Chapter 5

21 10 2
                                    

Halow semuanya

Happy Reading

Lagi-lagi Kiara harus pulang larut malam, namun sekarang ia tidak sendiri melainkan bersama Bintang.

Laki-laki itu keras kepala ingin mengantarkan Kiara pulang, padahal gadis itu sudah menolak nya.

"Rumah lo yang mana" tanya Bintang yang masih menyetangi.

"Belok kanan" jawab Kiara, namun bukan nya Bintang mengikuti intruksi Kiara, ia malam melajukan montor nya ke arah lurus.

"Kelewatan woi!" ujar Kiara dengan nada yang mulai meninggi, Bintang ini memang jahil seperti Aksa.

Bintang yang mendengar teriakan gadis itu pun mulai terkekeh pelan, ia mulai membelokkan montor nya ke arah tadi.

"Belok!"

"Iya bawel"

Rupanya Bintang tak kalah menyebalkan dengan Aksa, keduanya hampir sama saja.

Akhirnya mereka sampai di rumah Kiara, Bintang yang melihat Kiara kesulitan membuka helem pun mulai membantu.

"Modus lo" ujar Kiara ketus.

"Siapa yang modus, orang gue cuma mau bantu" elak laki-laki itu yang masih setia untuk membuka helem Kiara.

"Makasih ya, gue jadi ngerepotin"

"Enggak kok" jawab Bintang seraya tersenyum ke arah Kiara.

Kiara yang mendapatkan senyuman itu pun mulai mengingat semua kenangan bersama Aksa dulu, senyuman yang sangat ia sukai.

Bahkan senyuman itu sama persis, senyuman yang bisa memberikan ketenangan.

"Yaudah gue masuk dulu ya" pamit gadis itu yang mulai masuk ke dalam rumah, Bintang masih memandangi arah pintu rumah Kiara.

Namun pandangannya mulai tertuju pada sosok misterius yang berdiri di depan gag Kiara.

Merasa sosok itu di perhatian, sosok itu mulai bergegas kabur. Bintang yang melihat itu pun mulai memakai helem ful face nya dan mulai melajukan montor nya kencang.

Sosok itu pergi menggunakan mobil hitam, Bintang yang masih setia mengejar mobil tersebut hingga montor laki-laki itu berhasil menyampingi mobil itu.

Namun mobil itu dengan sengaja menyenggol montor Bintang hingga terjatuh di aspal jalanan.

"Anj!" umpat Bintang saat gagal mengejar sosok itu.

"Sebenarnya dia ngincer gue atau Kiara" monolog Bintang.

*
*
*
*
*

Sore ini Ellana sudah boleh pulang, dapat Kiara lihat raut wajah gadis itu sangat bahagia, Kiara yang melihat itu pun ikut senang. Pasalnya memang ini yang gadis kecil itu inginkan.

"Kaka dokter nanti main ke rumah, El?" tanya Ellana dengan tatapan penuh harapan.

Kiara tersenyum ke arah Ellana "Iya, kalau kaka gak sibuk ya" jawab gadis itu sembari mengusap rambut Ellana lembut, Bintang yang melihat interaksi mereka pun ikut tersenyum tipis, bagi laki-laki itu Kiara itu gadis baik.

"Pulang yuk" ajak Bintang, memang cowok itu yang menjemput Ellana.

Bintang pun membawa Ellana pulang, setelah kepergian mereka kini hanya tersisa Kiara, gadis itu pun kembali menyibukkan dirinya memeriksa pasien.

Hingga kini jam menunjukkan pukul 21.00 malam, Kiara yang sudah siap untuk pulang pun bergegas keluar dari gedung rumah sakit. Namun baru sampai parkiran ia melihat sosok Bintang.

"Lo nunggu siapa?" tanya gadis itu ke heranan.

"Nunggu lo" jawab Bintang.

Kiara mengerutkan jidatnya, pasalnya ia membawa mobil tapi mengapa Bintang menjemputnya.

"Tapi gue bawa mobil"

"It's okay, gue ikutin dari belakang"

Akirnya Kiara setuju, toh tidak ada gunanya nya juga kan dia menolak akhir-akhir ini sikap Bintang aneh, dan akhir-akhir ini juga Kiara merasa bahwa ada yang mengawasi nya tapi ntahlah.

Mereka pun sampai di rumah Kiara, Bintang pun berpamitan untuk pulang. Kiara memang sudah menawarinya untuk mampir namun "lain kali saja" itulah kalimat yang di lontar kan Bintang.

Baru saja gadis itu membuka pintu, ia sudah di suguhi keributan yang di timbulkan oleh kedua orang tuanya.

"Tapi mas, kamu baru kemarin pulang" jeda Winda "Sekarang mau terbang lagi ke Australia, kamu gak mikir mas buat nanya keadaan anak kamu atau sekedar mendekatkan diri dengan Kiara" lanjut Winda panjang lebar.

"Aku kerja juga buat kalian!" Ardi mulai meninggikan nada bicara nya karena tersurut amarah.

"Kiara, anak kamu loh!" Winda yang tak habis fikir dengan sikap suaminya pun mulai terpancing emosi.

"Dia udah besar! Apanya yang harus di perhatikan lagi!" ternyata papanya masih sama ya, Kiara gagal merubah sifat Ardi.

Winda mulai menatap Kiara yang masih setia berdiri di abang Pintu, pandangan Winda sontak membuat Ardi ikut serta memandangi Kiara.

"Loh sayang, udah pulang" Winda mulai mendekati Kiara.

"Iya mah" jawab gadis itu sembari salim kepada Winda, Ardi yang masih setia memandangi Kiara.

Hingga akhirnya mereka saling tatap, gadis itu melihat tatapan Ardi yang bisa di bilang tak dapat ia artikan.

"Papa udah pulang?" tanya Kiara basa-basi, namun bukan nya menjawab, Ardi berjalan pergi meninggalkan Kiara dan Winda.

"Se enggak peduli nya itu kah papa sama, kia?" monolog gadis itu dalam hati, pikirnya mau sampai kapan papanya bersikap seperti itu padanya.

****

"Siapa laki-laki itu!" tanya sosok itu dengan tatapan tajam nya.

"Saya tidak tau, bos" jawab salah satu anak buah dari sosok itu.

Piarr!!

Suara pecahan benda kaca terdengar.

"Cari tau tentang laki-laki itu" ujar sosok itu sembari men todongkan pecahan kaca itu ke arah anak buahnya.

"Jangan sampai dia menggagalkan rencana ku, jika tidak kalian yang akan ku bunuh" ancam sosok itu, ia kembali menodongkan pecahan kaca itu ke arah anak buah nya.

"Baik bos" jawab mereka serentak lalu bergegas pergi.

"Tidak ada yang bisa menggagalkan rencana ku" jeda sosok itu "TIDAK AKAN!" ucapnya kembali dengan nada meninggi di iringi dengan tawa jahat nya.







*Siapa tuh, apa tujuan sosok itu?*

Boleh vote?

٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ

Kiara's story 2Where stories live. Discover now