KetigaPuluhTujuh

805 64 2
                                    

Kasi, kamu terlalu manis ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasi, kamu terlalu manis ya. Tidak rela saya jahatin kamu, jadi saya jahatin suami sama anakmu..


Zane mengamuk di dalam ruangan yang hening, seolah menjadi arena bagi kemarahannya yang meluap-luap. Langkah-langkahnya yang berat menghancurkan keheningan, menciptakan suara hiruk pikuk yang menggelegar. Barang-barang tercecer di sekitar ruangan, meja-meja terbalik, dan pecahan kaca berserakan di lantai, menciptakan pemandangan kehancuran yang menakutkan.

"Kalian itu pecundang!" teriak Zane, suaranya bergema di seluruh ruangan, mencerminkan kekecewaan dan kemarahan yang mendalam. Tatapan matanya memancarkan api kemarahan, memenuhi ruangan dengan aura yang mencekam.

"Menjebak dua anak muda yang bodoh saja tidak mampu!" ucapnya dengan nada yang menyala-nyala, kata-katanya terdengar seperti cambukan yang menyala, menusuk hati siapapun yang mendengarnya. Zane memancarkan energi negatif yang begitu kuat, memenuhi ruangan dengan kegelapan emosional.

Tanpa ampun, tinju-tinju besarnya terus bergerak, menghantam siapa pun yang berani mendekat, tidak terkecuali anak buahnya sendiri. Prana, menjadi sasaran pukulan Zane yang penuh kemarahan. Tinju-tinju besar itu menghantam tanpa ampun, menyisakan rasa sakit yang dalam di tubuh Prana. Wajahnya terpanggil keras, mengalami luka dan memar akibat kebrutalan Zane yang tidak terbendung.

"Cari! hingga dapat! aku tidak menerima alasan apapun."

Salah satu anak buahnya bangun dengan wajah yang yang berdarah ia berjalan menuju Zane membawa Tab yang berisikan foto foto.

"Saya melihat dia, JK&E mata-mata kita telah memberi sebuah kunci, untuk ruangan yang telah kita persiapkan, B, bos—" ucapnya terbata-bata.

Zane mengambil Tab itu kasar memperlihatkan satu orang laki-laki menggunakan masker dan tertutup memberikan kunci yang sama persis untuk ruangan jebakan mereka.

Alisnya mengerut, ia menggeser mendapati Tin dan Naren menuju pintu ruangan tersebut lalu masuk kedalam.

"Sial—" Saat ia menggeser layar, itu tidak ada lagi. Ini gambar terakhir. "Periksa Cctv hotel itu."

"Sudah bos, saya sudah memeriksa beberapa kali, seperti yang ada di gambar, pada jam dua hingga jam 5 pagi cctv tidak menyala." Prana mulai mendekat pada Zane. Ia membungkuk atas kesalahan yang ia perbuat.

"Saya yakin, ada orang di balik mereka. Bos, akan sangat tidak mungkin untuk mereka kabur sedangkan hotel itu sudah menjadi sasaran kami" Prana menjelaskan secara rinci pada Zane.

Zane tertawa remeh. "Sasaranmu kau bilang? kenapa aku harus mengadopsi pecundang seperti kalian."

Sekali lagi, Prana di hantam. Menjadi pelampiasan bagi seorang Zane.

 Menjadi pelampiasan bagi seorang Zane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Childish-Boy" [ PoohPavel ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang