13. Tolong

50 22 1
                                    

Assalamualaikum temen-temen
ABS udah update nih, siapa yang udah nungguin kelanjutan kisah Adhara??

gak ada kah?

Follow dulu sebelum baca‼️
Jangan jadi silent readers, author akan sangat senang bila mendapat dukungan dari kalian🙏

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf yaa..

Happy Reading
.
.
.
.

13. Tolong

Pukul 23.40
Adhara masih terjaga dengan segala alur cerita yang entah darimana, selalu datang menjelma sosok laki-laki yang begitu indah dimata Adhara.

"Gue gak nyangka bisa ketemu lo dengan cara kayak gini, Na," ucap Adhara kalut dalam bayang-bayang Na Jaemin.

Sementara Phalyn di samping Adhara sudah terlelap lebih dulu 2 jam yang lalu. Entah apa sebab Phalyn memilih berada di kamar Adhara hari ini. Adhara benar-benar tak ingin bertanya. Phalyn memang sering menginap di kamar Adhara, tapi biasanya Phalyn akan langsung bercerita. Tapi hari ini, Phalyn memutuskan untuk langsung tidur.

Adhara juga tidak ingin bertanya, karena Phalyn akan langsung bercerita jika dia ingin. Adhara tak akan mengganggu Phalyn yang berusaha mencari ketenangan.

"Gue sedih banget Dhar, ayam mati hiks hiks," ucap Phalyn yang menangis di kamar Adhara sambil menyembunyikan kepalanya di bantal. "Malam ini, gue tidur sini ya, hiks hiks." Ayam adalah anjing Phalyn yang berumur dua tahun, bulunya putih bergelombang dan sedikit gendut.

"Dhar, lo ada mie gak? Numpang makan dong, gue laper gak ada makanan, sekalian gue mau tidur sini yakk!!"

"Dhar, tv gue rusak, numpang ya!! Mau bobok sini sekalian."

Itu ingatan-ingatan Adhara sebelum akhirnya ia terlelap.

Di tempat lain, sosok Na Jaemin diatas ranjangnya juga masih terjaga, melempar lempar buku diary yang hampir seluruh isinya adalah fotonya. Sepertinya itu bukan lagi buku diary Adhara, melainkan buku album Na Jaemin.

"Kalo gue ketemu sama yang punya ni buku, bakal gue jitak jidatnya, emang boleh sekabur itu?!" Jaemin mengomeli buku yang jelas-jelas tidak bisa menjawabnya.

***

Ini sudah berhari-hari setelah Phalyn tidur di kamar Adhara. Kini Adhara dan Phalyn kembali menjalani hidup masing-masing.

Pagi-pagi buta Adhara sudah berangkat ke bekerja. Kini dia sudah berada di dalam ruang latihan bersama staff dan para member, dengan pekerjaan masing-masing.

"Nun, abis latihan dream mau ke pasar malam," ucap Chenle pada Adhara. Adhara tak mendengar perkataan Chenle karena dia sedang bergelut dengan berkas-berkas kerjasama antara NCIT Dream dengan beberapa perusahan. Kenapa Adhara yang melakukan? Ia hanya memilah, hak penuh tentu ada pada CEO YM Enterteinment.

Chenle yang geram mendekati Adhara dan menatapnya dengan tajam di depan meja tempat duduk Adhara. Adhara yang menyadari kedatangan Chenle melirik ke depan, ke arah Chenle, "ngapain?"

"Nanti dream mau ke pasar malam, kan?" ucap Chenle tersenyum dengan manisnya.

"Terus?"

"Ck," Chenle berdecak malas, "gak seru lo nun, dahlah," ucap Chenle kemudian pergi tanpa berpamitan.

"Dih, Chenleeee!!" Teriak Dhara, namun Chenle tak menghiraukannya. Adhara juga bodo amat apa yang terjadi, emang kenapa kalau mereka mau ke pasar malam. Gakpapa kan?

Aku Bukan Sasaeng | Na JaeminWhere stories live. Discover now