BAB 18

47 26 5
                                    

[Minggu, 12 Mei 2024]

Jangan lupa pencet bintang ya⭐

Happy Reading

••••

BAB 18
“Nyatanya mimpi tetaplah mimpi. Tapi gimana kalau itu nyata?"
.
.
.
.
.


"Sor, lo inget Puspa ga?" tanya Adhara yang sedang terlentang di kasurnya. Dan di meja kerja Sora sedang asyik menonton drama korea favoritnya.

"Ingetlah," jawab Sora singkat. Ia masih fokus pada tontonannya.

Adhara mengerucutkan bibirnya kecewa dengan jawaban Sora, "kira kira dia dimana ya sekarang?" tanya Adhara excited lagi.

"Aauu," singkat Sora lagi.

Adhara menarik dua sudut bibirnya ke samping menjadi senyum yang datar. "Kenapa tiba-tiba nanyain dia, dia aja udah lupa sama kita," ucap Sora kemudian meletakkan ponselnya dan menghampiri Adhara ke ke tempat tidur. Kini Sora ikut berbaring di samping Adhara.

"Lo mau jalan jalan gak?"

"Capek ah, lagi libur mending manfaatin buat full di rumah," tolak Sora.

"Yaudah kalau gak mau," Adhara bangkit dari kasurnya, mengambil outher yang di gantung dan keluar dari kamar tanpa basa basi lagi.

"Dhar, mau kemana?!" teriak Sora.

"Kepo! Makanya ikut!" teriak Adhara dari luar yang masih bisa tertangkap oleh telinga Sora.

"Dih, malesin banget ni orang,"

"Iya tungguin woy," lanjutnya.

•••

"Sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Sora yang merasa pergelangan kakinya ingin remuk karena telah berjalan jauh.

Sepanjang jalan Adhara tak menghiraukan ocehan Sora. Ia hanya fokus pada tujuannya. "Ke gedung SM," jawab Adhara singkat.

"Ngapain njir! Bisa bisa lo di usir, Dhara," geram Sora.

"Gak bakal masuk juga, gue pengen beli nasi goreng yang deket gedung SM itu."

"Sejak kapan ada yang jual nasi goreng di deket gedung SM, lo gak lagi ngigo kan?" Sora semakin kesal dengan tingkah Adhara. Ia sedikit menyesal karena harus mengikuti langkah Adhara, seharusnya ia berbaring saja di kamar.

"Sejak lama, emang lo pernah ke gedung SM? Kok tau kalau gak ada yang jual nasgor?" tukas Adhara balik, membuat Sora sedikit berpikir.

"Lah emang lo pernah?" tanya balik Sora dengan mengangkat dagunya menunjuk Adhara.

"Pernah,"

"Nahhh itu Sor, itu nasi gorengnya!!" Adhara sangat bersemangat melihat ternyata benar ada yang jual nasi goreng di dekat gedung SM, meski ia belum pernah datang, tapi ia tau dalam mimpinya saat koma. "Ada Puspa gak ya?" batinnya.

Sora tertunduk lesu, kemudian mengikuti langkah Adhara yang sudah berlari mendekat ke warung itu.

"Permisi pak," ucap Adhara.

"Ya neng?" jawab penjual nasi gorengnya. Namun Adhara malah terkejut melihat wajah penjualnya. Ia syok, "Solmaaa" Batinnya.
.
.
.
.
.

Aku Bukan Sasaeng | Na JaeminTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon