II29II

51.6K 1.6K 38
                                    

Jangan jadi silent readers dong guys:( 

Vote sama koment kalian bener-bener berarti buat aku:)

Selamat Membaca

__________

Setelah kejadian itu, Dua hari ini Violyn lebih memilih untuk tidur di apartement Kevanno. Dia berkata pada Kevanno jika dirinya membutuhkan waktu untuk sendiri dan Kevanno mengiyakannya. Pria itu sama sekali tidak mengganggu Violyn. Tapi bukan berarti Kevanno benar-benar membiarkan Violyn sendiri, Pria itu tetap memberi pengawasan pada Violyn.  Takut jika wanitanya kenapa-napa. Bahkan Kevanno juga mengirim seorang maid dari mansionnya. Agar Violyn tidak perlu payah untuk memasak jika gadis itu lapar. 

Dan hari ini violyn memutuskan untuk kembali masuk sekolah. Ia bersiap-siap memakai seragam sekolah yang telah disiapkan Kevanno saat Violyn memintanya semalam.

Violyn menatap dirinya di cermin. Menghela napas berulang kali menenangkan pikirannya. "Oke..Come on Vi! Lo bisa, Lupain kejadian itu! Saatnya lo bales cewek jalang itu!"

Setelah memastikan dirinya benar-benar siap, Violyn mengambil tas ranselnya dankeluar dari kamar. Ia hanya mengambil sepotong roti yang telah disiapkan maid. Setelah mengucapkan terimakasih, Violyn segera keluar dari apartement dan bergegas berangkat.

Sesampainya di lobby apartement, ia menemukan Kevanno yang sudah bersandar pada mobilnya. Pria itu tersenyum tipis ke arahnya. Violyn menghampiri Kevanno, "Om Ngapain disini?"

Mendengar pertanyaan Violyn, Kevanno terkekeh kecil. "Nganterin kamu" Singkat Kevanno mengacak rambut Violyn gemas.

"Tapi kan aku bisa sendi-"

"Saya gak mau calon istri saya kenapa-napa" Potong Kevanno melihat Violyn sekilas dan membukakan pintu untuk Violyn.

Violyn masuk ke dalam sambil melihat Kevanno kesal, "Dih! Siapa yang mau jadi istri om?"

"Saya gak butuh persetujuan kamu" Ucap Kevanno tersenyum miring dan mulai menjalankan mobilnya. 

"Pemaksa!" Cibir Violyn menatap sinis Kevanno.

"Kamu tau itu" Balas Kevanno dengan kekehan kecilnya.

Setelahnya, di dalam mobil hanya ada keheningan. Violyn yang hanya diam sambil memandang keluar jendela. Dan Kevanno yang sibuk menyetir. 

"Orang tua kamu akan sampai dalam dua hari lagi" Ucap Kevanno akhirnya buka suara.

Spontan Violyn menoleh kaget. "Mami sama papi bakalan balik dua hari lagi?!"

Kevanno mengangguk pelan. Ia tahu jika Violyn takut dan gelisah. Dengan sengaja ia menggenggam jari-jemari Violyn dan Mengelus lembut ibu jarinya lalu tersenyum. "Gak usah takut, ada saya di samping kamu. Saya gak akan biarin mereka nyakitin kamu"

Violyn terlihat diam saja menatap kesamping. Jujur saja ia sedikit senang setelah mendengar ucapan Kevanno.

Tidak terasa akhirnya mobil mereka sampai di AIHS. Violyn buru-buru melepaskan genggaman Kevanno dan membuka pintu. Namun sialnya pintu itu terkunci.

"Ck..buka om! Udah mau telat nih" ketus Violyn menatap kesal pria di sampingnya.

"Om buka sekarang atau-"

"Atau apa? Heem?"

Deg!

Violyn terdiam sambil melotot saat tiba-tiba Kevanno menatap dan memajukan wajahnya ke hadapan Violyn. Ia dapat merasakan hangatnya napas pria itu. Harum mas kulin dari Kevanno membuat Violyn terlena sesaat. Namun sedetik kemudian, ia sadar dan menggeleng.

My Roomate is Duda √ [END] [TERBIT]Where stories live. Discover now