21.Berulah

76 8 0
                                    

This my first story'

Happy reading

"Udah sembuh Lo?"tanya Asya pada sosok cowok yang dihadapannya. Cowok berseragam putih-abu dengan di balut Hoodie berwarna hitam. Cowok dengan rambut berponi itu menganggukkan kepalanya.

"Oh"Asya langsung saja mengeluarkan si motor kesayangan keluar dari kandang yang tak lain adalah garasi rumahnya.

"Loh, kok ngeluarin motor sih, Ay?"ucap Aksa

"Terus kalau gak naik motor, naik apa gue? Jalan kaki? Atau naik sepeda biar telat lagi?"kesal Asya

"Bareng aku aja"

"Ah, gak mau gue,"tolak Asya

"Bareng gue! Titik!"ucap Aksa langsung menarik tangan gadisnya agar berangkat bareng. Ia pun mengganti kosa katanya.

"Udah jadi pemaksa Lo?"tanya Asya dingin.

"Gak gitu, Ay"

"Gue berangkat sendiri"ucap Asya dan langsung melepaskan tangannya dari tarikan Aksa.

"Ay.....,"

"Sa!"

"Fine"ucap Aksa nyerah. Mau bagaimana pun ia memaksa itu bakal kalah kalau gadisnya sendiri yang ia lawan.

.....

Tak terasa jam istirahat sudah tiba. Banyak siswa siswi berkeluaran dari kelas masing-masing ingin menuju kantin atau hanya bersantai mengumpulkan tenaga untuk belajar dijam yang akan datang.

"Kantin yok, Vi"ajak Mala

"Yok"

"Eh, kita ikut dong"ucap El dengan Nabil dan Aksa yang berada di sampingnya.

"Gas"

Mereka berjalan beriringan melewati beberapa kelas. Banyak tatapan iri yang di tujukan ke Asya dan Mala yang bisa dekat dengan Aksa dkk. Meski Aksa dkk nampak baik, tapi mereka tak berani mendekat saat kejadian dimana Aksa mencengkram Salsa dengan penuh emosi. Dan di saat itulah mereka takut, takut menjadi sasarannya.

"Eh, gue gabung dong"seru Keisya dari belakang mereka.

Mereka menoleh saat mendengar itu dan ternyata Keisya yang berucap

"Gabung ya"

"Bol.......,"

"Gak!"belum sempat El menjawab tapi sudah dipotong dulu oleh Aksa.

"Kenapa? Gue juga mau ke kantin, lagipula gue gak ada temen nih, boleh dong gabung sama kalian."

"Enggak!"ucap Aksa menatap tajam Keisya. Entah kenapa saat bertemu dengan Keisya bawaannya pengen emosi terus

"Boleh ya"

"Eng......,"

"Ck, bolehin aja. Enek gue denger celotehan Mak lampir kek gini"celetuk Mala muak.

"Tapi....."

"Sa!"

"Iya-iya"pasrah Aksa saat mendengar suara gadisnya yang nampak marah.

"Ayok ke kantin"

Tanpa rasa malu, Keisya menggandeng tangan kekar Aksa dengan wajah berbinar.

"LO, APA-APAAN SIH!"bentak Aksa dan langsung menghempaskan tangan Keisya dengan kasar.

"Gu-gue cuman gandeng tangan Lo doang kok, biar gue gak kalian tinggalin."ucap Keisya gugup dengan tangan yang meremas rok panjangnya.

Rahang yang mengeras,tangan yang terkepal kuat dan urat leher serta tangan jelas bisa dilihat jelas oleh Asya, Mala, Nabil dan El pada diri Aksa. Sepertinya Keisya salah orang.

"Bangsat Lo!"

Setelah itu, Aksa langsung menarik pergelangan tangan Asya.

"Apaan sih, Lo mau.......,"

Aksa menarik tangan tangannya dengan kuat hingga menimbulkan rasa sakit pada pergelangan tangannya. Mau tak mau Asya mengikuti jalan Aksa.

"Pergi Lo semua!!"ucap Aksa nyaring pada beberapa murid yang masih berada di kelasnya. Mereka langsung pergi ke luar kelas saat mendengar suara Aksa yang sepertinya emosi.

Aksa langsung mengunci pintu kelas dan langsung menghadap Asya.

"S-sa, Lo mau ngapa-pain"gugup Asya ketika melihat cowok dihadapannya mengunci pintu. Asya jadi takut saat melihat Aksa yang seperti ini, wajahnya sedikit menyeramkan dengan urat yang bertimbulan, tapi ada satu titik yang membuat Asya bingung, yaitu pada bagian mata.

Aksa maju beberapa langkah mendekati gadis di depannya.

Hap.

Aksa langsung memeluk Asya dan menyembunyikan kepalanya di ceruk lehernya. Ia bisa mencium bau harum dari parfum yang digunakan oleh Asya.

"Sa, lep.....,"

"Jangan lepas"ucap Aksa dengan suara serak, ia semakin mengeratkan pelukannya.

Asya tak membalas pelukan dari Aksa. Ia hanya bisa mematung dengan pikiran yang entah kemana.

"Lo kenapa?"tanya Asya

"Pusing, Ay"adu Aksa. Kepalanya tiba-tiba kembali pusing seperti semalam. Keringat mulai mengucur dahi serta pelepisnya.

Asya langsung melepas paksa pelukannya. Tangan nya menyentuh dahi Aksa untuk mengecek suhu tubuh dan yang ia rasakan adalah panas. Sepertinya Aksa masih belum pulih total.

"Duduk"titah Asya dan dituruti oleh Aksa

"Makanya kalau masih belum sehat total tuh jangan sekolah dulu. Jadi sakit lagi kan!"omel Asya.

Aksa menunduk takut,"jangan marah."cicitnya

"Ck, ke UKS aja ya?"

"Gak mau"

"Terus? Pulang?"

"Mau sama kamu aja"

.....
Gaje ya?
Typo bertebaran 🙏
Penulisan masih berantakan ✍️

See you 👋
Next

ASYAKSA [On Going]Where stories live. Discover now