1 || Nanda

43 11 0
                                    

        Namaku Zafira, Zafira Gustiarasa, aku tinggal dikota Sukabumi, aku hanya gadis desa yang slalu menginginkan kisah cinta yang romantis, suatu hari aku menemukan gambaran dalam cerita Dilan dan Milea, dan sekarang aku berani menuliskan ceritaku sendiri, menurutku bukan hanya bandung yang punya kenangan, tapi Sukabumi juga punya kenangan tentang kenangan kita. Ceritaku mungkin tidak akan sama dengan cerita Dilan dan Milea, tapi karena perbedaan itulah yang membuatku terpikir untuk menuliskannya.

        Saat itu aku masih Sekolah Menengah Pertama (SMP). Aku adalah salah satu anak yang gampang akrab dengan siapapun. Sintia, ia adalah temanku, saking dekatnya sampai orang-orang beranggapan kami adalah saudara, meskipun aku tidak satu kelas dengan dia. Sinita anak yang pintar, tapi bukan berarti aku tidak, aku hanya lebih rendah darinya. Sintia slalu menceritakan semuanya padaku, semuanya.

        Suatu hari Sintia mengenalkanku dengan teman laki-lakinya, Raka, Fajar, dan Irsan. Ia bilang padaku, diantara mereka bertiga dia menyukai Raka. Lalu aku bilang padanya bahwa aku akan slalu ada untuk mendukungnya. Dia juga bilang padaku akan slalu mendukungku, saat itu aku suka dengan kakak kelasku, namanya Nanda, ia adalah anak pramuka yang hebat dan slalu raih kemenangan dalam perlombaan apapun.

        “Selamat pagi” Aku slalu menyapanya dipagi hari dengan senyuman dan terkadang dengan pujian. Dan ia slalu terlihat senang dengan hal itu.

        “Hai, pagi juga, mau kekelasku?”

        “Boleh” Aku dan Sintia berjalan menuju kelasnya. “Ada berita apa hari ini?” Aku dan dia kadang slalu bercerita sebelum bel masuk berbunyi, aku slalu terlambat masuk sekolah karena jarak rumahku yang terlalu jauh.

        “Eh kamu tau gak, katanya kak Nanda menang lagi” Sintia memberitauku dengan sumringah.

        “Oyah?. lomba apa lagi?” Senangnya aku mendengar nama itu keluar dari mulut Sintia.

        “Katanya mah lomba morse dan semaphore” Aku tersenyum merasa bangga dalam hati, lalu ia bertanya padaku. “Kamu punya nomer hp-nya gak?”

        “Tidak, kamu punya?” Lalu dia tersenyum dan berkata.”Ya punya atuh, kan aku anak pramuka, kamu mau?” Aku mengangguk mengiakan ucapannya.

                        ****

        Sekolah selesai pukul 13:25 WIB. Arah rumahku sama dengan kak Nanda, setiap pulang sekolah aku slalu menunggunya, meski aku tak pernah satu angkutan umum dengannya.

 Arah rumahku sama dengan kak Nanda, setiap pulang sekolah aku slalu menunggunya, meski aku tak pernah satu angkutan umum dengannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        Aku bingung apakah aku harus mengirimkan pesan untuknya?, tapi apa yang akan aku katakana padanya. Aku menyukaimu sungguh terlihat aneh, aku dan dia mungkin memang saling kenal satu sama lain, tapi kami tidak begitu dekat.

        Siapa sangka, setelah beberapa jam berlalu, terdapat pemikiran bodoh yang terlintas dipikiranku, YA, aku mengirimkan pesan untuk dia, aku hanya memberikan ucapan selamat saja, tapi setelah itu ia malah membuat topik baru untukku.

        Aku senang, tapi aku berpikiran sangat jauh, aku berfikir dengan aku tidak mengatakan Aku menyukaimu saat itu, mungkin suatu saat nanti dia yang akan mengatakan hal itu padaku.

****

        Hari itu bukan hanya aku dan Sintia yang pergi kedaerah Pegunungan, beberapa orang juga temannya Sintia. Aku menceritakan semuanya tentang Nanda pada Sintia, ia ikut senang melihatku begitu gembira.

        “Kamu keliatannya bahagia sekali ya, aku senang” Ucap Sintia melihatku sambil tersenyum.

        Aku mengangguk tersenyum. “Eh,, gimana perkembangan kamu sama Raka?”

        “Aku tidak tau, tapi sepertinya Raka udah mulai suka sama aku” Ia tersenyum sembari membayangkan hal yang membuatnya bahagia. “Dia perhatian banget ke aku akhir-akhir ini”

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak💗

RAKA 2021Where stories live. Discover now