22

87 1 0
                                    

Happy reading

22.pendonor

~~~

"Adi, adi buka mata lo, bangun adi tatap gue jangan kaya gini, adi bangun" kata bora terus menerus ia ta berhenti mengguncangkan bahu adi tapi ta membuhkan hasil apa pun adi tetap ta sadarkan diri

Seorang dokter wanita memasuki ruangan dan seorang suster mendekati bora "Nona mohon tunggu di luar, dokter akan memeriksa pasien" katanya sambil menuntun bora keluar dari ruangan dan suster tersebut menutup pintu dengan rapat

Bahu bora terasa melemas kakinya susah untuk di gerakan karan lemas yang ia rasakan bira mendongak menatap kearah seorang wanita yang mendekatinya "Cal adi-" kata bora dengan suara lirihnya

Calya menuntun bora kearah kursi membantu bora duduk tanganya mengusap pundak bora menguatkan bora yang terus berlinang air mata "Tenang dulu oke lo harus tenang semuanya bakal baik-baik aja" kata calya tapi yang dia ucapkan hanya kata penenang tanpa kepastian

Bora ta bisa membendung air matanya lagi di pelukan calya ia menumpahkan semunya menangis maraung-raung di sana dan calya dengan senantiasa menguatkan bora walaupaun kenyataannya ia pun ikut sedih dan sesekali air matanya meluruh namun ia berusaha untuk kuat di hadapam bora hingga

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara langkah di lorong tersebut ada seorang gadis yang tampak tergesa-gesa berlari kearah mereka tanpa aba-aba bora berdiri "Ini semua gara-gara lo, stop pura-pura" pekik bora tepat di hadapan gadis itu nada suaranya terdengar meninggi

Gadis itu tampak terdiam tujuanya hanya untuk menemui adi namun sepertinya ia ta mendapat sambutan baik sekarang bahkan bora tampak sangat marah padanya cahaya bisa menebak bahwa bora sudah tau semunya sebelum ia yang menjelaskannya "Gue-"

Bora memotong perkataan cahaya ia muak entah kenapa ia ta ingin mendengarkan omongan gadis di hadapanya ini "Apa, lo mau buat pembelaan apa lagi" kata bora nada suaranya terdengar semakin keras calya ta bisa mencegah bora dan hanya bisa terdiam di tepatnya eantah harus berbuat apa

Cahaya menarik nafasnya dan menggembuskannya secara perlahan ia ta mau terjebak dalam perasaan ini ini hal yang salah bahkan ia sudah berjanji ta akan jatuh cinta pada adi namun ucapannya ta sesuai dengan kenyataan

"Adi yang nyuruh gue, dia ga mau lo sakit hati kalo dia pergi selamanya, dan dia malah targeting gue buat bikin lo benci sama dia, dan sayangnya gue malah suka sama adi ini di luar rencana bahkan di luar prediksi gue sendiri"

Kata cahaya nafasnya tampak memburu cahaya melupakan semua emosinya setelah ia berkata itu tapi ada sedikit rasa lega di hatianya karna ia telah berkata jujur dan mengungkapkan apa yang ia rasakan sekarang

Cittt

Suara antara decitan pintu dan juga lantai yang dingin terdengar dokter yang telah selesi memeriksa adi keluar dari ruangan itu "Tuan adi membutuhkan donor paru-paru secepatnya, apa bila tidak saya tidak bisa berjnji untuk membantunya" kata dokter tersebut ini hal yang sulit untuk ia ucapkan

Dengan cepat bora mendekat dan berkata "Saya dok" katanya ia rela mengorbankan nyawanya demi adi ia masih ingin adi tetap bertahan apa bila tidak bisa ia yang akan berkorban setidaknya ia pergi lebih dulu dari adi ia ta mau terluka karna di tingglkan

Calya tampak menarik salah satu bahu bora agar menghadapa kearahnya bahkan tubuh bora sampai tergeser ngarah ke kanan di nama calya berada "Lo gila" kata calya bora ta akan bisa melakukan itu

Tatapan bora seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja tapi bora ta bisa berbohong pada calya soal perasaannya "Gue rela apa pun yang terjadi" kata bora ia belum siap kehilangan lebih baik ia yang pergi lebih dulu bukan

My uncle is my husbandDonde viven las historias. Descúbrelo ahora