[12] - Gara's Fate

133 17 3
                                    

Heloww, aku kembali lagi
I hope you enjoy this story~

•••

~Happy Reading~

Moura berjalan menuju minimarket yang berada tepat di depan sekolah. Ia melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada kendaraan yang berlalu-lalang.

Setelah dirasa aman, Moura pun menyeberang dengan hati-hati. Moura berinisiatif untuk membelikan Gara es krim dan cemilan agar bisa memperbaiki suasana hatinya.

Saat sedang memilih cemilan, ia tidak sengaja melihat Breland yang sedang berada di rak yang terdapat berbagai jenis mie instan. Breland terlihat fokus memilih untuk dirinya makan nanti.

Moura pun berniat menghampiri Breland setelah mendapatkan cemilan yang ia inginkan. Ia berjalan dengan perlahan agar Breland tidak menyadari kehadirannya.

Moura pun menepuk pundak Breland. "Lan!"

Breland tersentak. Mie instan yang tadi ia bawa langsung terjatuh ke lantai. Sepertinya ia mengenal suara tersebut. Dirinya pun berbalik untuk melihat pelaku yang baru saja mengejutkannya.

Dan dugaannya benar, itu Moura.

"Dasar lo!" pekik Breland sambil menggeplak pelan lengan Moura. Breland memperhatikan Moura yang masih mengenakan seragam sekolah. Kenapa gadis ini masih mengenakan seragam sekolah? Apa yang anak ini lakukan di sekolah hingga malam seperti ini? Ini sudah lewat dari jam kelas tambahan.

Moura hanya tersenyum memperlihatkan giginya. Ia berjongkok mengambil mie instan yang berada di lantai. Ia memberikannya pada Breland.

"Hehe, Sorry. Gue kira lo gabakal kaget," cicit Moura dengan cengiran khasnya, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kenapa lo masih pake seragam sekolah? Kelas tambahannya belum selesai?" tanya Breland. Ia tak menghiraukan ucapan Moura. Ia ingin mengetahui hal yang menurutnya lebih penting.

Bukan apa-apa, Breland hanya khawatir pada Moura. Hari sudah malam, dan Moura masih belum pulang ke rumah. Bahkan masih mengenakan seragam sekolah. Ia takut terjadi hal buruk, mengingat salah satu sahabatnya sudah mengalaminya.

"Kelas tambahannya udah kelar, tapi gue sama Gara dihukum buat bersihin kelas karena terakhir kali keadaan kelas gabisa dibilang baik. Lo tau 'kan kelompok kelas tambahan kita kebanyakan bandel-bandel. Jadi, ya itu. Makanya kita belum pulang." Penjelasan mampu membuat dahi Breland berkerut.

"Cuma kalian berdua?" tanya Breland lagi, Moura mengangguk.

"Kenapa cuma kalian? Bukannya mereka yang salah?"

Moura menghela napas, "You know Lan. Pengurus kelas selalu salah, bahkan kesalahan yang gak kita lakuin. Apapun itu, pasti kita yang harus tanggung jawab. Termasuk sekarang ini." Moura menahan emosinya sepanjang ia berbicara.

Breland mengangguk, ia juga merasakan apa yang Moura rasakan. Bahkan lebih parah. Lebih banyak perintah dari guru dan nyinyiran dari teman-temannya yang ia dapatkan. Hal itu karena jabatannya di kelas.

"Terus, Gara di mana?"

Moura menunjuk sekolah yang hanya terhalang dinding kaca minimarket. "Masih di kelas, kita belum selesai bersih-bersih. Mood Gara lagi nggak bagus, makanya gue ke sini beli es krim, buat Gara."

"Sendiri?" Moura mengangguk.

"Yaudah Lan, gue balik ke kelas dulu. Takut Gara nunggu lama, nanti gue dikira pulang." Moura terkekeh pelan, ia pun beranjak dari sana.

Month of Death  [24679]Where stories live. Discover now