12

131 1 0
                                    

Happy reading

12.dèjá vu

~~~

Rembulan malam telah di gantikan oleh mentari pagi yang mulai menyinari bumi udara segar berhembus menerpa semua yang dapat ia lalui ada beberapa dedaunan yang terjatuh dari tangkai pepohonan

Terlihat di sebuh ruangan bercatkan hitam dengan sebuh lampu remang-remang di tengah-tengah ruangan tersebut dan itu ta cukup untuk menyinari seluruh ruangan yang memang bercat hitam dan abu-abu itu

"Gue tau gue ga secantik dan sebaik dia"

Kata seorang gadis manis tangannya memegang erat pinggiran meja rias miliknya ia menatap pantulan dirinya sendiri di dalam cermin air mata gadis itu meluruh cinta nembuatnya bodoh dan ta berdaya

"Apa gue buat kesalahan, tapi apa kenapa dia jadi jahat?"

Katanya ia berfikir keras memikirkan apa yang ia lakukan sebelum keributan itu terjadi ta mungkin jika hanya karna hal kecil yang ia perbuat tadi saja lelaki itu memarahinya

"Lo ga boleh jadi bodoh"

Tangannya terngkat menujuk dirinya sendiri yang berada di dalam pantulan cermin berusaha menahan siri agar ta ada isak tangis yang keluar dari mulutnya dadanya terasa sesak saat mengingat kejadian itu

Menghapus air matanya sendiri menerbitkan sebuah senyum manis tangan kanannya mengatur rambutnya agar kedepan mengmbil sebuh gunting yang berada di atas meja rias miliknya dan

Grek

Grek

Ia memotong ujung rambutnya yang panjnag ta terlalu banyak namun terlihat perbedaannya rambutnya yang tadi yang sangat panjang berakhir tinggal sebahu dengan pola potongan berantakan

Tok tok tok

Ceklek

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan tersebut pintu terbuka menampakan seorang pria berjas yang berjalan menuju kearah gadis itu sebelumnya pria itu sudah menutup pintu dengan rapat

"Maaf nona identitas gadis itu ta terdeteksi"

Katanya dengan nada tenangnya ia dan juga gadis di hadapannya masih memiliki jarak yang cukup jauh 2 meter mungkin

Aghhhh

"Cari dong masa lo ga bisa cari identitas dia lo bodoh"

Pekikan itu terdengar terlihat gadis itu mengacak-ngacak meja rias miliknya semua barang yang bearad di atas meja itu ia lemparkan termasuk ponselnya amarah sedang muncul dan ia ta bis mengendalikan emosinya

Pria itu menundukan kepalanya "Maaf nona seperti gadis itu bukan orang sembarangan yang identitasnya mudah di temukan" kata pria itu menjelaskan pria itu pergi dari runagan itu

Ahghhhhhh

"Sialan"

Kata gadis itu ia terduduk di bawah lantai yang dingin tangannya ta berhenti menarik rambut di kepalanya sendiri ia terus di hantui banyaknya pertanyaan entah apa yang ia perbuat apa kesalahannya hingga membuat semuanya kacau ta terkendali

~~~

Di sebuh rumah bak istana terlihat seorang gadis cantik yang menuruni anak tangga baju berwarna coklat melekat pada tubuhnya sesmpinya di lantai satu terlihat rumah itu bagaikan ta ada kehidupan di dalamnya

Bora keluar melewati pintu utama untuk sampai ke depan ia memasuki sebuh parkiran menekan tombol merah untuk membuka garasi dengan sidik jarinya memasuki ruangan yang berisikan banyak mobil itu

My uncle is my husbandWhere stories live. Discover now