Seven

27 4 0
                                    

Tiga Minggu setelahnya. Di hari selanjutnya, sebelum Zea dan Zion berangkat sekolah.

"Zea, Zion ayah mau bicara" tukas ayah sembari berlalu ke meja makan.

"Ayah mau kalian mengambil Universitas Kedokteran UI dan itu perintah, bukan penawaran."

Zea yang mendengar hal tersebut tidak terima dengan perkataan sang ayah
"Zea nggak mau yah! Zea mau masuk Seni, bukan Kedokteran."

"Seni kamu bilang? Prospek kerja Seni tidak menjanjikan, Mau jadi apa kamu ke depannya?" Bentak ayah.

"Ini hidup Zea, ayah nggak berhak ngatur - ngatur kehidupan Zea kedepannya." Bentak Zea balik

"Udah cukup ya, ayah ngatur - ngatur Zea selama ini! Kalo ayah mau ngatur, atur aja anak kesayangan Ayah itu." ucap Zea sebelum berlalu pergi meninggalkan sang ayah.

"ZEA! Ayah masih berhak mengatur kamu karena kamu masih anak Ayah!" Teriak Yudha yang sudah tidak dihiraukan oleh Zea lagi. Zea yang memilih melenggang pergi untuk berangkat ke sekolah.

*****

Sesampainya di sekolah, Zea langsung mendudukkan dirinya di bangku lalu kemudian terdengar suara dari pengeras suara,

"Diberitahukan kepada seluruh anak - anak kelas 12 untuk menuju ke lab komputer dan menyelesaikan finalisasi akun SNBP."

Sementara itu, Zea yang mendengar hal tersebut langsung berdiri dari tempat duduknya dan naik ke lantai atas menuju ke lab komputer bersama teman - temannya.

Sesampainya di depan pintu lab, saat akan masuk terdapat Penjaga lab yang sedang memegang lembaran absensi siswa, siswa yang akan masuk ke dalam lab menandatangani lembaran absensi, hingga tiba saatnya Zea menandatangani lembaran absensi tersebut.

"Arzea Bagaskara! Akun finalisasi SNBP kamu telah dibuat, sehingga kamu tidak perlu masuk ke dalam lab," ucap Penjaga lab.

"Siapa yang dengan lancang berani memfinalisasi akun saya? Saya ga terima! Saya mau finalisasi akun saya sekarang juga!" Ucap Zea kesal.

Dari kejauhan terlihat Bu Susi datang menghampiri Zea dan Penjaga lab.

"Ada apa ini?" Tanya Bu Susi kebingungan
"Ini Bu, akun saya sudah difinalisasi, Siapa yang dengan lancang memfinalisasi akun saya?" Jelas Zea.

"Tenang Zea, Biar Ibu jelaskan. Kemarin malam Ayah kamu, Pak Yudha memberi informasi kepada Ibu bahwa finalisasi akun kamu dan Zion, akan dilakukan oleh Pak Yudha sendiri," jelas Bu Susi.

"Lohh, Ibu nggak bisa gitu dong, ini tanpa persetujuan dari saya!" bantah Zea kesal.

"Maaf Ze sebelumnya, Pak Yudha mengatakan kepada Ibu bahwa kamu dan Zion telah setuju," tambah Bu Susi lagi.

*****

Tap tap tap

Suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai mengiringi langkah Zea menuju kelas Zion, sesampainya ia di dalam kelas.

"ZIONNN!" teriak Zea.

Kelas Zion kosong, hanya ada seorang yang tengah duduk di pojok belakang yang tak lain adalah Elvano.

Zea menghampiri Elvano dan mecoba untuk menanyakan keberadaan Zion kepada cowok itu.

"El lo tau Zion kemana nggak?"

"Kayaknya gue tadi lihat Zion di ruang ganti basket, tapi gatau sih sekarang masih disana apa nggak."

"Bukannya harusnya lo sama Zion ke lab komputer ya?"

Double ZHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin