3 || Pembalasan

19 12 0
                                    

        Semua kujalani seperti biasa, aku tidak mengatakan apapun kepada Sintia tentang hari itu, aku dan Sintia mulai meiliki jarak, bukan karna Nanda, tapi karna memang saat itu sedang sibuk dengan semua tugas sekolah.

        Entah mengapa saat itu aku hanya memikirkan perasaanku sendiri, aku merasa seperti orang yang paling dihianati, aku mempunyai pikiran untuk membalaskan ini semua kepada Sintia, bagaimanapun aku berusaha terbiasa, tetap saja aku ingin ia merasakan apa yang aku rasakan saat itu, yaitu merasa kehilangan. dengan bodoh aku menyusun rencana.

        Aku tentu kenal baik dengan Raka dan Fajar. Apa yang kalian pikirkan?, YA. Aku akan berusaha untuk membuat Raka menyukaiku, jika aku tidak berhasil membuat Raka jatuh cinta padaku, , maka aku akan membuat Fajar menjadi target selanjutnya, itu adalah rencanaku, Raka lah yang akan membalaskan ini semua, biarkan Sintia merasakan apa yang aku rasakan.

        Tidak terasa waktu begitu cepat, terlalu gampang untuk aku meluluhkan Raka, dalam satu minggu penuh Raka sudah ada dipihakku. Aku sudah lama menyukaimu itu adalah kata yang Sintia katakan pada Nanda, sekarang aku menggunakan kata itu pada Raka untuk memanipulasinya.

        Apakah aku jahat?, sebulan penuh aku menjalin hubungan dengan Raka tanpa sepengetahuan Sintia, tentu saja aku tidak jahat, ini adalah suatu pembelajaran untuk dia, agar bisa belajar menghargai ucapannya sendiri.

        Sintia slalu menceritakan tentang Raka padaku, ia bilang Raka menyukainya dan tinggal menunggu beberapa langkah lagi dia pasti akan menembaknya, aku tertawa dalam kesendirian, apa yang dia katakan itu sangat  bodoh.

****

        Suatu hari Sintia mengatakan pada Raka bahwa ia menyukainya, Raka tidak perduli dengan apapun yang Sintia katakan. Semakin Raka menjauhi Sintia, semakin Sintia mengganggunya.

        Pada akhirnya Raka mulai Lelah dengan sikap Sintia yang slalu mengganggunya. Ia mengatakan semuanya, tentang dia yang tidak menyukainya, dan tentang aku dan dia.

        Semuanya terbongkar, kini Sintia tau aku punya hubungan dengan Raka, aku tau ia sakit hati, tapi ia tidak menunjukannya padaku. Meski begitu, itu terasa sangat cukup untukku bisa membuatnya merasakan sakit hati.

        Beberapa hari setelahnya perasaanku sudah biasa, sudah waktunya aku jujur pada Raka, bahwa perasaanku slama ini hanyalah omong kosong. Tapi Raka menunjukkan kasih sayang, ia menunjukkan perasaan yang tulus padaku, hingga mampu membuatku tak tega untuk berkata jujur padanya.

        Pada akhirnya setiap hari aku jalani dengan Raka, ia begitu manis, ia menyayangiku padahal slama ini aku slalu berusaha untuk menghindarinya.

        Suatu hari ia mengajakku untuk menemaninya sparing Futsal, akupun menemaninya, aku berfikir mungkin ini akan menjadi kenangan terakhir untuk aku dan dia.

        “Kamu mau main dimana?” Aku bertanya untuk memecah kesunyian saat bersamanya diatas motor.

        “Gor Abror, em.., kamu mau es cream gak?”

        “Tidak, aku lagi gak mau yang dingin-dingin” Dia mengangguk, dalam perjalanan ia membuat topik yang seakan tidak akan bisa habis dari mulutnya, semua hal random-pun ia bicarakan hanya untuk membuatku merasa senang dan nyaman.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak💗

RAKA 2021Where stories live. Discover now