Ketahuan Lagi

43 13 1
                                    

Menjelang tengah malam ketika semua penghuni rumah telah tertidur, Naina mengendap keluar dari kamar sambil membawa album. 

Gadis itu kemudian menyendiri di taman sekitar kolam renang. Dan membuka halaman demi halaman yang memperlihatkan potret kebahagiaan keluarga kecilnya di masa lalu--yang kini mulai pudar termakan usia--di bawah sorotan lampu taman yang temaram. 

Naina tenggelam di dalam keheningan, membiarkan perasaan rindu dan juga kalut memeluk erat dalam selongsong angan yang membelenggu kalbunya malam ini. 

Andai saja dahulu Riswan dan Nina tidak pernah bercerai. Mungkin kehidupan Naina bisa jauh lebih baik dari apa yang dia jalani sekarang. 

Hingga detik ini, Naina masih selalu merindukan masa-masa itu dan berharap keajaiban suatu saat akan datang kepada keluarganya. 

Naina ingin Riswan dan Nina--yang kini entah ada di mana--bisa rujuk kembali. Kendati kini Riswan telah menikahi biang keladi atas kehancuran rumah tangganya bersama Nina. 

Sebagaimana yang Naina ketahui, Rosita adalah duri yang mengoyak keutuhan keluarganya. 

Dahulu sebelum menjadi ibu tirinya, Rosita merupakan teman dekat sang mama di masa kuliah mereka. 

Di usianya yang masih cukup muda, Rosita yang telah menjanda dengan dua anak, kerap mengadukan keluh kesahnya kepada Nina perihal sulitnya perekonomian yang harus dia hadapi hingga memunculkan perasaan iba. 

Singkat cerita, Nina meminta Riswan agar memberikan pekerjaan untuk Rosita di kantornya, supaya sang teman bisa menghidupi Vita dan Tika yang kala itu ditelantarkan dan tak dinafkahi oleh ayah kandungnya. 

Akan tetapi yang terjadi kemudian, Rosita malah diam-diam menusuk Nina dari belakang dengan menggoda Riswan dan merebutnya untuk dimiliki seorang diri. Sehingga berujung pada kehancuran keluarga Nina yang diusir pergi usai diceraikan Riswan secara sepihak dan tidak diizinkan untuk membawa serta Naina, atau bahkan sekadar mengunjunginya sesekali saja.

Riswan yang kadung dibutakan oleh pesona janda Rosita, terlampau marah usai Nina menolak untuk dimadu dengannya. Jadi dia memilih menghukum Nina dengan memisahkannya dari sang putri buah dari cinta mereka yang pernah ada. 

Tadinya Naina pikir, ayahnya itu akan berubah pikiran seiring berjalannya waktu, dan dia masih selalu berharap begitu. Tidak peduli meksi sekarang Rosita semakin menguasainya. 

Harapan Naina tidak pernah pupus barang sedikit saja. Bahkan ketika dia sampai harus diasingkan dan juga dibenci oleh ayah kandungnya sendiri. Hingga detik ini, gadis itu tidak ingin berhenti berharap untuk kebaikan masa depan Riswan dan Nina. 

Dan mungkin, seandainya Naina tahu di mana mama kandungnya kini berada, keadaan akan menjadi lebih mudah baginya untuk melawan.

Sayang hingga detik ini pencarian Naina belum juga membuahkan hasil. Jadi yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu. Sembari bersabar menghadapi kebencian dari ibu dan kedua saudari tirinya yang seringkali amat keterlaluan itu. 

"Andai saja ada seseorang yang bisa menolong dan membawaku keluar dari neraka ini ... mungkin aku juga bisa lebih cepat menemukan Mama dan membawanya kembali." 

Naina membatin sembari memeluk album yang telah puas dia amati, dan memandang ke arah langit malam yang masih berselimut mendung. 

Semoga ... besok semua menjadi lebih baik.

*

"Nanti kalau Ais jadi datang, kamu jangan coba-coba masuk ke rumah utama seperti kemarin. Kamu denger?" Rosita memperingati Naina melalui celah giginya yang menggegat geram di jam sarapan, ketika Riswan masih berada di kamarnya dan belum turun untuk ikut bergabung bersama mereka. 

Cinta untuk si BisuWhere stories live. Discover now