BAB 19

45 22 0
                                    

[Sabtu, 18 Mei 2024]

Jangan lupa bintang nya⭐

Happy Reading

••••

BAB 19
“Setiap orang mempunyai plot twist masing-masing, jangan bosan dengan hidupmu. Mari hidup lebih lama untuk mendapatkan momen itu,”

"Pak, saya aja yang nyetir biar bisa ngebut, kurang 16 menit lagi harus udah sampai," ucap Jaemin kepada managernya.

"Gak usah ngadi ngadi,"

"Gakpapa, mana kuncinya,"

Akhirnya dengan perdebatan panjang, sang manager pun kalah dengan Jaemin, Jaemin mengendarai mobil dengan kecepatan 130/km. Dengan lincahnya menyalip banyak mobil dengan handalnya.

Disisi lain, Adhara dengan kesadaran penuh mengambil earphonenya yang jatuh tanpa melihat dari arah kanan mobil sedang melaju kencang.

"JAEMIN! AWAS!" teriak sang manager.

Tapi karena saking kencang mobil yang melaju rem tidak bisa menghentikan mobilnya secara mendadak, "Aishhh," kesal Jaemin memukul setir.

"Jaemin pindah ke belakang, jangan keluar," titah sang Manager panik. Jika Jaemin keluar akan menyebabkan ricuh yang lebih, berita akan tersebar kemana mana dan menyebabkan reputasi buruk, itu yang ada di pikiran sang manager.

"Saya nabrak orang, Pak!" sentak Jaemin.

"SAYA BILANG JANGAN KELUAR!"

Tuhan, ampuni aku, batin Jaemin. Semua orang mematung, bahunya bergetar merasakan merinding yang luar biasa. Korban masih tergeletak di jalanan dengan darah yang terus keluar. Sang manager segera menelepon ambulans.

Untung ambulans cepat datang, korban segera di angkat dan dibawa menuju rumah sakit terdekat. "Ini kartu nama saya, hubungi saya kalau sudah sampai di rumah sakit," Sora mengangguk paham.

"Pak, tolong cepetan ya!" ucap Sora yang sedang memangku kepala Adhara dipahanya, tanganya menyentuh pipi mulus Adhara, "Dhar, bertahan ya!" ucapnya penuh sendu.

Pak manager masih saja mematung di tempatnya. Orang-orang yang tadinya berkerumun mulai pergi satu satu persatu. Mata manager yang jeli berpusat pada benda merah yang masih tergeletak di jalan, barangkali itu adalah barang korban sehingga ia memungutnya.

Manager pun kembali ke mobil, memberikan buku itu kepada Na Jaemin. Dan mulai mengendarai lagi. Kali ini sang manager yang mengemudi. Sudah dipastikan Jaemin akan telat datang ke acara.

Di perjalanan, Jaemin membuka lembaran lembaran buku itu. Ia menemukan foto fotonya terpasang rapi seperti srabbook kenangan, mulai dari biodata, foto2 saat Jaemin kecil, dan foto foto selca lamanya. Manis. Jaemin tersenyum, "aku pun pula kapan aku mengambil ini," lirihnya.

"Ini punya cewek itu?" tanya Jaemin menunjukkan bukunya. Manager hanya mengangguk. Sungguh pikiran manager tak karuan kali ini. Jaemin? Tentu ia juga sangat frustasi tapi ia menutupinya dengan sangat baik.

.

Beberapa saat setelah Adhara ditangani dokter, Adhara dinyatakan koma, kondisinya baik namun dokter masih mencari penyebab Adhara koma. Setiap hari Sora selalu telaten menemani sahabatnya, sepulang kerja ia selalu datang ke rumah sakit, jika bukan Sora siapa lagi? Adhara hanya punya Sora disini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku Bukan Sasaeng | Na JaeminWhere stories live. Discover now