Limerence 29: Rencana Honeymoon

85.7K 4.3K 27
                                    

Mayra mengurung diri di kamar mandi sembari menenangkan dirinya. Jantungnya berdegup kencang dan darahnya terasa berdesir begitu hebat. Perbuatan Malvin tadi berhasil membuatnya tak karuan.

“Kenapa Malvin mencium ku? Itu ..., ahhkk!" Dia menutup wajahnya yang memerah itu.

“Mommy? Kenapa mommy lama? Bella mau dibacakan dongeng,” ujar Bella mengetuk pintu.

Mayra menghela nafasnya berulang kali dan akhirnya keluar dari kamar mandi.

“Maaf membuat mu menunggu, sayang,” ujar Mayra. Dia mengajak Bella untuk berbaring dan mulai membacakan dongeng untuk Bella.

Malam yang dingin itu pun akhirnya berganti.

Mayra bangun dari tidurnya. Dia mengecup kening Bella dan langsung bergerak menuju dapur untuk membuatkan sarapan.

Mayra berpapasan dengan Malvin. Pria itu nampak baru selesai olahraga dari kaosnya yang basah karena teringat. Rambutnya yang basah itu menambah kesan seksi dalam tampilannya.

“Kenapa?" tanya Malvin.

“Mm, tidak,” jawab Mayra.

“Tidak usah memasak, mama dan papa akan datang. Bisa-bisa aku kena marah, padahal kamu yang keras kepala!" Ujar Malvin dan berlalu ke kamar.

“Cih! Padahal dia juga menikmati masakan ku,” kesal Mayra dan mengikuti pria itu ke kamar.

“Mayra, kamu melihat jam ku?" tanya Malvin sembari membuka bajunya.

“Woo, tunggu! Jangan membuka pakaian mu ketika aku masih di sini. Aku ingin mengambil pakaian ku dan mandi di kamar Bella,” ujar Mayra melewati pria itu.

“Kenapa? Kamu tergoda?” tanya Malvin.

“Terserah! Cari jam mu sendiri, kamu bukan anak kecil lagi!” Kesal Mayra.

“Tapi kamu yang menyimpannya, 'kan?" tanya Malvin menghampiri Mayra.

“Itu karena kamu meletakkannya sembarangan,” dengus Mayra. Dia berbalik dan Malvin langsung memojokkannya ke lemari.

“Kamu protes lagi. Dan bibir ini kembali menarik perhatian ku,” ujar Malvin. Dia mengelus bibir Mayra dan menatapnya.

Mayra mendorong tubuh Malvin karena panik. Dia lari terbirit dari ruangan itu.

“Dasar penakut!” Malvin tersenyum dan kemudian masuk ke kamar mandi.

Foto di nakas itu telah di ganti. Foto yang sebelumnya dipajang diam-diam oleh Malvin, kini menjadi foto pernikahannya dengan Mayra, juga Bella yang terlihat bahagia di antara mereka.

Kediaman Malvin terdengar ramai hari ini. Bella dan kakek-neneknya tertawa ria karena bermain.

Mayra tersenyum melihat interaksi mereka. Berbeda dengan Malvin yang setia mengamati wajah Mayra.

“Mayra?”

“Mm?" Mayra menoleh.

  Malvin diam dan menatap manik itu.

“Apa?" tanya Mayra.

“Tidak. Hanya ingin kamu melihatku saja," jawab Malvin santai.

Vero tertawa melihat keduanya, berbeda dengan Mayra yang menatap bingung suaminya.

“Bella kami bawa, ya?" tanya Vero.

“Kenapa ma?" tanya Mayra balik.

“Rumah sepi karena tidak ada Bella. Nanti kami kembalikan, kok,” jawab Vero.

“Bella tidak mau. Mau sama mommy dan daddy aja," tolak Bella.

“Bella mau adik kan? Bella harus memberi waktu untuk daddy dan mommymu.” Vero berbisik pada Bella.

“Benarkah? Kalau begitu, Bella ikut!" Ucap Bella semangat.

“Kami mengatur honeymoon untuk kalian berdua,” ucap Vero.

“Apa?" Mayra terkejut.

“Mm, kalian selalu sibuk sampai lupa untuk menghabiskan waktu berdua. Kalian bisa berangkat besok, mama dan papa sudah membeli tiket,” jelas Vero.

“Emm, tidak perlu. Aku dan Malvin cukup menghabiskan waktu di sini saja. Lagi pula Malvin sedang sibuk,” tolak Mayra.

“Aku tidak sibuk,” snggah Malvin.

“Kalau begitu, kalian sudah bisa mengemasi barang-barang. Kami akan merawat Bella dengan baik,” ucap Dilon.

Mayra menatap tajam Malvin.

“Kenapa sayang?" tanya Malvin membuat Mayra menggeleng kesal.

Sore pun tiba. Kedua orang tua Malvin sudah membawa Bella kerumahnya. Kini Mayra menghampiri Malvin yang sedang duduk santai di kamar.

“Malvin! Kenapa kamu setuju?” tanya Mayra kesal.

“Apanya?”

“Honeymoon,” kesal Mayra.

“Tenanglah, aku ada pekerjaan di sana,” jawab Malvin membuat Mayra lega.

“Apa yang kamu pikirkan sampai panik begitu?” tanya Malvin. Dia menatap Mayra yang membuang pandang.

“Lagipula aku bisa melakukan apapun padamu. Memelukmu, mencium mu, dan membuat adik untuk Bella.”

“Apa? Tidak-tidak!" Mayra menyilangkan tangannya di depan dada.

“Kenapa?”

“Kenapa? Ingat perjanjian kita, Malvin! Aku akan pergi setelah ini semua!” Jawab Mayra tegas.

“Kamu berencana pergi? Meninggalkan Bella yang tidak bisa jika tidak ada kamu? Kamu adalah mommynya Bella! Kamu tidak akan bisa pergi!" Balas Malvin.

“Apa? Kamu tidak boleh mengkhianati perjanjian kita! Aku hanya disini sampai...”

“Sampai kamu mati. Kamu akan tetap menjadi istriku, akan tetap menjadi mommynya Bella!” Malvin menatap tegas manik Mayra.

====
Hy Ezeng, ini Tania Ssi 💓

Terimakasih sudah mampir dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak vote dan komen.

Love youuuu 🤩

LIMERENCE Where stories live. Discover now