𝗕𝗮𝗯 𝟴

34 5 0
                                    

𝙋𝙤𝙞𝙣𝙩 𝙊𝙛 𝙑𝙞𝙚𝙬 𝘼𝙗𝙞𝙙

  Saat mobil keluarga Abid keluar dari perkarangan rumah nya Zahra di situ pula Abid terus melihat ke arah belakang dan di saat itu pula umi nya Abid berkata

" Udahlah nak jangan di lihat terus nanti kalau dah sah kamu bakal lihat Zahra terus " Ujar umi  Safiya

   Setelah umi nya berkata demikian Abid pun langsung merubah pandangan nya ke arah depan. Safiya yang melihat tingkah putranya itu pun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

   Dari kaca yang ada di atas kemudi Abqary yang juga melihat tingkah adik nya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

   Hari pun mulai larut azan magrib pun berkumandang mereka sekeluarga pun memutuskan untuk mampir ke CFC untuk makan dan sholat magrib terlebih dahulu di sana.

   Setibanya di CFC mereka pun turun dari mobil dan menuju ke masjid yang dekat dengan parkiran CFC. Sholat magrib pun di imam i oleh Abqary kakak pertamanya dari Abid. Selesai sholat magrib mereka pun masuk ke CFC untuk memesan menu, pada saat memesan menu Abid dan adiknya Farida berdebat

" Farida kamu mau pesan menu apa? " Tanya Abid

" Eumm... apa ya kak aku bingung " Ucap Farida

" Gimana kalau yang ini " Ujar Abid sambil menunjuk ke arah buku menu

" Ih kakak Abid kan tau Farida tuh gak bisa makan ayam pedes "  Ucap Farida

" Gak bisa makan pedes ya kasian " Ucap Abid sambil meledek

" Biarin daripada kakak Abid yang masih anak umi apa apa umi umi " Ucap Farida dengan nada yang mengejek

" Biarin kan yang penting bisa makan pedes daripada kamu gak bisa makan pedes "  Ucap Abid sambil mengejek adiknya

" Biarin gak bisa makan pedes setidaknya gak anak umi lah " Ujar Farida dengan mengejek balik

    Perdebatan mereka pun tidak ada hentinya hingga umi Safiya merasa pusing dan menghentikan perdebatan mereka itu

" Sudah kalian ini berdebat saja gak ada hentinya " Ucap umi Safiya

" Dia duluan umi " Ucap Abid dan Farida bersamaan sambil menujuk satu sama lain

" Aissss... kalian berdua ini tidak bisa diam dari debat kalian apa, Dan kamu Abid dah jangan ledek Farida lagi abang juga pusing mendengar perdebatan kalian itu " Ucap Abqary

" Mending kamu mikirin Zahra aja bid dari pada harus debat sama Farida lagian kamu gak bakal ada yang bela " Ucap Aisha sambil menggendong putrinya yang tertidur

" Putriku sudah tertidur ternyata, sejak kapan? " Ucap Abqary sambil mengelus pipi putri kecilnya itu

" Iya, sejak Abid dan Farida debat tadi " Ujar Aisha

" Owh gitu, Dan sekarang kalian berdua diem putri ku sedang tidur lelap jangan sampai terbangun " Ucap Abqary

" Siap komandan 86 " Ucap Abid dan Farida secara bersamaan

   Setelah mereka sekeluarga menyelesaikan makan malam di CFC mereka pun masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Setibanya di depan pintu gerbang rumah mereka, mereka sekeluarga di kejutkan dengan adanya satu mobil di halaman rumah. Semua keluarga bertanya-tanya siapa yang datang ke rumah malam malam hanya untuk bertamu dan tidak ada kabar dari asisten rumah tangga bahwa ada tamu yang datang.

   Mereka semua pun masuk ke dalam rumah. Pada saat sampai di ruang tamu mereka melihat 1 keluarga yang sedang menunggu keluarga mereka pulang. Keluarga itu ialah keluarganya ning Asyifa, terdapat abah uma nya ning Asyifa yang sedang duduk menunggu juga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KAGUMWhere stories live. Discover now