12. Rumah Sakit

65 48 62
                                    

Annyeong👋🏻 btw gak kerasa ya udah lebaran aja...

Minal Aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin🙏. Maapin Yaya dan anak-anak Yaya si Reyan sama si Rara karena cangkemnya gak bisa dijaga apalagi si Reyan cangkemnya ngumpat terus😔🤘.

Kan lagi lebaran nihh minta THR Vote dan komen dong😋

Bismillah...

  Happy Reading 🌷

    _____Dunia Halu POV ✨_____

Anjani dan Rara sudah pulang dari rumah sakit karena Rani menyuruhnya untuk pulang.

Rara dan Anjani kini sedang duduk diruang tamu. "Mama kok bisa tau kalau Tante Rani dirumah sakit."

Anjani yang sedang memainkan handphonenya itu ia mematikan handphonenya. "Iya. Waktu itu mama mau pergi ke kantor terus mama gak sengaja liat tante Rani pingsan di bopong sama satpamnya." Jelas Anjani menceritakan kejadian.

Waktu itu memang Anjani hendak pergi ke kantor buat ngambil berkas yang harus dibawa ke rumah. Karna jalan ke kantornya melewati mansion Rani jadi ia tidak sengaja melihat Rani lagi dibopong sama satpamnya.

Jadi Anjani ikut mengantarkan Rani kerumah sakit. Ia juga bertanya pada satpam yang bekerja di mansionnya Rani. Satpam itu menjawab kalau Rani kayaknya sok kalau Reyan balapan motor.

Rara mengangguk mengerti. "Terus mama mau balik lagi ke kantor?." Tanya Rara.

"Enggak, mama udah nyuruh asisten kerja mama buat ngambilin." Ujar Anjani.

"Oh, yaudah Rara mau ke kamar."ucap Rara lalu berdiri dan berjalan menuju ruang kamarnya.

Rara merebahkan badannya diatas kasurnya, menatap plafon rumah  yang berwarna putih itu.

"Gak kerasa udah mau seminggu aja gw tinggal dirumah ini."ucap Rara berbicara pada plafon rumah.

"Dan di kota ini gw dipertemukan kembali dengan orang yang menyayangiku persis seperti ayah menyayangiku."

"Gw juga gak tau kenapa kalau bersamanya gw ngerasa nyaman." Monolog Rara.

"Apa... Gw suka ya Ama Faren?." Tanya Rara pada dirinya sendiri. "Aaa enggak-enggak, Faren aja nganggep gw cuman sebatas sahabat gak lebih." Ujar Rara menggigit bibir bawahnya.

"Aaaa kok jadi gini sihh." Teriak Rara mengubah posisinya menjadi tengkurap sambil memukul bantal.

Rumah sakit Anggrek jayawan

Reyan sedang duduk di pinggir bed rumah sakit, sambil memegangi tangan Rani.

"Bunda gak sakit apa-apa kan?." Tanya Reyan khawatir pada Rani.

Rani tersenyum kikuk. "I- iya bunda gak sakit apa-apa kok." Ujar Rani.

"Bunda maafin Andza ya, ini semua gara-gara Andza sampe bunda pingsan."ucap Reyan menatap wajah Rani.

Rani menggeleng lambat,  tangan kiri yang tertempel infusan itu perlahan meraih wajah Reyan. "Enggak papa tapi bunda harap Andza gak ngelakuin lagi ya."ucap Rani pada anaknya.

Reyan mengangguk ragu. 'tapi Bun kalau Andza gak bisa gimana?.' Batin Reyan bertanya.

"Andza pulang aja sana kamu istirahat dirumah, mandi, bersih-bersih kan kamu katanya hab–."

Mulut Rani ditempelkan oleh jari telunjuk milik Reyan. "Bunda gak usah mikirin Andza, Andza gak mau pulang mau nungguin bunda sampe infusan bunda habis, biar bisa pulang bareng-bareng." Ujar Reyan. Perlahan telunjuk ibu jarinya menjauh dari mulut Rani.

Rey Dan RaaWhere stories live. Discover now