5. Marah dan cemburu

105 17 1
                                    

Seperti biasa Iofi dan Risu akan pergi bersama.

Namun saat sampai Risu meninggalkan Iofi dulu karena ada pekerjaan yang harus dia urus.

Iofi mengiyakannya dan pergi keruangan presdir seperti biasa.

Saat masuk kedalam ruangan tersebut ia melihat Moona yang sedang bekerja.

Iofi pun membuatkan teh untuknya setelah itu memberikannya.

"Um.. Apakah ada yang harus saya lakukan?" tanya Iofi dengan sedikit gugup.

"Tidak." singkat Moona.

["Dingin amat sih jadi orang.."] ucapnya dengan cemburut

Beberapa waktu pun berlalu sudah saatnya istirahat dan Iofi pun izin pamit dan keluar.

"..Risu mana ya? , kayaknya masih sibuk" gumamnya

Iofi pun pergi ke sebuah kantin.

Dia hanya duduk di sebuah kursi sendirian sambil melamun.

Beberapa menit kemudian datang seorang lelaki.

"Um.. Bolehka aku duduk disini tanya lelaki itu

" iya" singkat Iofi

Karena merasa canggung lelaki itu pun memulai percakapan.

" kamu Iofi kan? " Ucap lelaki itu

"Hmm?, iya.." jawab Iofi

"Bolehkah kita berteman?, perkenalkan nama ku ren." Ucapnya

"Boleh, salam kenal" balasnya kembali

Setelah itu suasana pun mulai stabil tidak canggung seperti yang awalnya tadi.

Mereka sangat cepat untuk akrab, mereka juga berbagi cerita dan tertawa bersama.
_________________________________________
~disisi lain~

Moona pun berpikir untuk mencari Iofi.

Ia mencari Iofi keseluruh ruangan  dan tak menemukannya dan pada akhirnya ia pergi ke kantin.

Saat sampai yang pertama kali ia lihat adalah dimana iofi akrab dengan satu lelaki dan mereka juga tertawa bersama.

Terlihat sangat menyenangkan, namun Moona malah tidak senang melihat itu.

"Ck.."

Moona yang kesal pun menatap lelaki itu dengan sinis sebentar lalu meninggalkan mereka.

Sementara lelaki itu malah merasa merinding dan ketakutan dan merasakan ada aura aura yang sangat kuat yang mengincarnya.

_________________________________________

Moona pun kembali keruangannya dengan aura yang tidak bersahabat.

Reine yang melihat Moona pun malah ikut ketakutan karena Moona berbeda dari yang biasabya.

Reine pun berpikir apa yang menyebabkan Moona seperti itu dan akhirnya ia pun bertanya pada Moona.

"..Presdir.. Apa yang terjadi denganmu..?" tanya Reine

Moona hanya diam Lalu beberapa saatnya ia menatap Reine dan menunjuk kebawah kearah lelaki itu yang masih duduk bersama Iofi

"Kurangi." Ucapnya

Reine pun langsung paham apa yang dimaksud Moona dan ia pun pergi untuk melakukan hal yang diperintahkan.

".. Ngeri banget.. Kaya pengen ngebunuh orang aja.." gumam Reine.

Setelah itu lelaki itu dipanggil.

"Kamu Ren kan?" tanya Reine

"Iya, ada apa ya?" tanya Ren kembali

"Gajimu dipotong bulan ini" ucap Reine

"Hah?, tapi kenapa?" tanya Ren yang kebingungan

"Aku tidak tau tapi ini perintah" balasnya

"... Baiklah.."

Setelah itu Ren pun keluar dari ruangan itu.

{Fanfic} Membuktikan Bahwa Aku Mencintaimu [Iomoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang