4 || Jatuh Cinta?

13 10 0
                                    

        Aku memandangnya diluar lapangan, begitu manisnya dia, aku belum menyadari kalau aku mempunyai perasaan yang lebih padanya, aku mulai menyukai semua hal yang ia sukai, Volly, Futsal, dan lainnya.

        Sepanjang waktu setelah hari itu, aku slalu memikirkan Raka, apa yang terjadi padaku?, aku slalu bertanya pada diriku sendiri dalam cermin, Apa yang aku rasakan ini?, apa ini adalah rasanya jatuh cinta?.

        Aku tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, bahkan kepada Nanda sekalipun. Apa mungkin saat aku menyukai Nanda, itu bukanlah rasa cinta, tapi hanya sekedar mengagumi. Mungkin YA, kini aku mencintai Raka.

        Maaf Ka, setelah kita jalani hubungan ini selama tiga bulan, baru saat ini aku mencintaimu, maafkan aku karna belum bisa jujur tentang semuanya. hati keciku tidak akan bisa berbohong, sekarang aku mencintainya.

****

        Satu bulan terasa sangat lambat tidak seperti biasanya, hubunganku dan Raka masih berjalan, aku dan Sintia masih memiliki hubungan, mungkin tidak sedekat dulu, kali ini aku memendam semuanya sendiri.

        Tapi aku hanyalah manusia, manusia yang benar-benar tidak akan jauh dari sebuah kesalahan, setelah aku membuat Sintia sakit hati, aku seakan  tidak pernah merasa cukup, aku ingin dia hancur sehancur-hancurnya.

        Aku membuat laki-laki yang mendekatinya menjauh, meski mereka tidak suka denganku, setidaknya aku sukses membuat Sintia sulit pendapatkan kepercayaan dari seorang lelaki.

        Yuda Saputra, setelah aku membuatnya menjauh dari Sintia, aku seperti sedikit  menaruh hati untuknya, meski aku tau itu salah, kini aku telah terikat sebuah hubungan dengan Raka, tidak benar jika aku malah mendekati Yuda, tapi siapa yang akan perduli dengan hal itu?

        “Kita makan sekelas yuk, di cafe, yang mau aja tapi” Jaja adalah bendahara dikelasku.

        Akhirnya saat hari libur kami pergi ke sebuah cafe, hanya Raka-lah bukan anggota kelasku yang ikut.

        “Kita duduk disini dulu aja ya” Raka mengajakku duduk di alun-alun setelah selesai makan sekitar pukul 19:35 WIB

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        “Kita duduk disini dulu aja ya” Raka mengajakku duduk di alun-alun setelah selesai makan sekitar pukul 19:35 WIB. Tidak hanya ada kami berdua, tapi ada Jaja dan dua temanku.

        Alun-alun itu sangat ramai meski sudah malam, Raka sangat manis pada malam itu, ia mengajakku berjalan diatas rumput, entah kapan terakhir kalinya aku tertawa lepas lagi.

        “Aku takut” Ia memegang tanganku dengan wajah yang khawatir. “Lihat lelaki disana” Ia menunjuk seorang lelaki yang sedang menatap kami berdua. “Sepertinya dia suka sama kamu, aku bakal pegang tangan kamu terus, biar dia tau kamu cuma punya aku”

        Yatuhan, begitu manisnya yang dia lakukan. Semuanya terasa cepat hingga waktu yang pisahkan kita.

        Sesampainya aku dirumah, saat aku hendak beristirahat, satu pesan terpapar di ponselku. Irsan, apa yang ingin dia katakan.

	Aku bingung, apa yang harus aku lakukan, apa yang Satria lakukan, kenapa ia datang dan kembali menghubungiku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku bingung, apa yang harus aku lakukan, apa yang Satria lakukan, kenapa ia datang dan kembali menghubungiku. Satria, Satria adalah kakak kelasku sekaligus cinta pertamaku, masalah yang tidak biasa membuatku dan Satria tidak bisa bersama.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak💗

RAKA 2021Where stories live. Discover now