"Non"

217 12 2
                                    

Nanon dan ohm masuk ke kamar. Ohm mengamati kamar yang terbilang sangat rapi. Susunan barang juga tertata, dan melihat foto yang berada disebelah kasurnya. Ohm langsung mengambilnya, melihat dengan jelas. Foto ia bersama nanon di pantai kala itu. Nanon merebut dari tangan ohm.

 Nanon merebut dari tangan ohm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Foto kita dulu kan. Gue ga ada. Minta dong, kemaren kan fotonya pake hape lo nan." Ada yang ohm fikirkan sebelum ia berkata seperti itu. Fotonya dibingkai, fotonya di simpan rapi dalam kamar, sedangkan dirinya, menghapus semua foto dengan nanon saat dia kesal nanon hilang dan tak pernah menghubunginya.

"Di hape lo kan banyak foto berdua."

"Ee hape gue ilang, jadi fotonya ga ada lagi."

"Lo tidur di bawah ya."

"Lah, kasur lo besar gini. Ga mau, gue mau disini"

"Ck. Lo nih udah numpang, banyak maunya lagi."

"Ga sekali ini doang kita tidur bareng nan. Lo pelit amat."

"Iya terakhir gue tidur sama lo, gue kebobolan" diam. Mereka berdua terdiam beberapa saat. Kata-kata nanon juga keluar begitu saja. Mereka tak ingin membicarakan tentang masalalu. Tapi, jika sudah terucap seperti ini lalu apa yang harus mereka perbuat.

"Oke oke, gue di bawah. Tapi bawain selimut yang tebal ya. Gue kedinginan banget."

"Iya,," Nanon mengambil selimut dan kasur tipis pada lemarinya. Tak disangka kasur ini akan terpakai, sebelum ia memasukkan tempat tidur dalam apartemennya, hanya sempat terpakai satu malam disana. Ia gerai dilantai samping tempat tidurnya. "Udah. Tidur gih."

Ohm membaringkan tubuhnya, nanon juga ikut merebahkan dirinya di tempat tidur. Menggunakan selimutnya untuk mengatasi rasa gugup saat itu. Berdua lagi dengan ohm didalam kamar sangat tidak baik untuk jantungnya. Jika saja ohm lebih dekat, ia akan mendengar genderang dari dadanya saat itu. Sedangkan ohm hanya melamun mendengar suara hujan yang deras diluar sana. Tak ada sesuatu yang ia pikirkan. Hanya menatap pada langit-langit kamar nanon.

"Nan,"

"Hm"

"Gue mau tanya."

"Hmm"

"Lo kenapa majang foto kita berdua dikamar lo. Gue ga liat lo simpan foto keluarga atau temen yang lain." Nanon diam. Lama ohm menunggu suara darinya.

"Nan, lo tidur?"

"Hah? Belum. Itu ohm, ee karna lo temen pertama gue." Jawab nanon dengan gugup.

"Temen ya."

"Hm." Kembali hanya suara hujan yang terdengar. Ohm bergelut pada pikirannya tentang masalalu.

"Pacar pertama lo, mantan pertama lo, iya kan nan?" Diam. Sunyi. Lama sekali ohm menunggu suara nanon menjawab.

"Nan, lo tidur?" Ohm mengangkat sedikit tubuhnya. Ia melihat Nanon yang sudah terlelap dan tak bergerak.

Rainbow MistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang