Episode 7

1.7K 106 0
                                    

Aria mendudukkan dirinya di bangku ruang makan, di hadapannya sudah tersaji banyak sekali makanan, ingin sekali Aria menyantap semua makanan itu, namun manusia di depannya seolah tak memberi celah untuk Aria makan.

Saat ini Aria sedang makan bersama Zayn di ruang makan, sepertinya mereka akan membicarakan tentang kelanjutan surat kontrak darah nya.

"Lama sekali, sudah lebih dari dua jam aku menunggumu" ucap Zayn.

Aria ingin membantah perkataan itu, namun rasanya ia tak bisa karena perkataan Zayn memang fakta. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, itu artinya memang benar bahwa Aria sudah dua jam mendekap di kamarnya.

"Jadi, cepat teteskan daramu di sini" ucap Zayn sambil menunjukkan kertas kontrak di hadapan Aria.

'sejak kapan dia mengambil nya? Perasaan tadi masih di kamar deh... Ah bodoamat lah' batin Aria.

"Em... Harus banget sekarang?" Ucap Aria dengan ragu ragu.

Melihat darah saat mau makan benar benar bisa membuat isi perut Aria keluar, ia memang suka saat melihat serial film genre psikopat, namun ia tak suka saat melihat darah secara langsung.

Zayn hanya mengangguk menanggapi ucapan Aria, ia kemudian mengeluarkan sebuah pisau runcing dari balik jas kemeja nya.

Sring...

Zayn mulai menyayat pergelangan tangan nya Menggunakan pisau itu, darah yang menetes pun akhirnya diteteskan ke arah surat kontrak itu.

'iuh.. pasti ngilu tuh' batin Aria.

Aria akhirnya memberanikan dirinya untuk menyayat sedikit pergelangan tangan nya menggunakan pisau itu.

Darah mulai menetes dari bekas sayatan Aria, akhirnya Aria pun meneteskan darah tersebut ke surat kontrak.

Sriiinggg....

Tiba tiba cahaya muncul dari surat kontrak tersebut, cahaya tersebut membentuk sebuah bola cahaya berwarna merah seukuran kelereng.

Tiba tiba saja cahaya itu masuk ke dalam jantung Aria dan juga Zayn. Aria tak merasakan rasa sakit apa pun saat cahaya tersebut masuk kedalam dirinya. malahan, rasanya sedikit enak ?

Zayn kemudian mengambil surat kontrak tersebut lalu bergegas pergi dari ruang makan. "Padahal aku baru datang loh... Tapi dia langsung pergi begitu aja, dasar lelaki tak sopan" ucap Aria.

Karena Zayn sudah pergi, Aria memutuskan untuk memakan semua makanan yang tersisa, bodoamat tentang berat badan, lagian tak ada yang peduli dengan penampilan Aria kok.

==========================

Ke esokkan harinya, Aria sedang berjalan jalan mengelilingi mansion milik Zayn, sungguh mansion ini sangat besar sampai sampai Aria tak kuat lagi untuk berjalan karena sudah lelah mengelilingi mansion selama berjam jam.

"Aduh... Capek..." Ucap Aria sambil mendudukkan dirinya di sebuah bangku taman.

"Ambilkan aku air" perintah Aria kepada pelayan yang sejak tadi mendampingi nya.

Pelayan tersebut langsung menunduk setelah itu dia pamit pergi untuk mengerjakan perintah dari Aria.

"Hahahaha, aku tidak menyangka kalau selera mu itu seorang penyihir" ucap seorang wanita dari arah belakang.

"Siapa bilang aku menyukainya" ucap Zayn menanggapi perkataan wanita tersebut.

Aria yang merasa kepo akhirnya mengintip melalui sebuah semak semak, ia sekarang dapat melihat dengan jelas pemandangan di depannya.

Zayn sedang berbicara dengan seorang wanita, ini benar benar pemandangan aneh di mata Aria.

Aria tak pernah menuliskan bahwa Zayn mempunyai teman wanita, itu karena para wanita selalu menolak untuk mendekati Zayn. Satu satunya wanita yang dekat dengan nya hanya tokoh utama saja.

"Zayn... Kamu jangan membohongi perasaan mu, aku tahu kalau kau menyukainya" ucap wanita tersebut dengan nada mengejek.

"Diamlah Julia, kau tak akan mengerti" ucap Zayn membantah pernyataan dari wanita tersebut.

"Julia?.... Oh!! Julia!!"

[BERSAMBUNG]

I Know your secret Duke [END✓]Where stories live. Discover now