42

351 19 1
                                    

Hallo guys 👋👋

Apa kabar?

Gimana sama part kemarin?

Happy Reading 💜

••••

Jumat pagi, tepat tanggal 24 Februari 2023. Seperti biasa bangun pukul 05.00 WIB. Gadis itu bangun membuka Alkitab, lalu membaca. Setelah itu berdoa dan menuju toilet.

Selepas kembali ke asrama semalam, Tiara dan Rinjani sempat beradu mulut kembali. Namun, itu hanya beberapa menit dan mereka berdua kembali berbaikan.

Niat ingin mengurus rencana mereka gagal total, alhasil tidak ada yang bisa memarahi atau menyalahkan Tiara. Mereka semua tau dan cukup sadar diri dengan apa yang mereka lakukan pada gadis itu, dimata Tiara mungkin mereka tidak jauh berbeda dengan para manusia-manusia yang tidak tau diri itu.

Beberapa menit berada di dalam toilet gadis itu keluar dengan seragam yang melekat ditubuhnya, matanya menatap kearah Rinjani yang duduk menunggu di atas ranjang.

“Hari ini kita gak belajar, ada rapat antara guru dan juga pemilik sekolah. Kemungkinan kalian murid-murid peringkat paralel akan ikut juga,” celetuk Rinjani dengan santai.

“Rapat? Pemilik sekolah?” Tiara sungguh bingung karena tidak biasanya akan diadakan rapat dengan pemilik sekolah.

Rinjani mengangguk dengan mantap. “Kasus-kasus di sekolah kita mau diusut tuntas, terlebih kasus kematian Almarhumah Vina.”

“Kok bisa?” tanya Tiara.

“Pihak keluarga almarhumah pengen ada keadilan buat anaknya, ditambah karena kasus ini diangkat lagi di media. Jadi, pemilik sekolah ikut andil untuk mengusut tuntas kasus-kasus disekolah kita,” jawab Rinjani.

Tiara menuju kursi meja belajarnya, gadis itu duduk dengan tangan dilipat di dada. “Kalau mereka rapat, berarti kita bisa ketemu dengan murid-murid yang menjadi korban. Kita minta bantuan sama mereka, karena aku juga udah kirim sebagian bukti-bukti ke Derren, dan tinggal saksinya aja untuk memperkuat bukti.”

Rinjani menggelengkan kepalanya, ambisi Tiara untuk menyelesaikan kasus ternyata sangat besar. Keluarga Tiara memang memiliki power yang jauh lebih besar dari mereka, tapi tidak mungkin secepat ini.

“Selama aku gak ikut sekolah, perkembangan kasus kita gimana? Soal Resya?” lanjut tanya Tiara.

“Cowok kamu ketemu sama Resya dan berakhir adu cek-cok waktu itu setelah pulang dari rumah kamu. Akhirnya, Resya jujur sama kita dan berakhir sekarang kayak asing banget,” jawab Rinjani.

Tiara mengangguk mengerti, jadi telah terbongkar semua kebusukan Resya? Bagus berarti, karena dia tidak perlu repot-repot pergi dan mencari masalah dengan Resya agar gadis itu buka mulut dan berkata jujur.

“Untuk peringkat hasil ujian yang selama gak aku ikut gimana?” tanya Tiara lagi.

“Tetap sama gak ada bedanya, sih. Sistem ujian tiap Minggu sekali, untuk sepuluh besar peringkat terbaik sekolah kita dilakukan di ruang lab komputer kemarin. I don't know either, but this is the principal's policy to see who ranks first among you on graduation day.Rinjani langsung membuka ponselnya saat ada notifikasi masuk.

Tiara terdiam? Kebijakan baru lagi? Itu artinya aturan baru, sebelum ujian kelulusan? Oh my God! Dia sampai kehabisan kata-kata untuk berbicara lagi.

Bagaimana tidak? Itu artinya setelah selesai ujian di kelas, dia akan menuju lab komputer untuk ujian bersama sepuluh peringkat terbaik di Citra Bangsa. Dipikirannya, SMA Citra Bangsa benar-benar menyiksa muridnya sendiri.

My School Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang