7. Masalah (valentine)

105 14 2
                                    

Risu memberikan Iofi Coklat dan begitu pun sebaliknya di karenakan hari itu adalah hari valentine.

Seharusnya itu adalah hari libur namun Iofi ada hal yang harus dikerjakan.

Iofi pun pergi dan ketempat yang akan ia tuju.

"..Loh.. Loh.. Loh.., ini ga salah nih tempatnya?" ucap iofi yang baru sampai dengan kebingungan.

"..Aku ngerasa curiga.., gimana kalo aku kasih tau Risu aja ya?" tanya iofi pada dirinya sendiri.

Iofi pun memberitahukan Risu bahwa dia sedang berada disebuah club.

Risu agak sedikit kaget ia juga bertanya pada Iofi mengapa pergi kesana.

Iofi pun menjawabnya.

Setelah mengetahui itu Risu pun memperingati Iofi untuk berhati hati.

"..."

_________________________________________

Disisi lain Moona sedang berpikir apakah ia akan menemui Iofi atau tidak.

Moona pun memutuskan untuk menemui Iofi di karenakan ia ingin memberikan Iofi sebuah bunya yang berisi coklat, sebagai hadiah valentine.

Moona pun menyuruh Reine untuk mengantarnya ke rumah Iofi.

Saat moona sampai ia hanya melihat Risu yang sedang menyiram tanaman disekitar Rumah.

"..Huh?, dimana Iofi?" gumamnya sambil melihat sekitar

Risu yang melihat Moona pun menghampirinya.

".. Ee, presdir kenapa kesini?, apakah ada yang harus dikerjakan?" tanya Risu

"... Tidak ada.. Ngomong ngomong dimana Iofi?,..dan panggil saja aku Moona jika diluar pekerjaan." ucap Moona dengan terbata bata

"Huh?, oo Iofi lagi mengerjakan tugasnya" jawab Risu

".. Hah?, tugas apa?" tanya Moona kembali

"Kamu gatau?, dia di suruh untuk menanyakan pada orang untuk mengisi suatu dokumen" ucap nya

["Tunggu sebentar.. Bukannya.. Ehh!?"]

Seketika Moona panik dan menyuruh Reine pergi mengantarnya ketempat lain.

Risu yang melihat Moona yang tergesa gesa meninggalkan nya pun heran.

"Dia.. Kenapa sih?" gumam Risu.

_________________________________________

"Tempatnya lumayan ga aman.." gumam Iofi

Setelah itu ia menanyakan pada seorang pegawai tentang sebuah Ruangan.

"Ooh, ruangan 222 ada di sebelah sana" ucap pegawainya

Iofi pun kembali berjalan dan memasuki Ruangan tersebut.

Saat sudah masuk yang pertama kali ia lihat adalah seorang lelaki yang cukup gemuk perutnya buncit dan dia pendek, selain itu juga ada anak buahnya/rekannya.

Iofi mendengar bahwa ia adalah seorang Ceo dari perusahaan lain yang cukup bagus sahamnya.

"Permisi.. Aku dari orang dari perusahaan Hoshite.. Namaku Airani Iofifteen kalian dapat memanggilku Iofi" Ucap nya dengan gugup

"Oh.. Sudah datang?"

Ia melirik dan melihat Iofi.

["Huh?, gadis cantik?, hehe]

Setelah itu Iofi pun duduk dan menyatakan pertanyaan pertama dan selanjutnya.

Setelah selesai Iofi pun berpikir untuk kembali namun ditahan oleh bos itu.

"..Sebelum kembali lebih baik minum dulu kan?" ucapnya

"Eee, aku ga bisa soalnya temen ku udah menunggu" ucap iofi

Bos itu tetap memaksa. Karena tidak tahan Iofi pun tidak sengaja memukulnya.

Bos itu pun tidak senang dan menyuruh anak buahnya untuk menahan Iofi.

Iofi pun kabur namun saat sampai di dekat pintu ia tidak dapat membuka pintunya, ternyata pintunya telah dikunci.

"Ahk... Sial.." gumamnya

Setelah itu Iofi pun ditangkap oleh anak buah bos itu, Iofi pun berusaha melawan namun tidak bisa karena tangannya dikunci mati.

"..Gadis nakal harus diberi pelajaran~" ucapnya

"Menjauh atau aku akan berteriak" ancam Iofi

"Teriak saja tidak akan ada yang mendengar"

Bos itu pun mulai memegang Iofi.

Iofi yang melihat tangannya pun mengigit nya.

"Akh!!, kau.. Gadis sialan.."

Bos itu pun menampar nya dan mulai membuka kancing baju Iofi.







"BAMMMM!!"

Moona pun datang dengan rekan lain dengan matanya yang menguning.

Saat Ia melihat Itu matanya pun bercahaya.

"Potong tangannya." ucap Moona dengan sinis

Setelah itu Moona pun membawa Iofi.

Iofi melihat Moona yang berbeda apalagi warna matanya pun sedikit merinding.

Saat sampai ke sebuah tempat ia pun menghadap Iofi sambil menaruh tangannya didinding (dikabedon ceritanya).

"Siapa yang menyuruhmu pergi kesana.."

Karena takut ia  pun diam sambil menutup matanya, namun Moona malah semakin tidak senang.

"Siapa?!!" ucapnya tegas

"Ma.. Manager lin.." ucapnya yang ketakutan

"Ck.."

Moona pun mencoba menenangkan dirinya, dapat terlihat matanya pun mulai kembali ke warna semula.

"... Maaf"

"?, untuk apa?" tanya Iofi yang keherannan.

"Karena memakimu.."

Iofi pun tertawa.

"?, apa yang lucu? "

"Tidak adaa"

Setelah itu Moona baru ingat dan Ia pun memberikan sebuah bunga coklat itu.

"Happy valentine.."

"... Too"

_________________________________________

Telat dikit ga ngaruh :°

{Fanfic} Membuktikan Bahwa Aku Mencintaimu [Iomoon]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें