini.

"Tentu kalian tahu semua konsekuensi yang terjadi di sini setelahnya," kata Profesor Snape dengan tatapan tajam. Namun, dengan berani, (Name) lalu berkata,

"Maaf, Profesor Minerva, saya telah melakukan kesalahan," kata (Name) dengan tatapan tenang.

"Apa maksudmu?" Kata Profesor Minerva menatap wajah (Name) dengan lekat.

"Troll yang datang di kamar mandi ini sebenarnya adalah saya yang membawanya. Dikarenakan beberapa minggu ini saya meneliti dia dan saya merasa cukup yakin untuk melawannya sendirian. Sehingga, saya memancingnya ke kamar mandi ini. Namun, ternyata kekuatan saya bahkan belum cukup untuk melawan satu ekor troll. Saya minta maaf telah membuat teman saya mengalami masalah," kata (Name) dengan tatapan sangat bersalah.

Mendengar ucapan itu, Profesor mcgonagall sangat marah. Beliau lalu menunjuk (Name) dengan tatapan sangat menyeramkan, "Kau tahu, ungkapanmu ini bisa membuat satu sekolah kacau karenamu!" Tatapnya dengan sangat marah. "Dengar, kembalilah kalian semua ke kelas. Dan kau, (Name), 20 poin milikmu akan dikurangi. Dan untuk anak-anak yang tidak sengaja terlibat ini, akan menerima 5 poin," kata Profesor mcgonagall dengan nada tajam kepada (Name). Dan akhirnya, meminta keempat orang itu meninggalkan TKP.

Setelah dimarahi habis-habisan oleh profesor mcgonagall, keempat murid itu memutuskan untuk kembali ke asrama mereka. Namun, itu bukan satu malam yang selesai dengan tenang, karena besok masih ada hari yang panjang.

🍅🍅🍅

SEESOKAN HARINYA

"Kau tahu, itu sangat berbahaya, (Name)!" kata Oliver dengan mata melotot dan mengetuk-ngetuk ujung sapunya dengan kesal. Dia kebetulan sedang menunggu Harry untuk latihan terbang, karena jadwal mereka latihan sudah semakin menipis karena akan ada turnamen dan mereka para kakak tingkat harus menyiapkan anak-anak baru dalam pertandingan kali ini.

"Maafkan aku. Aku tidak menyangka jika diriku terlibat dengan sebuah masalah bisa mengerikan itu. Tapi syukurlah, aku masih hidup," ucap (Name) dengan tatapan merasa bersalah. Sementara Oliver memberikan sorot pandangan tidak menyukai ucapan (Name) sama sekali.

"Berjanjilah, ke depannya kau akan lebih berhati-hati," ucap Oliver dengan sorot pandang meminta. Dan itu adalah keharusan bagi (Name), yang notabene orang yang tidak suka menjanji sesuatu. Dengan sadar, (Name) hanya bisa berjanji dan harus menepatinya.

"Baiklah, aku berjanji. Aku tidak akan melakukan hal ceroboh lagi seperti itu," ucap (Name). Pada awalnya, Oliver tidak mengetahui kasus troll tadi malam. Tapi, Profesor Quirrell tidak (Atau sesuai dengan pemikiran Netizen) sengaja membicarakan hal itu di lorong dengan banyak anak-anak di jam kelas selesai. Membuat semua anak mendengar percakapan itu dan menciptakan metafora serta kegaduhan. Jika itu adalah berita panas tentang Harry Potter serta teman-temannya yang terlibat, termasuk (Name). Makanya, pada saat pelajaran Profesor Fildan selesai, Oliver ternyata sudah menunggu (Name) untuk berbicara empat mata.

"Aku dengar, Profesor Quirrell juga berkata kepada beberapa Profesor lain, jika nilaimu sampai diturunkan 20 poin di awal, itu benar-benar sesuatu yang sangat luar biasa parah," ucap Oliver, helaan nafasnya terdengar jelas. Dia menepuk pundak (Name) dengan lembut, wajahnya juga sepertinya tidak terima. Namun, apa daya, dia hanya siswa.

"Kau tenang saja, Kak Oliver. Lagi pula, setidaknya aku tidak mengalami masalah lain seperti dikeluarkan dari Hogwarts ini, cuma nilai. Lagi pula, meskipun nilaiku tidak sempurna, aku akan berusaha mengejar ketertinggalanku untuk menghadapi ujian agar tetap lulus tingkat," ucapan (Name) berusaha untuk menghibur kakak kelasnya itu. Entah sejak kapan, mereka berdua jadi seperti dua orang yang punya hubungan sedekat itu. Walaupun (Name) merasa ini keempat kalinya mereka bertemu dan berbincang, tapi Oliver mulai menunjukkan kedekatan kepada dirinya.

"Baiklah, kalau gitu. Tapi kabari aku jika kau ada masalah. Jika kau ingin cerita ketika selepas latihan, kau bisa mencariku dan menceritakan apapun. Mengerti?" kata Oliver sembari tersenyum manis dan tidak sengaja menyentuh hidung (Name) yang direspon dengan sebuah senyum kecil. (Name) hanya mengangguk dan memberikan sorot pandang senang. Andaikan saja umurnya benar-benar masih muda dan Oliver ada di dunia nyata, bukan salah satu karakter seseorang yang dia temui dalam dunia buku, mungkin di masa mudanya dia ingin mengajak cowok yang pengertian semacam ini untuk berkencan.

🍅🍅🍅

[SETELAH ITU]

Meskipun di dunia nyata, (Name) adalah sosok seorang Mahaguru dan juga penyihir rating S. Dia sudah mendapatkan gelar profesor di dunia nyata sebagai penyihir terkemuka yang terbiasa mengerjakan tugas-tugas sulit. Dia juga pernah menjadi seorang Pembina untuk beberapa sekolah sihir yang dia lewati dan diminta untuk memberikan pelajaran berharga bagi sekolah sihir tersebut di dunia dirinya.

Jadi, bukan hal yang aneh jika dia memiliki privilege yang cukup di usianya yang masih 15 tahun. Karena kemampuannya yang bisa dibilang bisa dia dapatkan dengan sangat mudah, namun kemampuannya sangat luar biasa.

Namun, ada satu kelemahan di setiap kemampuan yang dia miliki serta hal yang dia punya. Keberhasilan-keberhasilan yang dia tekuni selama hidupnya memang benar-benar membawa namanya melonjak naik. Apalagi, dia juga seorang Hayim yang bekerja dalam berbagai petualangannya. Akan tetapi, (Name), gadis kita yang satu ini, sangat tidak beruntung dalam hubungan percintaan. Sungguh, susah juga kalau masih jomblo hampir kepala 30.

'Sungguh sangat disayangkan'

"Name, Kak Oliver, "Panggil Harry Potter saat mendekat sembari membawa sapu terbang dan juga pakaian latihan untuk latihan bersama.

"Baiklah karena pemeran utamanya sudah datang sebaiknya kita pergi ke lapangan sekarang, "ucap Oliver dengan nada yang lebih serius dari sebelumnya lalu ia kembali mengalihkan pandangan santai kepada name dengan mengedipkan mata dengan ramah. " Jaga dirimu,"Desisnya.

"Trimakasih," Kata Name.

Dan tanpa disadari oleh mereka semua sosok Profesor snape yang ada beberapa jarak cukup jauh dari mereka terus memperhatikan sosok name dengan Tatapan yang sedikit mencurigakan.

Bersambung
Jumat 16 Januari 2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gadis Pengelana Buku (Kamu dan Harry Potter) Where stories live. Discover now