21

71 1 0
                                    

Happy reading

21.pergi?

~~~

Di pagi ini tampak di sebuh rumha tempatnya di sebuh kamar tampak ada sepasang suami istri yang sedang tertidur sambil berpelukan tampak calya yang memeluk kepala arga dan arga yang memeluk pinggang calya dengan posesif

Calya bangun dengan perlahan dan memberikan tubuhnya setelah selesai calya keluar dengan rok panjnag dan juga baju kaos yang di padukan dengan kardigan berwarna cream calya akan ada kelas pagi jadi ia sudah bersiap sekarang

Calya menulis di atas stic note agar arga ta mencari atau bahkan mengkhawatirkan dirinya karna dia yang pergi tanpa berpamitan calya menaruh stic not tersebut di atas naskah

Calya keluar dari kamar saat ia sedang menuruni anka tangga ia merasa getaran pada tas selempang yang ia gunakan ternyata ada sebuh telfon yang masuk dan tertulis nama bora pada ponselnya calya mengangkat panggilan telfon tersebut

"Cal"

"Iya kenapa ra ada apa atau lo udah siap cerita"

"Gue tau sesuatu, tapi gue ga bisa ngomong di Teflon, kita bisa ketemu ga"

"Bisa di kafe deket kampus aja abis kelas kita ketemu"

"Iya"

Panggilan telfon pun terputus akhirnya calya berangkat ke kampus di antar supir waktu berjalan dengan pesat calya tampak sudah selesai melakukan kegiatan belagar mengajar di kampusnya calya pergi ke sebuh kafe di depan fakultasnya

Sesmpinya di sana tampak bora berdiri dan berjalan mendekat kearah calya yang barusaja memasuki kafe tampak derai air mata membasahi pipi bora "Cal" kata bora dengan lirih

"Loh kenapa hey" kata calya ia memeluk bora yang tiba-tiba menangis calya menuntun bora menuju ke mejanya dan duduk di sana "kok langsung nangis?" kata calya mereka duduk berhadapan tangan calya mengusap pipi bora yang basah

Bora mengusap kedua pipinya dengan kedua tanganya mengilangkan jejak air mata namuan tetap kembali mengalir "Dia bohongin kita cal, dia ga pernah jahat, dia- kata bora dengan terbata-bata karan nafasnya yang masih belum teratur

Calya memotong perkataan bora "Tarik nafas lo dulu jelasin pelan-pelan kalo ga bisa tenang gue ga mau dengerin lo" kata calya ia akan membirkan bora menangis jika memang bora belum siap bercerita padanya ia akna menunggu hingga bora siap

Bora tampak mengatur nafasnya ia berusaha untuk menenangkan dirinya "Sebenernya adi ga pernah suka sama cahaya, dia bohongin kita, dia sembunyiin banyak hal dari kita" kata bora kemudian air matanya kembali menetes

Tangan calya terulur untuk kembali mengusap pipi kanan bora yang tampak di aliri air mata "Lo tau dari mana?" tanya calya dengan nada lembuatnya

Bahkan bora merasakan kasih sayang seorang ibu dari kelembutan calya bora tersenyum dan kembali berkata "Jadi 4 hari lalu"

Flashback on

"Iya dok saya permisi" kata bora ia keluar dari sebuh ruangan dokter psikolog bora ta memiliki penyakit tertentu tapi ia ta memiliki teman untuk bercerita secara jujur tanpa takut mendapatkan perkataan yang kurang tepat keluar dari si pendengar

Meskipun calya bisa menjadi mendengar yang baik tapi calya ta bisa menjadi penasihat calya hanya akan mendengarkan dan menenangkan tanpa membantu soal solusi apa yang di butuhkan olehnya

Bruk

"Soryy gue ga sengaja" bora menabrak seseorang karna ia sedang melamun lelaki itu baik-baik saja namun mereka sama-sama terdiam tatapan mereka menyatu lelaki dengan mata hitam pekat yang begitu membius

My uncle is my husbandWhere stories live. Discover now